Tak terasa setahun sudah Febryan meninggalkan Fani.
Gadis itu kini sedang duduk termenung di tempat yang dulu sering dikunjunginya bersama laki-laki yang sempat memberi warna dihidupnya.ya Bukit Bintang.
Hampir setahun juga sejak meninggalnya Febryan,Fani tidak pernah lagi mengunjungi tempat ini.dia takut hatinya akan semakin terluka oleh kenangan-kenangan indah yang ada karena Febryan.
Tapi hari ini dia memberanikan diri,dia begitu rindu dengan lelakinya itu.
Tempat itu tidak pernah berubah baginya,tetap indah seperti hidupnya sejak mengenal Febryan.Gadis itu memejamkan matanya,kembali teringat senyum,canda dan kekonyolan laki-laki itu saat bersamanya dulu.
"jadi banyak-banyak aja tersenyum,biar bintang disana bersinar terang buat loe.
Nggak terlihat bukan berarti nggak ada kan?" ucapan Febryan kembali terngiang ditelinga Fani.waktu itu saat pertama kalinya mereka bertemu diatas bukit ini.Fani membuka matanya tersenyum.
"seandainya aja loe masih ada disini." gumamnya lirih."mungkin sekarang loe udah jadi bintang dihati gue,yang akan selalu bersinar terang buat gue.dan walaupun loe nggak terlihat,tapi gue yakin loe selalu ada dan ngejagain gue." gumamnya sekali lagi sambil melihat ke satu bintang diatas langit.
Pandanganya beralih ke amplop biru yang ada ditanganya.
Sudah setahun,tapi amplop itu masih tertutup rapat,Fani tidak pernah berniat membukanya.tapi kali ini rasa penasaran sudah tak terbendung lagi.perlahan dia membuka isi amplop itu,ditemukanya selembar foto dan selembar kertas.
Difoto itu Febryan nampak tersenyum bahagia sambil merangkul pundaknya,sedangkan Fani mengerucutkan bibirnya sok lucu tapi nggak lucu.Gadis itu tersenyum melihat dua sosok makhluk yang ada difoto tersebut.matanya berkaca-kaca.
Dibukanya lipatan kertas yang lain.Hai Nona,
Kamu cantik hari ini.
maaf aku nggak bisa nemenin kamu membaca tulisan ini,tapi aku harap kamu selalu percaya bahwa aku akan tetap ada dan hidup dihati kamu.
Fan,
selama ini aku nggak bermaksud untuk menghilang dari kamu.aku juga nggak bermaksud sedikitpun untuk bohong sama kamu.aku hanya terlalu menyayangimu sehingga aku tak pernah mau melihatmu sedih.Aku tau udah dari lama kamu suka sama aku, aku pun merasakan hal yang sama.tapi aku takut mengungkapnya.aku takut kamu akan semakin sedih saat waktunya tiba aku harus pergi.
Sebenernya saat kita dipantai itu aku mencoba memberanikan diri untuk mengungkapnya.tapi sayangnya ombak keburu menghilangkan tulisan yang ku tulis diatas pasir untukmu.
Jadi aku berpikir mungkin memang sebaiknya tidak aku nyatakan.Fani mengingat lagi moment-moment dipantai saat itu.saat mereka berlarian,saat mereka foto berdua,foto terakhir Febryan yang sedang digenggamnya sekarang.
Ingat saat Febryan memintanya memakai dress code warna putih,semua hal dari Febryan yang dianggapnya aneh,dia mulai mengerti sekarang.Aku sakit.
Penyakit ini udah lama ada di tubuhku,dia nggak mau pergi.aku sudah berusaha melawanya,apalagi setelah aku mengenal kamu,aku benar2 bertekad untuk sembuh biar bisa bersama kamu,biar bisa menua bersamamu.tapi aku kalah Fan.
Tuhan berkehendak lain untuk hidupku.
Seperti yang kamu bilang waktu itu bahwa waktu hidup manusia itu nggak pasti,dan hidup ini punya kita juga bukan milik kita sendiri.Fani kembali mengingat saat malam dibukit itu.saat dia mencoba menjawab beberapa pertanyaan Febryan yang dianggapnya konyol. Dan sekarang dia mulai mengerti.
Jadi mengertilah,tetaplah tersenyum untuk ku.tetaplah jadi bintang yang selalu bersinar untuk orang-orang yang menyayangimu.terutama buat aku.
Fani,
Berjanjilah untuk tidak menangis lagi,berjanjilah untuk selalu bangkit walau beribu kegagalan menghalangi.
Buat aku,buat hidupmu.
Kamu harus percaya,aku udah bahagia sekarang,aku udah nggak sakit lagi.
Dan betapa bersyukurnya aku karena sebelum Tuhan memanggilku aku dipertemukan oleh gadis sepertimu.
Gadis yang membuat aku percaya kembali dengan cinta.gadis yang membuat hidupku jadi berarti.
Hingga aku pun nggak akan menyesal jika waktuku sudah habis didunia,karena setidaknya aku telah habiskan sisa hidup dan cintaku bersamamu.Gladish Tifani Putri, terimakasih banyak untuk semuanya yang kamu beri disisa hidupku.aku bahkan nggak peduli jika dunia membenciku sekalipun,aku tetap mencintaimu.
Kamu adalah cinta terakhirku yang indah.akan sangat panjang tulisan ini untuk mengucapkan seberapa banyak terimakasihku untukmu.
Telah ku bawa cinta ini sampai hembus nafas terakhirku.I really love you my LAST LOVE.
I love you Gladish Tifani Putri.
Tetap tersenyum untuk pangeran tampanmu ini ya 😁I'm sory 😥
Fani,Febryan,Forefer.
Fani terisak membaca tulisan Febryan.dia menggenggam liontin yang dipakainya.liontin berinisial huruf F pemberian Febryan.
Lagi-lagi gadis itu mengingat ucapan Febryan saat memberikan liontin itu,saat Febryan memakaikanya dilehernya."oh Tuhan kenapa Engkau mengambilnya begitu cepat?. Aku masih ingin bersamanya Tuhan,kenapa tidak Engkau ambil aku juga?".dia bergumam lalu menelungkupkan kepalanya.tangisnya semakin menjadi.
Sakit dihatinya lebih sakit daripada penghianatan Rendy waktu itu.____
Esok paginya Fani mengunjungi makam Febryan.dengan membawa beberapa mawar putih ditanganya dia berjalan menuju tempat tidur terakhir Febryan.
Fani berjongkok lalu tersenyum kearah batu nisan yang bertuliskan nama Febryan Permana Putra."hai,nyenyakkah tidurmu?" katanya sambil menaruh bunga yang dibawanya diatas pusara Febryan.
"maaf ya aku nggak pernah mengunjungimu.aku harap kamu mengerti,butuh waktu untuk menerima ini semua." Fani menghela nafas dalam.
"tapi kali ini aku udah bisa nglepas kamu pulang.aku yakin walaupun kita pulang kerumah yang berbeda tapi hati kita tetap sama-sama." gadis itu menyentuh batu nisan yang ada dihadapanya.
"sebenernya aku masih belum percaya kamu pergi secepat ini.kadang aku merasa menyesal kenapa nggak aku ungkapin perasaan itu dari awal.ya..tapi siapa yang tau kamu akan pergi sebelum aku bilang semuanya." Fani tersenyum masam.
"hmm lucu ya kalau mengingat semua kenangan konyol kita?.kita banyak menghabiskan waktu bersama tapi kita bahkan selalu enggan mengatakan perasaan kita yang sebenarnya."
"Feb,kalau aku adalah cinta terakhirmu,apa aku juga boleh menganggap kamu cinta terakhirku? Karena Sepertinya aku akan kesulitan menemukan seseorang sepertimu.yang konyol,kePD'an,iseng,jail,suka nggak jelas dan kadang overprotektif juga.hahaha". Fani tertawa kecil dengan omonganya.
"ah aku berasa orang gila ngomong sendirian.tapi aku tau kok kamu pasti denger ocehanku dari tadi.karena nggak terlihat,bukan berarti nggak ada kan?" ucapnya tersenyum,lalu melihat jam yang ada ditanganya.
"aduh,kayaknya aku harus segera pergi nih.tapi aku janji bakalan sering kesini nengokkin kamu.kamu baik-baik ya.tidur yang nyenyak dan mimpi indah dalam tidur panjangmu."
"Tuhan jaga Febryan untukku ya" katanya sambil menghadap ke langit.
"I Love you". Ucapnya mencium batu nisan itu sekilas lalu beranjak pergi meninggalkan pusara Febryan.
Fani berjalan semakin jauh dari tempat peristirahan Febryan. Tiba-tiba langkahnya terhenti lalu gadis itu membalikkan badanya,melihat pusara Febryan dari kejauhan.
Fani memegangi liontinya sambil memejamkan mata. Dia membayangkan Febryan sedang berdiri diatas pusaranya sambil melambaikan tangan dan tersenyum kearah Fani.
Gadis itu membuka matanya,lalu tersenyum dan kembali melanjutkan langkahnya semakin menjauh dari makam.
Dia terlihat semakin kuat dari sebelumnya.mungkin sekarang dia telah mengerti bahwa hidup harus menerima apapun kehendak dari yang Maha pembuat skenario.
Semua tidak akan berakhir hanya karena kehilangan.hidup harus tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Karena apapun yang terjadi cinta tetaplah jadi perasaaan yang indah dihatinya.sekalipun orang yang dicintainya pergi,dia tetap mencintai didalam hatinya.karena cinta sejati itu sederhana. 😊The End
Hahahai hihi.aduh ampun bgt udah berabad abad nggak nglanjutin ceritanya.
Tp udah ya sekarang udah lunas,udah saya kelarin.walaupun entahlah itu masuk diakal pembaca semua atau nggak.yang penting udah saya selesain ceritanyaMaaf bgt ya kalau ending nggak sesuai harapan.
Tangan sama otak menuntunya kesitu sih.hihiOke,happy reading.sory for typo.n vomentnya dtunggu ya. 😁
Ditunggu juga cerita abal2 selanjutnya.semoga aja penyakit malasnya nggak hinggap lama2 😂😂
Bye..CU NEXT