Hati manusia dirancang untuk menerima perasaan. Senang sedih bahagia kecewa. Bagaimana jika hati yang selama ini selalu senang dan bahagia, sekarang pecah dan hanya merasakan sakitnya saja?
Obat diciptakan untuk mengobati rasa sakit terkhusus pada hati yang terluka. Tapi obat apa yang mampu menyembuhkan rasa sakit? Untuk rindu saja obatnya adalah pertemuan. Lalu bagaimana dengan perpisahan?
Perpisahan terjadi karena adanya pertemuan. Lalu jika tau ada perpisahan kenapa masih mengharapkan sebuah pertemuan?
kenapa semua berakhir dengan luka? Kenapa harus rasa yang seperti ini. Rasa yang bahkan obatnya tidak ada orang tau pasti akan itu.
_
_
_
_
_
_
Kini jun berada disebuah tempat dengan nuansa putih bersih. Warna gedung itu sangat menenangkan hati yang menatapnya namun tidak dengan jun. Hatinya telah di keruk habis oleh kenyataan dan takdir, dari sebuah insiden yang bahkan tak pernah terpikirkan olehnya sama sekali.
Jun menatap figuran foto dengan banyak karangan bunga lily putih disana. Jihoon sangat menyukai lily putih, bunga putih cantik itu selalu temukan jika sedang berkeliling dengan sahabatnya dan secara perlahan jun ikut menyukai bunga putih bersih itu, tapi hari ini jun membencinya melihat bunga itu berada di sekitar sahabatnya.
Ada kotak persegi panjang tepat di belakang foto itu. Foto itu, foto sahabatnya sendiri. Jihoon atau dengan nama marga lee jihoon.
Saat hari dimana jihoon memutuskan mengakhiri hidupnya, jun juga ingin melompat tapi dia ditahan oleh warga yang kebetulan lewat. Jun sudah berontak dengan sekuat tenaganya dan memohon untuk membiarkan dirinya ikut bersama dengan sahabatnya.
" Ku mohon, biarkan aku pergi bersamanya, kumohon. Jangan tahan aku.. aku ingin ikut "
" Jangan nak, jangan.. . Jangan lakukan itu. Tolong tetap hidup. "
" Tapi alasan saya untuk hidup sudah pergi. Rumah saya pergi hikss " tangisnya pilu sambil sebelah tangannya merarih-raih ke arah jurang.
Semua orang yang tak sengaja lewat dan melihat itu, tak tega dengan jun dan ikut menangis. Bahkan orang yang menahan jun kini memeluknya karena tubuh jun yang bergetar hebat.
Beberapa dari mereka adalah tetangga jihoon, dan mengetahui bagaimana mereka selalu bersama seperti anak kembar. Namun tak disangka insiden ini terjadi.
Beberapa dari mereka sudah menghubungi pihak polisi untuk menangani ini. Namun jasad jihoon baru di temukan mengapung setelah 3 hari dari hari kejadian.
Ibu dan ayah tiri jihoon tidak bereaksi apapun. Hanya berpura-pura sedih, dan itu lah dilakukan saat ini. Saat ada yang berkunjung mereka akan seperti orang yang paling kehilangan namun? Setelah tidak ada orang mereka akan menyumpahi jihoon karena membuat mereka repot untuk berpura-pura akan semua ini.
Waktu kremasi telah tiba, kini jihoon di pindahkan ke tempat kremasi. Semua orang, kerabat dan teman jihoon datang. Semua merasa terpukul dan sedih. Namun jun, hanya diam menatap kosong. Hanya ada kehampaan dalam dirinya, bahkan untuk sekedar bersuara dia tak mampu. Semua seakan hilang ditarik paksa entah kemana. Air matanya kini sudah kering sejak kemarin. Jun kehilangan rumahnya.
Saat peti itu masuk perlahan kedalam kotak kremasi. Sepintas bayangan dan memori indah bersama sahabatnya berputar di kepala jun. Tidak ada memori yang menyedihkan, semua sangat menyenangkan, memori itu perlahan berakhir bersamaan dengan menghilangnya peti itu dari hadapan jun. Tapi kini bertambah 2 memori yang tidak akan jun lupa. Bagaimana jihoon melompat, dan bagaimana peti dari sahabatnya menghilang dari hadapannya sekarang dan berubah menjadi kendi kecil berisi abu yang diserahkan pendeta padanya. Karena tak ada satupun orang yang tersisa, hanya dia. Bunda dan ayah tirinya bahkan pergi entah kemana.

KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
CasualeMoon Junhui memiliki sebuah rahasia besar tentang masa lalu dari empat temannya, tapi karna sebuah insiden semuanya berubah. BxB WARNING!!! 🔞🔞🔞 JUN HAREM! JUN BOT!