Sudah 5 hari lamanya setelah kepergian Taehyung kerumah orang tuanya, Gadis itu belum juga pulang ke Apartement Jungkook. Bohong jika Jungkook tidak dirundung kegalauan. Ia sampai mengabaikan beberapa pekerjaannya dikantor bahkan tak segan untuk mengacuhkan kekasihnya ji Eun hanya sekedar memikirkan bagaimana cara untuk membawa Taehyung kembali pulang padanya. Ia juga tidak mungkin menghampiri istrinya ke kediaman Kim karena ia tidak mau bertemu dengan Namjoon dan berakhir bertengkar lagi dengan mantan sahabatnya itu.
"Kenapa kau tak pernah mengangkat telfonku Tae? Saya hanya ingin tau kabarmu saja, Apa kau marah padaku? Tapi kenapa? Terakhir kali sebelum kau pergi kita masih baik-baik saja, bahkan malam itu saya sudah berniat untuk menghapus semua perjanjian pernikahan kita tapi kau malah pergi." Monolog jungkook yang kini sedang menyantap sarapan pagi nya seorang diri. biasanya ia akan mendengar celotehan dari Taehyung, tapi beberapa hari ini apartement nya sungguh terasa sangat sepi.
Setelah menyantap sarapannya, Ia kembali masuk ke kamar, Pandangannya tertuju pada sebuah laci yang berada disudut, Ia perlahan mendekat dan membuka laci itu, Mengeluarkan sebuah foto seorang gadis yang sangat cantik. Ia memandang lekat foto itu dan mengusapnya dengan lembut disertai senyuman tulus yang terpatri di wajah tampan nya.
"Hi apa kabar? Apa kau baik-baik saja disana?"
Flashback on
"Jungie...
"Iya Sayang, Dimana yang sakit hm?"
"Sakit semua Jungie" Lirih gadis itu
"Bertahanlah kau pasti akan segera sembuh"
"Apa yang uhuk bisa diharapkan lagi dengan Kanker Darah Stadium akhir jungie?"
"Masih bisa Sayang, Aku akan meminta Appa untuk mencarikanmu pengobatan lain"
"Jungie berjanjilah padaku, Apapun yang terjadi, Aku mohon jangan pernah menangisiku"
"Aku tidak akan menangis karena kau pasti akan baik-baik saja"
Gadis itu hanya tersenyum sendu dengan wajah yang sudah sangat pucat dan terbaring lemas di ranjang rumah sakit.
"Aku percaya suatu saat nanti kau akan bertemu dengan cinta mu yang lain, maafkan aku yang tidak bisa terus berada disisimu Jungie"
"Apa yang kau bicarakan hei? Kau pasti akan baik-baik saja" Lirih Jungkook sambil mengelus lembut surai gadis itu.
"Aku akan baik-baik saja jika kau berjanji akan baik-baik saja disini, Jangan jadi anak yang nakal yah, nurut sama Eomma dan Appa Jeon, Aku akan marah jika kau melanggar janji mu itu"
Jungkook masih tertunduk lesu sesekali airmata nya lolos menetes membasahi wajahnya, Jujur perasaannya sudah mulai gelisah, ia tahu maksud dari ucapan gadis itu namun ia masih mencoba untuk tetap berpikir positif. Gadisnya pasti akan sembuh. Ya itulah yang selalu ia tanamkan di benaknya.
"Jungie...Jangan diam saja, Berjanji lah padaku uhuk uhuk"
"Iya sayang, iya aku janji, Kau jangan terlalu banyak bicara, Istirahatlah kau pasti kelelahan"
"Iya, Kau benar Jungie, Aku memang sudah ingin istirahat" Ucapnya dengan tersenyum tipis.
"Jungie.. Sekujur tubuhku sakit sekali, Aku sudah tak mampu lagi menahannya, Terima kasih untuk hal terindah yang pernah kau ukir dihatiku, Maaf...Aku harus pergi, Aku akan selalu mencintaimu" batin nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Realize I'm in Love ( KOOKV GS )
Roman d'amourBagaimana jika kedua anak adam dan hawa harus menikah tanpa rasa cinta karena sebuah perjanjian, bahkan tidak saling mengenal sekalipun, terlebih lagi mereka telah memiliki pujaan hati masing-masing. bagaimana kelanjutan kisah antara Jungkook dan Ta...