25. Membisikkan Rencana

786 105 1
                                    

Perlahan kedua kelopak mata indah itu terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan kedua kelopak mata indah itu terbuka. Air mata jatuh begitu saja, membawanya pada rasa sakit yang tidak tertahankan. Mengantarkannya pada sebuah rasa kecewa yang tidak akan pernah ada akhirnya.

" Yeonjun, kamu sadar Nak? syukurlah.. " Sooyoung tidak mampu menyembunyikan perasaan bahagianya ketika melihat putranya membuka kedua matanya.

Hatinya merasa lega ketika Dokter mengatakan bahwa kondisi putranya sudah membaik dan akan sadar tidak lama lagi. Ternyata semua ucapan Dokter itu benar dan Sooyoung bersyukur karena Yeonjun baik - baik saja, bahkan saat ini tersenyum hangat menatapnya.

" Ibu.. " ucap Yeonjun begitu lirih, ia membalas genggaman tangan sang Ibu dengan erat. Melihat wajah sang Ibu, berhasil memberikan kekuatan kembali untuknya.

" Iya sayang, Ibu di sini.. "

Yeonjun masih mengingat kejadian sebelum dirinya pingsan. Saat itu, ia bertengkar hebat dengan Mingyu. Menolak segala permohonan maaf Mingyu, bahkan memberikan pukulan keras di wajah Mingyu.

Hancur, sakit hati dan kecewa. Semuanya bercampur menjadi satu dalam luka yang semakin terbuka lebar. Luka itu kembali basah dan menarik Yeonjun ke dalam rasa sakit yang tidak mampu untuk Yeonjun bendung lagi.

Kejujuran memang terasa menyakitkan. Tetapi Yeonjun tidak pernah menduga kalau kejujuran yang Mingyu katakan padanya, malah membuatnya semakin membenci pria itu. Sosok pria yang dulu pernah memenuhi seluruh hatinya, tanpa tersisa.

Yeonjun marah, ia ingin sekali memukul pria itu lagi dan lagi. Akan tetapi jika diingat kembali, semua itu bukan sepenuhnya salah Mingyu. Karena Mingyu hanya mengikuti keinginan orang tuanya, tanpa tahu kejahatan yang telah dilakukan oleh orang tuanya dan juga mantan istrinya.

Haruskah ia memaafkan Mingyu, setelah semua kebenaran ini terungkap?

Mingyu memang salah tetapi tidak sepenuhnya salah. Hanya saja Yeonjun masih sangat kecewa ketika mengingat kejadian di masa lalu. Saat Mingyu lebih memilih untuk meninggalkannya dan menikah dengan orang lain.

Bertahun - tahun ia bertahan, mencoba untuk memendam perasaan terluka oleh makian serta hinaan yang selalu diterimanya. Tetapi apa?

Mingyu malah menghancurkan tembok kokoh cinta itu dan memporak - porandakan hatinya tanpa belas kasihan. Terpuruk, patah hati, frustasi, semua terombang - ambing bagai kapal tanpa awaknya.

Yeonjun hancur - sehancurnya, hingga ia terbawa pada titik terendah yang membuatnya ingin bunuh diri. Tetapi semua keinginan itu terhempaskan oleh keberadaan sosok malaikat yang tidak lain adalah Ibunya.

Tanpa Ibunya, Yeonjun tidak akan mungkin bertahan hingga sejauh ini. Terlebih saat ini sudah ada Sooyeon, sosok malaikat kecil yang berhasil memberikan satu penerangan di kehidupannya yang hampa setelah memutuskan untuk pergi jauh dari kehidupan Soobin.

" Ibu.. " panggil Yeonjun lagi dengan suara pelan.

" Iya Nak, ada apa? "

" Apakah Mingyu mengatakan sesuatu pada Ibu? " tanya Yeonjun kepada Ibunya.

Love Without Reason | SOOBJUN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang