Chapter 6 "Teman lama"

483 19 0
                                    


.o0o.

   Malam ini pelabuhan terasa sangat ramai oleh petugas kapal serta wanita-wanita dari kalangan remaja hingga dewasa, mereka juga memiliki tujuan yang sama dengan ku dan Angraeni.

Kami tersenyum cerah, hati kami terasa berbunga-bunga menantikan masa depan dan impian yang akan segera tercapai.

"Hapsari, ini menyenangkan ayo kita masuk ke dalam kapal" ajak Angraeni

"Ayo" kami pun segera memasuki kapal yang sudah di tumpangi oleh beberapa wanita lainnnya.

Saat melihat sekeliling aku tidak sengaja melihat dua orang yang aku kenal.

"Mardiyem! Ayu!" Panggil ku pada mereka. Mereka adalah teman ku dan Angraeni juga, Mardiyem dan Ayu namanya,  namun karena rumah kami agak jauh, menyebabkan jarang nya pertemuan antara kami, tak disangka ternyata mereka juga ikut kesini.

"Hapsari? Angraeni? Mereka juga ikut, ayo kita kesana ayu!" Ajak salah satu temanku, mardiyem.

Kami pun saling menghampiri dan berpelukan saling melepas rindu.

"Astaga aku sangat merindukan kalian" ucap mardiyem

"Kami juga" ucapku dan Angraeni

"Bagaimana kabar kalian?" Tanya ayu

"Kami baik"

"Tujuan kita sama?" Tanya Angraeni gembira

   Mardiyem mengangguk semangat.

"Ya! Aku sangat senang setelah ada pengumuman ini, tanpa berpikir panjang aku dan ayu pun ikut, ahh ini akan sangat menyenangkan!" Jawabnya tanpa menghilangkan raut cerah diwajahnya.

"Kami juga senang, namun ada sedikit masalah saat akan datang kesini, yakan Hapsari" ucap Angraeni melirikku. Aku hanya tersenyum pasrah, nyatanya ini bukan sedikit masalah.

Mardiyem menatap kami penasaran

"bagaimana"

"Sini telinga kalian" perintah Angraeni

   Mardiyem dan ayu pun mendekatkan telinga mereka untuk mendapatkan informasi yang akan diberi oleh Angraeni.

"Begitu kah?", "Menakutkan sekali" komentar mereka.

Aku hanya tersenyum lemah, ya itu memang sangat menakutkan.

"Tak apa, yang penting sekarang kita sudah berada disini, mari bersenang-senang" ucapku

   Waktunya kapal untuk berangkat, selama dijalan kami bersenang-senang juga berlatih suara agar saat nanti tiba kami bisa langsung diterima menjadi penyanyi.
Itu adalah hal yang bagus. Di kapal ini pun kami disediakan berbagai macam makan, entah mengapa mereka bisa sebaik ini pada kami, yang jelas kami sangat menikmatinya.

"Hapsari lihatlah, sepertinya tentara itu melihat mu terus sejak tadi" ucap mardiyem setengah berbisik.

   Aku pun melihat mana yang mardiyem maksud, benar dia melihatku, dan sepengetahuan ku seragam yang dia pakai adalah seragam khas tentara Jepang, namun wajahnya terlihat seperti orang pribumi, seperti kami.

"Dia pribumi ya?" Tanya ayu

"Entahlah, seperti nya dia menyukaimu Hapsari" ucap Angraeni menggodaku

"Tidak mungkin" sanggahku

"Apanya yang tidak mungkin, orang cantik seperti mu mana mungkin tidak ada yang suka" goda mardiyem

"Hentikan, aku malu, kalian harus bercermin. Bukankah kalian sama cantiknya?" Ucapku dengan muka memerah

   Mereka tertawa melihat reaksi ku, ini sungguh memalukan namun jika kembali lagi tentang tentara itu, aku sedikit risih karna matanya yang manatapku sejujurnya sangat menggangu ku. Aku tidak tahu apa arti tatapan itu.

.o0o.

JUGUN IANFU : Aku Bukan Misaki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang