Mencintaimu adalah misteri,.
Memilikimu adalah ambisi..
Entah perasaan apa yang aku rasakan saat pertama melihatmu,hati ini bergetar tanpa arti,.
Mungkinkah aku jatuh cinta pada senyum indahmu??
Atau ini hanya sekedar perasaan kagum yang tak akan berlangsung lama??
Entahlah,yang aku tau saat ini aku sangat merindukanmu (Febryan Permana Putra)..Walau aku tau seseorang telah terlebih dulu memilikiku..
Gladis Tifani Putri
Author POV
Terik matahari yang terlalu panas pada siang itu,seorang gadis sedang duduk termenung sambil mencoret coret sesuatu dikertas kosong yang kucel,entah apa yang sedang dia kerjakan.padahal seharusnya dia bekerja dimeja kasir yang sedang dia duduki saat itu.
"Fan,gue perhatiin dari tadi loe nggak semangat amat??ini kan hari pertama loe kerja??kenapa??loe sakit??"tegur seorang teman yang menghampiri gadis itu.
"oh nggak kok,gue lagi kepanasan aja,loe tau sendiri matahari bersinar terik banget siang ini"jawab gadis itu dengan nyengir-nyengir khasnya.Minimarket tempat kerjanya memang selalu sepi disaat siang-siang bolong,makanya para pegawainya pada bebas bercengkrama.
Fani POV
aku sedang mencoret-coret sesuatu dengan sangat tidak semangat ketika seorang teman membuyarkan semuanya.
Aku nggak mengerti dengan diriku akhir-akhir ini,bawaanya badmood terus.
Padahal hari ini aku pertama kali kerja,harusnya aku tidak seperti ini.
Via yang sudah cukup kenal lama denganku merasa heran dengan perubahan sikapku saat ini.
"Fan,loe kan biasa banyak ngomong,kenapa loe sekarang jadi mendadak pendiem gini sih??heran dech gue??loe nggak lagi jatuh cinta kan??"cibir Via."apaan sih loe Vi??jatuh cinta sama siapa coba???"sahutku dengan tawa malu-malu.
Mungkin aku memang nggak lagi jatuh cinta tapi lebih ke dilema,akh sama aja sepertinya :-D.
Tak lama jam istirahatku pun tiba.setiap pegawai diberi waktu istirahat selama 1jam bergiliran(karena kita nggak mungkin kan menutup minimarketnya kalau semua pegawai istirahat),ya lumayan lah buat ngilangin capek sejenak.
Kebetulan siang itu aku istirahat bareng Via,jadi kita bisa makan siang bersama.
"Vi apa menu makan kita hari ini"tanyaku antusias kalo sudah menyangkut urusan makan."huch dasar loe badan kecil tapi kalau urusan makan no. Satu"ledek Via sambil mencubit lenganku perlahan.
Badanku emang kecil,tapi nggak tau kenapa aku doyan banget makan.
"bukankah kita kan hidup untuk makan Vi,hehehe"candaku.yang disusul dengan tawanya Via yang khas.Lagi seru-serunya ngobrol sama Via sambil menyantap mie ayam,tiba-tiba handphone ku bunyi tanda ada panggilan masuk,aku lihat nama Kak Rendi dilayar Handphoneku.aku langsung beranjak menjauh dari Via karena aku nggak mau Via tau kalau cowok yang dulu pernah dekat denganya sekarang menjadi pacarku,selain nggak enak hati,malu juga aku macarin bekas gebetan temen.
"hallo my lovely"sapa kak Rendi diseberang sana."iya kak,tumben siang-siang telpon,kakak nggak kerja??"sahutku dengan suara yang agak lirih.
"kamu kenapa sih pelan-pelan gitu ngomongnya??emang lagi dimana dan sama siapa ha??Kamu nggak kerja??"selidik kak Rendi dengan suara sedikit meninggi.
"aku kerja,tapi sekarang lagi jam istirahat,dan aku juga lagi makan sama temen sekarang,temen cewek kok,telponya bisa nanti aja nggak kak,pulang kerja aku telpon balik dech"sahutku masih dengan suara lirih.
"nggak,habis makan kamu harus langsung balik ke tempat kerja,aku udah didepan tempat kerja kamu sekarang"tegas kak Rendi dengan nada sedikit kesal.belum sempat ku jawab ucapanya,tapi telponya keburu dimatiin.
Aduh aku bener-bener mati gaya sekarang,"gimana kalau nanti Via tau??mau taroh dimana ni muka kece"gerutu ku dalam hati."telpon dari siapa sih Fan??kayaknya privat banget??"tanya Via yang semakin membuatku salting.
"oh ini teman lama,nggak tau juga tumben-tumbenan telpon"jawabku dengan sedikit terbata-bata.
"loe udah kan makanya??kita langsung balik aja yuk,gue udah nggak selera makan"sambung aku lagi sambil buru-buru membayar mie yang aku pesen tadi.
Dengan pasang muka heran-nya Via mengangguk dan menuruti ajakkanku.