Fani POV
Febryan,laki-laki itu berhasil membuatku begitu bahagia saat ini.dia kembali,buat aku.haah benar-benar amazing.(oke ini terlalu lebay :-D ).
Aku tau saat ini ada yang diam-diam sedang memperhatikanku dengan tatapan menyelidik.Ya siapa lagi kalau bukan si miss kepo internasional Viara Maharani.
Siang ini seperti biasa aku dan Via sedang menikmati makan siang.sebenarnya aku lagi gak mood banget makan siang,bukan karena lagi galau atau sejenisnya,juztru aku lagi ngerasa bahagia membahana badai. :-D.
Tapi seperti biasa Via selalu memaksaku untuk makan apapun keadaanya,mengingat tubuhku yang kecil mungil dan gak ada semok-semoknya sama sekali. al hasil aku cuma mengaduk-aduk makananku sambil senyum-senyum membayangkan betapa indahnya hidup ini."kayaknya ada yang lagi seneng ni,dari tadi senyum-senyum sendiri." selidik Via memulai keponya.
"sotoy loe" sahutku.
"makanan tu jangan cuma diaduk-aduk teruz.dimakan dong biar gak mubadzir.gak lagi galau gak lagi seneng pasti musuhan terus sama makan.gimana tubuh loe bisa berisi?" cecarnya.
"iya emak-emak bawel." cibirku.
"Fan,gue boleh nanya gak?" kata Via antusias.
"gak!!" jawabku singkat.
Via mendengus kesal."gue tau loe pasti mau introgasi gue masalah kemaren."
Via nyegir mengiyakan."kenapa??penasaran?? Sama saya juga".candaku.
"ich gue serius Fan.cowok itu siapa?kok loe gak pernah cerita ke gue?cerita dong." ujarnya gak sabar.
"setiap orang punya privasi.dan dia bagian dari privasi gue."
"loe pelit ach gak asyik." ucapnya kesal.
"lagian menurut gue loe gak bisa kayak gitu,loe kan udah tunangan sama kak Rendy.jadi loe gak boleh peluk-pelukan sama cowok lain.kalau kak Rendy tau gimana?mending tu cowok buat gue aja dech." sambungnya lagi dan kali ini sukses bikin aku ngerasa tertampar.
Tapi aku pura-pura biasa saja dengan ucapan Via.aku coba menetralkan pikiranku."kalau cowok itu buat loe,terus Dion mau dikemanain?sebentar lagi kan kalian tunangan."
Lagi-lagi Via cuma nyengir-nyengir gak jelas."emang cowok itu siapa sih?"tanyanya sekali lagi.
"kepo banget sih loe.mending kita balik kerja sekarang." ucapku lalu beranjak dan diikuti Via yang nampak kesal karena aku tak juga menjawab pertanyaanya.
===
Fani sedang bersiap untuk pulang.bekerja seharian membuat tubuhnya tampak lesu.tapi gadis itu tetap menyunggingkan senyum dibibirnya.
"mudah-mudahan kali ini gak turun hujan,biar cepet sampai rumah.capek banget badan gue."ucapnya kepada Via yang sedang memoles lipstik dibibir mungilnya.
"ya mudah-mudahan."
"udah cantik kali Vi.orang mau balik juga masih aja pake make up.ntar kan juga loe pake helm.orang juga gak akan liat make up loe yang semenor emak-emak itu." sungut Fani.
"jangan samain gue sama loe ya.gue selalu ingin tampil cantik mempesona dimanapun dan kapanpun." sahut Via dengan gaya centilnya yang membuat Fani merasa risih dan pergi dari hadapan Via.
"hech loe mau kemana?gue gak akan kasih tebengan kalau loe maen pergi-pergi gitu aja." seru Via.Fani tampak tak peduli dan terus ngeloyor keluar minimarket.
Fani memang gadis yang biasa.dia selalu nyaman tampil apa adanya tanpa polesan make up diwajahnya.menurutnya make up itu ribet.tapi karena tuntutan pekerjaan,dia harus terpaksa menggunakan make up saat bekerja.