CHAPTER 8

633 36 2
                                    

Keesokannya, jun melanjutkan aktifitasnya seperti biasa. Jun melakukan hidupnya dengan normal kembali. Namun dalam lubuk hati jun paling dalam. Jun sangat gelisah perihal perjanjian ini.

Kali ini giliran mingyu, jun sangat khawatir tentang ini. Tapi jun juga tak bisa melakukan apa2.  Jadi Jun hanya melamun saja di caffenya. Pikiran jun sangat kacau . Kepalanya terasa pening sekarang.

" Kak? " Itu nathan, yang tiba2 menepuk bahu jun. " Kakak ga apa2? Atau kakak ga enak badan " tanya nathan.
khawatir pada jun yang terlihat murung tak seperti biasanya yang selalu tersenyum kepada semua orang. hari ini jun terlihat seperti orang yang kurang bersemangat atau sakit mungkin?

Jun terkejut saat nathan menepuk bahunya. Tiba2 jantungnya berdebar begitu cepat. padahal itu hanya nathan pegawainya.

" Eng- engga apa-apa kok nat " ujar jun berbohong pada nathan.

" Kaka ngelamun terus, aku pikir kakak sakit. Tapi klo kakak ga enak badan kakak bisa ke rumah  istirahat nanti sisanya biar aku yang urus kak.  " ujar Nathan yang sudah duduk di sebelah  jun yang tengah menatap kosong ke arah depan.

" atau kakak lagi berantem sama temen-temen kakak? " tanya asal si  nathan. sebenarnya dia hanya ingin menghibur bosnya ini cuman ya dia juga ga tau mau ngibur gimna.

jun terkejut melihat ke arah nathan, mendengar kata teman-temannya itu. kenapa malah membut seperti ketakutan. Berbeda dengan kemarin"nya. Jika menyangkut teman"nya jun akan senang.

" ga kok nat, aku cuman lagi mikirin dekorasi baru cafe ini aja, maunya gimna. tau sendiri kan aku udah bosen sama dekorasinya. jadinya aku mau ganti juga nat, kamu ada ide gaa? " ujar jun, jun berbohong pada nathan. karena hal ini tak boleh siapapun tau bukan.

" ide ya.. hmmmm, gimna dekorasinya kita kasi ornamen kucing kak. kan kakak suka sama kucing cuman buat melihara kak jun selalu gaada kesempatan. jadi kita taruh deh ornamen kucing, oh atau bisa kita taruh beberapa kandang kucing yang ada kucingnya juga kak pasti gemes deh kayak kak jun."  ujar nathan semangat

jun hanya tersenyum dengan ide dari nathan yang menurut jun ada baiknya juga. mungkin ia akan mencoba membuat desainnya nanti agar jun bia mengalihkan pikirannya dan ketakutannya.

" ide yang bagus, teryata kamu pintar juga ya nat, ga nyangka" ujar jun tersenyum lembut ke nathan.

tak lama ada pembeli yang masuk dan nathan ijin melayani pembeli ke jun, jun mempersilakan nathan bekerja kembali. dan jun melanjutkan kembali ke dalam pikirannya yang rumit.

.
.
.
.
.
.
.

Pagi telah menjadi sore dan sore telah berganti jadi malam, tak terasa waktu berlalu begitu dengan cepat. Bintang-bintang juga sudah menampakkan wujudnya ke bumi tak lupa juga bulan, bulan hari ini bersinar sangat cantiknya.

malam ini adalah malam yang sangat indah, hawa yang sejuk dan memanjakan penikmat pantai.

Jun turun dari rumahnya setelah membersihkan badannya, jun duduk seperti biasa di kursi depan cafe nya. jun melihat kerah panta lalu melihat lagi kearah langit. jun tersenyum saat melihat bulan yang sangat terang dan cantik.

tapi senyumnya tak berlangsung lama, karena jun tiba-tiba mengeluarkan air matanya.  tak ada yang yang jun mengeluarkan air matanya karena apa, hanya dia yang tau.

setelah lama berada didepan cafe nya, nathan terlihat menghampiri jun. mendengar ada suara langkah kaki yang mendekatinya, jun cepat-cepat mengusap air matanya.

" kak di luar dingin, mending didalam yuk.." ujar nathan sambil menyelimuti jun dengan kain tebal. jun yang merasakan hangat menyelimutinya hanya terdiam tak merespon apa-apa.

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang