Pernyataan dan hal yang telah dialami oleh para eks Jugun ianfu

327 14 2
                                    

Novel ini merupakan tugas bahasa Indonesia kelas 12, tentang novel sejarah.

Membuat cerita di dekat deadline adalah kebiasaan burukku, mengakibatkan novel ini dibuat dengan alur yang terburu-buru. Dan karna keterbatasan umur membuat sya harus sebisa mungkin untuk mensensor pada adegan dewasanya.

Untuk para pembaca yang membaca sampai akhir, kalian hebat. Terimakasih

Dibawah ini merupakan fakta yang telah terjadi para eks Jugun ianfu

.o0o.

a) Mardiyem

Ketika menjadi Jugun Ianfu Mardiyem disuruh melayani para serdadu Jepang, sampai suatu saat Mardiyem mengandung. Kehamilan Mardiyemterdengar oleh pengelola asrama. Mardiyem dibawa ke suatu tempat untuk menjalani proses aborsi secara paksa. Kondisi tersebut seperti yang diceritakan ole Mardiyem:

“Saking sakitnya, tangan saya ini sampai tidak bisa digerakkan. Tubuh saya lemas. Lebih sedih lagi, saya tahu anak itu masih hidup. Betapa dosanya Saya.”

“Saya ingat bayi itu bergerak-gerak. Dia masih hidup. Anak itu laki-laki.”

Berdasarkan keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kondisi Mardiyem pada saat itu sangat memprihatinkan. Mardiyem berusaha menahan rasa sakit ketika aborsi. Mardiyem juga menangis ketika mendengar anak yang dikandungnya sempat menangis sebentar sebelum anak Mardiyem meninggal. Kejadian itu tidak bisa dilupakan oleh Mardiyem (Hindra dan Kimura, 2007:126).

b) Sumirah

Pengakuan Sumirah (dalam kompas, 2012) mengatakan bahwa Sumirah dipaksa untuk melayani kebutuhan seksual tentara Jepang yang mengunjungi semarang Kurabu. Bila Sumirah menolak/tidak mau melayani tentara Jepang maka pukulan, tendangan dan tempelengan yang akan diterima sebagai akibat penolakan. Selain harus melayani di Semarang Kerabu, Sumirah juga dipaksa untuk melayani para perwira di Hotel Du Pavillon dan Hotel Oewa Asia yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Semarang Kurabu.

c) Kastimah dan Suhanah

Emah Kastimah disuruh melayani pria-pria dewasa pada usianya yang masih 13 tahun. Jika ia menolak maka pukulan dan tendangan yang akan diterimanya. Sedangkan Suhanah disuruh melayani tentara Jepang pada umur 14 tahun, namun karena mengalami pendarahan ia kemudian dibebaskan. Pada saat itu kondisinya sudah sangat parah, rahimnya rusak dan harus diangkat. Pada akhirnya Suhanah tidak bisa mempunyai keturunan.

      d) Sri Sukanti

Pada saat menjadi Jugun Ianfu Sri Sukanti masih berumur 15 tahun. Sukanti dipaksa menjadi pemuas serdadu Jepang di Salatiga Jawa Tengah. Sri Sukanti mengalami siksaan seksual yang menyakitkan. Sukanti menangis dan beberapa kali mengatakan:

” Sumpah saya tidak bohong, saya diperlakukan seperti kuda. Selama di sana, Saya disuntik sebanyak 16 kali. Saya tidak pernah bisa punya anak”.
Perlakuan tersebut juga mengakibatkan kerusakan pada janinnya dan dirinya divonis tidak dapat memiliki keturunan seumur hidup.

e) Paini

Sejak berumur 13 tahun, Paini dipaksa bekerja di sebuah tangsi dekat desanya. Setiap malam Paini diperkosa berulang-ulang. Paini menderita trauma yang besar.

f) Wainem

Wainem diculik tentara Jepang pada usia 17 tahun dan dibawa ke markas tentara Jepang di Surakarta dan disekap selama tiga tahun. Setiap hari Wainem harus merajut tikar dan malamnya dipaksa melayani tentara Jepang. Pernah pada suatu malam, Wainem harus melayani empat pria sekaligus. Wainem juga mengatakan:

“ Beberapa mengajak saya ke kamar pribadi, namun ada pula yang tanpa ragu dan malu memerkosa saya di depan rekan-rekan tentara Jepang di kasur barak”.

g) Mastia

Mastia diambil paksa oleh seorang kapten tentara Jepang dan dijadikan sebagai wanita penghibur pribadi bersama dengan 15 gadis lainnya. Mastia tidak pernah memiliki anak meskipun ia sudah menikah 4 kali.

h) Ronasih

Ronasih diperkosa oleh tentara Jepang pada umur 13 tahun secara sistematis selama tiga bulan oleh serdadu Jepang. Setelah tiga bulan Ronasih disuruh pulang dengan keadaan tidak mampu berjalan lagi dan harus merangkak karena badannya sakit semua. Meskipun beberapa kali menikah, namun Ronasih tidak memiliki keturunan.

I) Ici

Ici adalah seorang janda muda, suaminya dibunuh oleh tentara Jepang. Ici dipekerjakan di sekitar barak, ia dikurung dan diperkosa bahkan dipukuli hingga babak belur. Ici mengalami kerusakan pada rahimnya serta luka yang berkelanjutan akibat perlakuan kasar tentara Jepang. Perlakuan itu ia dapatkan setiap hari selama 3 tahun.

J) Niyem

Selama menjadi Jugun Ianfu, tidak mendapatkan makanan dan harus minum dari air selokan. Niyem juga diperkosa dihadapan orang lain., namun ia berhasil kabur.

Sumber dari :

(http://sejarah.kompasiana.com).
(https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72440)

.o0o.

JUGUN IANFU : Aku Bukan Misaki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang