.o0o."Seperti biasa, kau sangat memuaskan Misaki"
Cukup... Sudah cukup aku melakukan ini.... Aku tidak mau lagi.
Kulihat tentara yang tadi berbicara meninggalkan sesuatu yang mengkilap di bawah ranjangku, pisau.
Tentara itu sangat ceroboh, tanpa berpikir panjang segera ku ambil pisau itu setelah merasa bahwa tentara itu sudah pergi menjauh dari kamar ku.
"Ini akan akan berakhir... Aku tidak mau di dunia ini lagi... hiks" tekad ku sudah bulat, lebih baik aku mati dari pada aku harus berada di tempat menjijikkan ini selamanya.
"Romo... maaf tapi aku merindukanmu, kita akan segera bertemu hiks…"
Cklek....
"Misaki saat ini kau—.....MISAKIIII APA YANG AKAN KAU LAKUKAN!!!"
Padahal sedikit lagi.... sedikit lagi aku akan bertemu dengan romo...
Chikada melempar pisau yang ada di tangan ku... tubuhku bergetar ketakutan... menghadapi Chikada bahkan lebih mengerikan dari pada menghadapi kematian... Dia benar-benar mengerikan.
Plakk....
Telinga ku berdengung, pipiku juga sangat panas."Pelacur sialan!! Tak akan ku biarkan kau pergi begitu saja!" Chikada marah besar, wajahnya yang putih bahkan sudah semerah tomat. Dia menatapku sangat tajam, jika itu senjata tajam tatapan itu sepertinya bisa menembus tubuhku.
"Ikut saya" Chikada menarik tangan ku kencang entah untuk dibawa kemana, cengkraman nya sangat kuat dan menyakitkan.
"Hiks... lepaskan..." Lirihku menggeleng ketakutan.
Chikada membawa ku ketempat yang berbau sangat menyengat. Seperti nya tempat ini berada dibelakang Ianjo.
Chikada meremas bahuku kencang, lalu menarik tubuhku untuk memperlihatkan sesuatu yang seketika membuat hatiku hancur.
"Kau lihat mayat-mayat pelacur itu, bahkan darah segar masih menempel di tubuh mereka... dan lihatlah apa yang kami lakukan pada mereka, oh lihat apakah itu teman mu? Dia baru saja mati, kau harus melihat apa yang mereka lakukan pada tubuh mungilnya"
Itu Ayu, dia sudah mati, mereka membunuh Ayu. Mereka menyetubuhi dengan cara menyiksa Ayu sampai mati, bahkan sudah matipun Ayu tetap disiksa. Mereka masih melakukan nya dengan tubuh yang bahkan sudah tidak bernyawa, Manusia biadab.
"Kau tidak mau bernasib sama dengan temanmu itu kan? Bahkan mati pun kau tidak bisa lepas dari kami Misaki. Tidak seperti mereka yang sudah tidak sehat, kau masih sehat. Mayatmu bisa kita gunakan untuk beberapa hari misaki, sampai kau benar-benar hancur!" Ucapnya tepat di depan telinga ku.
“Temanmu sangat lemah, padahal jika dia bisa bertahan sehari lagi mungkin dia aku ku bebaskan. Lihat yang disana…” tunjuk Chikada ke arah pintu keluar yang ada di tempat ini.
“lihat ucapku benar bukan? Mereka yang bisa bertahan akan kami bebaskan”Benar, memang benar Chikada melepaskan orang-orang yang bisa bertahan. Namun, keadaan mereka bahkan adalah yang terburuk. Ada yang keluar dengan merangkak, darah disekujur tubuh, bahkan mungkin tubuhnya sudah tidak bisa dikatakan baik lagi.
“Dan apakah kau berpikir dengan mengiris tangan mu kau akan mati? Tidak Misaki, kami memiliki dokter. Kau akan baik-baik saja. Tapi aku tidak akan membiarkan kau baik-baik saja setelah itu. Kau akan ku urus dengan tanganku sendiri Misaki"
“Padahal setidaknya jika kau seperti mereka aku akan dengan senang hati membebaskan mu, namun setelah melihat kau yang berbuat bekat itu aky tidak yakin apakah kau bisa bebas dari sini dengan selamat, Misaki “
"Pikirkan baik-baik, jika kau melakukan hal nekat lagi, kau akan berurusan denganku" lanjut Chikada berbisik
Tubuhku bergetar hebat, ucapan Chikada menusuk hatiku. Mengapa aku harus menjalani hidup seperti ini? Aku tidak ingin hidup seperti ini, bahkan mati pun tidak diizinkan.
.o0o.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUGUN IANFU : Aku Bukan Misaki
Historische Romane⚠️ WARNING 17+⚠️ Berlatar belakang saat Masa Pendudukan Jepang di Indonesia. Menceritakan tentang Hapsari yang ingin mencapai impiannya sebagai penyanyi di Telawang. Dia pergi bersama teman-temannya dari Yogyakarta dengan tujuan yang sama. ...