CHAPTER 7

504 44 2
                                    

Wonwoo berlari seperti sedang dikejar setan sekarang di kantornya. Bagaimana tidak, wonwoo mendapat kabar dari mingyu bahwa jun mendapat insiden dan menyuruhnya untuk wonwoo untuk datang dan akan menjelaskannya saat wonwoo sudah sampai disana. Bodohnya wonwoo bru mebuka ponselnya itu sejam setelah mingyu mengirim pesan.

Tak peduli ini masih jam kantor atau bukan, yang dipikirannya hanya jun saja. Wonwoo berharap jun baik2 saja saat ini.

Orang2 di kantor wonwoo sangat bingung melihat managernya tergesa2 seperti itu. Tak satupun panggilan atau sapaan pegawai disana yng di balasnya oleh wonwoo.

Karena pikiran dan dunianya sudah terpaku pada jun sekarang. Saat Sampainya wonwoo di mobil, wonwoo buru2 melajukan mobilnya dengan cepat ke caffe jun.

Wonwoo memakirkan asal mobilnya, lalu berlari keluar, tanpa mengidahkan panggilan staff jun wonwoo berlari ke arah rumah jun yang berada di lantai 2.

Wonwoo mendobrak masuk rumah jun. Di lihatnya mingyu hoshi dan seokmin yang bru saja membereskan kekacauan di rumah jun.

Hoshi yang melihat itu, menarik wonwoo duduk di sofa. Dan menenangkan wonwoo di sofa.

" APA YANG TERJADI, DIMNA JUN?! " ujar wonwoo dengan nada tinggi.

" Tenang dulu won, minum dulu anjir. Lu kesini lari-larian? " Ucap hoshi sambil memberikan wonwoo gelas berisi air.

Wonwoo tak suka basa basi yang menyangkut jun, jadi dia menepis tangan hoshi. Lalu menatap hoshi dengan tajam, seokmin dan mingyu tak luput dari tatapan itu juga.

Mereka yang diberikan tatapan seperti itu, sangat gugup. Tak bisa berkata2. Mereka akui, mereka sangat malas meladeni wonwoo yang sedang dalam suasana hati yang buruk seperti ini. Karna jika kalau wonwoo sudah marah, maka marahnya tak akan main2 seperti sekarang ini.

Itu juga yang membuat mingyu tak langsung menelpon wonwoo tapi langsung menelpon hoshi dan seokmin. Namun ada alasan baru lagi setelahnya.

Hoshi menarik wonwoo kembali ke kamar jun, dan memperlihatkan jun dengan kondisi yang baik. Terdidur dengan nyaman di kasurnya.

" Pas gue sampe sini, gue liat semua berantakan. Barang2 jun hancur semua. Lalu gue lari ke kamar jun dan gue nemuin jun pingsan di kamarnya. Baru lah gue nelpon kalian semua " ucap mingyu yang berada di belakang wonwoo.

" Kita juga sama kagetnya kayak lo won, cuman kita harus nanya juga dari jun apa yang sebenarnya terjadi. Asumsi dari kita untuk saat ini itu jun habis kemalingan " ujar seokmin di sebelah mingyu.

Wonwoo hanya mendengarkan penjelasan mingyu dan seokmin tanpa bersuara, wonwoo lalu mendekat kearah jun, dan duduk di sebelah jun. Wonwoo mengelus rambut jun perlahan.

Bru kemarin jun mendapatkan teror sekarang dia mengalami hal seperti ini. Wonwoo sangat menyayabgkan kejadian ini terjadi pada jun yang lembut ini.

Tanpa disadari, hoshi mingyu dan seokmin tersenyum miring dan saling menatap satu sama lain.

SEBELUMNYA...

" Bukan kah kebenaran ini wonwoo harus mengetahuinya, dia juga korban dari penipuan jun " ujar seokmin kepada mingyu.

" Benar apa yang dikatakan si kuda " balas hoshi.

Mingyu sedikit berpikir, sebenarnya alasan mingyu belum menghubungi wonwoo bukan hanya takut dengan wonwoo yang mengamuk nantinya.

Tapi wonwoo sangat menjunjung tinggi kebenaran, dia pasti akan mengambil semua masalah dari sisi positifnya dan itu akan merusak rencana mingyu selanjutnya untuk jun.

Di tambah wonwoo itu sangat terlihat menyayangi jun seperti bukan seorang teman. Jadi akan susah untuk kedepannya bagi mingyu.

" Kurasa tidak perlu, itu hanya akan menghambat rencana kita nantinya. Kalian tau kan kalau wonwoo orangnya seperti apa" ujar mingyu

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang