PROLOG

2.4K 97 0
                                    


Pantai. Apa yang ada dibenak jika mendengar kata pantai?, Laut? Pasir? Atau sunset?. Jika iya, pantai masih membuatmu merasa bahagia. Tapi tidak dengan jun, dia memiliki ketakuan terhadap pantai dan gulungan ombaknya tapi satu sisi dia juga menyukai pantai. Pantai banyak memberikan jun  pahit dan manis atau luka dan efforia masa lalu.

Baginya pantai adalah saksi bisu tentang bagaimana jun melalui semua rasa sakit dan senang dalam hidup.

Pantai juga menjadi saksi bagaimana jun merasakan kehilangan dan kebahagian silih berganti. Oleh karna itu jun menjadikan pantai sebagai rasa sakit dan juga rasa tenangnya.

Walau begitu, jun memilih membangun rumah di pinggir pantai . Jun  masih memiliki janji pada seseorang yg sangat berarti baginya yg dimana jun dan orang itu berjanji akan hidup dan membangun rumah di pinggir pantai bersamanya.

Selain membangun rumah, jun juga membangun coffe shop di bawah rumahnya. Yapp betul jun memiliki bangunan dua lantai lantai bawah dia gunakan untuk caffe shopnya dan lantai atas dia gumakan untuk tempat tinggalnya, katanya sih agar lebih mudah memantau caffenya. Lagi pula jun membuka caffe shopnya karna terlampau gabut dengan kesendiriannya dan membuat dia tidak terlalu mementingkan keuntungan dari caffe shopnya.

Cafe shop jun tidak pernah sepi dan juga tidak terlalu ramai, pembeli yg datang ke cafe jun juga hanya sekedar ingin menikmati pantai atau sekedar membuat tugas.

Cafe jun menghadap ke arah pantai langsung yg dimana menbuat para pemebeli cafe itu menjadi betah berlama atau hanya sekedar menikmati pantai tanpa harus menyentuh pasirnya. Selain itu jun sangat suka pada tanaman hias , sehingga jun menghiasi cafenya dengan tanaman-tanaman hias yg cantik dan segar yg dimna membuat suasana cafe itu menjadi lebih indah dan sejuk.

Sebenarnya jun tidak sendirian, dia memiliki 4 teman yg bisa dibilang sangat baik kepadanya mungkin malah terlampau baik? Yap tak lama jun membuka caffe shopnya. Jun bertemu dengan 4 orang ini.

Yang satu temannya berkacamata, namanya wonwo. Mereka tidak sengaja bertemu saat hujan turun dengan derasnya. Jun pergi ke supermarket dekat caffe shopnya untuk membeli beberapa cemilan, Tapi sialnya jun pergi ke supermarket dengan hanya membawa dompetnya saja. Dia tidak akan tau kalau hujan turun dengan derasnya membasahi apapun di mengenainya.

Jun sedikit kesal tapi mau tudak mau di harus menunggu hujan reda di depan supermarket. Saat sedang menunggu ada seseorang yg menghampirinya, orang itu membawa payung. Tapi saat melihat jun yg seeprtinya kedinginan orang itu menjadi iba.

Yah siapa lagi orang itu., Itu wonwoo. Wonwoo menghampiri jun lalu menawarinya untuk pulang bersama menggunakan mobilnya, awalnya jun menolak tapi dia sedikit berpikir jika dia terlalu lama disini kulitnya akan merah2 , jun meniliki alergi terhadap dingin jadi jika jun kedinginan maka badan jun akan merah seeprti gatal. Akhirnya jun menerima tawaran itu.

Wonwoo dengan senang hati mengajak dan mengantar jun sampai rumahnya. Dalam perjalanan wonwoo membuka percakapan dengan mengatakan namanya, tempat tinggal dan dia yg bekerja sebagai manager di persuhaan ayahnya. Wonwoo sangat senang saat mengetahui jun juga menyukai kucing dan sangat lebih tau kucing ketimbang dirinya. Karna percakapan itu membuat mereka berteman.

Lalu ada kim Mingyu, biasa dipanggil migu oleh jun. Menurut jun nama itu cocok dengan mingyu yg sangat lucu tingkahnya menurut jun, garis bawahi " MENURUT JUN ". Beda cerita kalo orang lain. Yah bagaimana tidak setiap barang yg dipegangnyanya akan rusak akibat tangan ajaibnya. Kita mulai dari jun, awal pertemuan pertama mereka bisa dibilang sebuah insiden, bagaimana tidak. Mingyu datang ke caffe jun dengan membawa raket, sepertinya manusia setengah anak anjing itu habis bermain raket di lapangan. 

Mingyu datang dengan banyak peluh mengucuri badannya. Sebenernya itu tidak masalah, yg menjadi masalah itu raket sialan yg dia bawa. Oke bahasa itu kasar tapi raket itu sebuah masalah besar di caffe jun. Bagaimana tidak,  raket yg mingyu bawa itu  tidak sengaja mengenai kepala antrian yg berada di belakang mingyu, lalu raket itu tidak sengaja menyenggol vas bunga kecil jun yg ada di etalase kasir. Yah masih bnyak lagi sebenarnya tapi.. ah sudahlah.

Jun yang melihat tingkah mingyu itu hanya tersenyum dan terawa kecil karna menurutnya itu lucu. Harusnya jun kamu tidak seeprti itu. Dia merusak tanamanmu, oke kita balik ke mingyu. Mingyu yg melihat jun tersenyum tertawa menjadi kikuk dan mengusap lehernya yg tidak gatal. Jun menawarkan diri untuk menyimpan raket mingyu agar tidak menyebabkan bencana lagi, bisa2 raket itu memecahkan kaca caffe bukan. Karna merasa tidak enak mingyu meminta nomor jun untuk menganti rugi vasnya yg pecah. Awalnya jun tidak mau tapi mingyu sangat memaksa dan akhirnya memeberikannya.

Dari sana mingyu sering menghubungi jun setelah insiden itu dan dari sana mereka akrab dan mingyu sering mengunjungi jun. Sekedar minum kopi atau membantu jun di caffe.

Lalu ada hoshi, manusiai yg katanya mirip harimau ini. Oke jangan percaya sebenernya kelakuan makhluk ini lebih ke setan. Bagaimana tidak, hoshi bertengkar dengan karyawan jun yang mempermaslaahkan tidak adanya menu harimau. Ya ini kan caffe ya, APA YG DI HARAPKAN? Oke kalem.

Hoshi terus berdebat tentang ingin menu yg ada harimaunya dan karyawan jun tetap kekeh bahwa di caffe ini tidak menjual minuman atau makanan berbau harimau. Lalu hoshi menyuruh karyawan tersebut memanggil pemilik caffe. Saat ingin di panggilkan jun datang dengan apron masih menggantung di badannya, sepertinya habis membuat kue di dapur. Saat melihat jun, hoshi terdiam lama menatap lama jun. Karna dia pikir " bagaimana ada manusia secantik itu di caffe ini" jun memanggil hoshi yg melamun. Hoshi tersadar dan kebali ke alamnya.

Karywan jun menjelaskan pada jun tentang ribut2 tadi. Jun tiba2 menyuruh hoshi untuk menunggu sebentar di etalase sebelah agar tidak mengganggu antrian. Hoshi hanya menurut dan diam memperhatikan jun yg berbalik kembali kedapur. Saat kembali jun membawa kue kecil dan satu kopi. Kue itu bergambarkan harimau yg lucu dan tidak lupa kopi yg dibawanya jun juga ada cetakan coklat harimau di atasnya.

Hoshi terharu dengan usaha jun yg membuatkan pesanan dia walau itu sebenarnya tidak ada di menu. Dilihat dari apron yg banyak terlihat bercak adonan kue dan coklat. Jun khawatir hoshi tidak menyukai karyanya. Tapi tak lama hoshi tertawa lalu mengapresiasi karya jun dan memberikan banyak pujian. Jun sangat senang karna karyanya di hargai seperti ini. Dari situ hoshi sering mengunjungi jun ke caffe jika dua sedang tidak ada pekerjaan di sanggar tarinya.

Yang terakhir, seokmin atau klo jun suka memanggil dia dikey. Entah kenapa dipanggil gitu hanya jun yg tau. Pertemuan mereka tidak seheboh mingyu dan hoshi atau seromantis (mungkin) wonwoo. Mereka tidak sengaja bertemu saat jun berjalan pulnag kerumah dari membeli bahan makanan.

Dia meilhat seokmin pingsan di pinggir jalan dengan keadaan babak belur. Jun lalu cepat2 membawa seokmin kerumahnya, menggendoknya di punggung jun. Sampai dirumah, jun membersihkan luka2 seokmin lalu mengobatinya. Tak lama seokmin tersadar dan terkejut sudah berada di tempat berbeda. Jun lalu menceritakan kejadian dia menemukan seokmin. Seokmin langsung teringat kalo dia habis di rampok.

Uang dan mobilnya di ambil dan saat melawan seokmin malah babak belur dan karna tidak kuat seokmin tak sadarkan diri. Jun mendengar itu sangat iba dengan pemuda yg berada di depannya. Jun lalu memberi seokmin makan dan akan membatu seokmin pulang. Seokmin sangat berterima kasih karna masih ada orang baik yg mau menolongnya. 3 hari setelah kejadian itu ada hadiah mewah datang ke caffe jun, barang2 itu seperti tas, baju, dan alat2 kopi ternama dan beberapa tanaman hias.

Jun sangat kaget tapi saat pengirim barang itu memberi surat jun tersenyum membaca surat itu. Pengirimnya seokmin dimana dikatan disurat itu bahwa seokmin tidak ingin ada penolakan. Dan dari situ seokmin dan jun dekat.

Begitulah kira-kira pertemuan mereka hingga sekarang menjadi sebuah pertemanan yanga sangat kuat. Siapapun iri melihat pertemanan ini. Satu sama lain saling melindungi walau ada pertengkaran kecil tapi mereka tak pernah akan goyah. Mereka akan selalu pada tempat mereka semula.

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang