CHAPTER 5

641 47 0
                                    

Malam hari telah tiba, jam juga sudah menunjukkan pukul 8 malam, yang dimna caffe jun bersiap-siap untuk tutup.

Mereka sengaja untuk harini mengajak jun bermain, agar jun tak mengingat kejadian semalam dan membuat senyum jun kembali lagi.

Namun seperti biasa, 3 orang teman jun datang pada pukul 8 dan menghabiskan waktu mereka disana. mereka akan bermain kartu yang dimana yg kalah akan diolesi bedak bayi. Seokmin sangat bodoh dalam permainan itu sehingga muka seokmin sudah hampir mirip seperti tuyul.

Itu sukses membuat yang lainnya tertawa, karena melihat muka cemong si seokmin. Berbeda dengan hoshi dia seperti bandarnya dalam permainan ini. Mukanya mulus bersih tanpa noda bedak sedikitpun.

Berbeda dengan jun wonwoo dan mingyu, mereka terkena noda bedak tapi tak separah seokmin. Mari kita mengheningkan cipta untuk seokmin.

" Gue ga  mau main ini lagi, liat muka gue bentar lagi bakal sama kayak donat gula salju" ucap seokmin sambil melempar kartunya ke meja.

" Bilang aja lo noob, tapi muka lo emang udah jelek sih. Mau ga pakek bedak itu juga muka lu mirip kuda " itu hoshi. Selalu saja mengejek seokmin. Yang mau gimna lagi dia pro-nya.

Wonwoo hanya memutar matanya malas, permainan ini tak sulit baginya hanya saja dia mengalah. Ya gitu sih katanya aslinya mah si wonwoo ini sebel banget sama hoshi yang mengejeknya saat memberi bedak saat kalah.

" Ini gue bentar lagi menang nih, lu ngapa nyerah sih kuda. Gue mau naruh semangkuk bedak lagi di muka lo " ini mingyu, klo soal menyiksa temen emang juara dia gaes.. , jangan salah mingyu sempat menjaili hoshi dengan menaruh bubuk cabai pada kopinya. Dan berakhir dengan hoshi seperti kepanasan pada lidahnya karna sensasi bubuk cabai itu.

Jun hanya tertawa melihat tingkah temannya. Sangat menyenangkan bagi jun klo sudah melihat perdebatan temannya. Itu hiburan tersendiri bagi jun.

.
.
.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Yang dimana caffe jun sudah benar2 tutup. Dan itu jam bagi mereka untuk kembali ke rumah masing-masing.

Rumah mereka semua tak jauh dari caffe jun, rata2 berjarak 5-8 menit. Karena itu mereka juga tak pernah menginap di rumah jun kalo ga lagi kepepet banget kayak ada hujan badai atau kendaraan mereka yg rusak.

Setelah merapikan kekacauan yg mereka buat, hoshi seokmin wonwoo dan mingyu pamit untuk pulang dan mengatakan akan kemarin lagi besok.

Jun yang sudah hafal dengan kebiasaan mereka yg setiap harinya tanpa absen kesini hanya tersenyum mengiyakan.

Setelah membereskan sisanya, jun kembali ke rumahnya. Sampainya disana jun menuju ke kamar mandi dan langsung membersihkan diri.

Setelah selesai, jun langsung berbaring di tempat tidur dan menarik selimutnya.

Lama jun termenung di kamarnya, lalu dia mengambil sebuah foto di atas meja di sebelah kasurnya. Jun menatap foto mereka berlima yang berfoto dengan background pantai di depan caffenya.

Jun mengelus foto itu dengan pelan dan tersenyum.

" Ku harap kita akan selalu seperti ini selamanya, aku ingin memulai hidup baru dengan kalian, dan melupakan masa laluku. Kalian sahabatku,  semoga kita bahagia sampai masa depan yang kita tuju nanti "

Setelah mengucapkan itu, jun mengeluarkan air matanya. Jun benar2 sangat bersyukur bertemu dengan mereka yang sangat sayang pada jun. Jun tak tau lagi harus bagaimana dengan kesendiriannya jika bukan mereka.

Jun lalu menaruh foto itu kembali ke tempatnya. Dan berlalu tidur untuk menikmati hari-hari esok.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang