37. Mengobrol Bersama Ayah

917 102 16
                                    

Rasanya sangat bosan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasanya sangat bosan..

Berada di dalam kamar berukuran besar hanya seorang diri saja. Sangat berbeda dengan rumah yang Sooyeon tinggali bersama Papanya dan Neneknya. Meskipun rumahnya tidak terlalu besar, tetapi disetiap malam, Papanya ataupun Neneknya akan datang menemaninya untuk menceritakan sebuah dongeng sebelum tidur.

Sooyeon semakin merindukan Papa dan Neneknya..

Sooyeon turun dari atas kasur, ia melangkah keluar dari dalam kamar menuju ke kamar milik Soobin. Ketika sampai, Sooyeon mencoba mengetuk pintu beberapa kali namun tak kunjung ada jawaban dari Soobin.

Sooyeon berinisiatif untuk membuka pintu kamar Soobin, lalu masuk ke dalamnya. Di saat Sooyeon melangkah masuk, pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan Soobin yang baru saja selesai mandi dengan handuk putih yang melilit di bagian bawah tubuhnya.

Untuk beberapa saat Soobin terdiam..

" Ayah.. "

Suara Sooyeon memecah keterdiaman Soobin. Tanpa berbicara Soobin berjalan cepat menuju lemari pakaiannya. Mengambil kaos, celana piyama, serta celana dalamnya, lalu berjalan kembali menuju kamar mandi.

Soobin belum terbiasa dengan adanya Sooyeon. Sehingga Soobin cukup terkejut ketika melihat kehadiran Sooyeon secara tiba - tiba di dalam kamar pribadinya.

Setelah berpakaian, Soobin membuka pintu, kemudian berjalan keluar dari dalam kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

Soobin berjalan menghampiri Sooyeon yang masih menunggunya sambil berdiri, lalu bertanya..

" Ada apa Sooyeon? ini sudah malam, kenapa tidak tidur? "

" Ayah, aku ingin tidur bersama Ayah malam ini.. "

Beberapa menit Soobin terdiam, tidak ada balasan dari Soobin. Keheningan yang terjadi membuat suasana yang tercipta bertambah semakin canggung. Sooyeon hanya ingin mendekatkan diri dengan sang Ayah, tapi kenapa sulit sekali?

Satu hal yang pasti, semua ini hanya awalannya saja. Sooyeon tidak akan menyerah untuk terus mendekati Ayahnya.

Karena tak kunjung mendapatkan jawaban, Sooyeon menunduk sedih. Ia merasa sangat kecewa karena sepertinya Soobin belum bisa menerima kehadiran dirinya.

" Sepertinya aku mengganggumu ya Ayah? Kalau begitu, aku akan kembali ke kamarku saja.. " ucap Sooyeon, kemudian ia berjalan lunglai menuju pintu keluar.

Hati Soobin berdenyut nyeri ketika melihat raut kesedihan di wajah Sooyeon. Bagaimana-pun juga, gadis itu adalah putrinya. Sudah seharusnya Soobin memberikan ruangan lebih luas agar Sooyeon bisa mendapatkan kesempatan untuk akrab dengannya.

" Sooyeon.. " panggilan Soobin membuat Sooyeon menghentikan langkahnya. Ia berbalik dan melihat Soobin berjalan menuju kasur besarnya.

Dengan tenang, Soobin duduk di atas kasur besarnya sambil menyandarkan tubuhnya di headboard kasur.

Love Without Reason | SOOBJUN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang