14. Bunda dan adik-adik

288 45 19
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH HARSA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA KISAH HARSA

---
"Sirik aja! emang lo gak mau punya teteh ipar cantik?!"
---

Akhirnya Harsa menghentikan motornya di halaman depan rumah karena mereka sudah sampai. Mitha turun dari motor seraya melepaskan helmnya. Gadis itu celingak-celinguk mengitari rumah Harsa yang tampak sederhana namun cukup besar dibandingkan rumah miliknya.

Nuasa rumah Harsa terbilang cukup sejuk meskipun cukup ramai karena daerah perumahan. Tidak seperti rumah miliknya yang berada di dalam gang.

"Ayok masuk," ajak Harsa. Cowok itu mengibas-ngibaskan rambut kemudian menyisirnya dengan jari mencoba merapikan, karena habis pakai helm jadinya sedikit acak-acakan.

Mitha hanya mengangguk dan mencoba mengekori kemana cowok itu pergi. Rasanya canggung karena ini baru pertama kali baginya bertandang ke rumah cowok.

Baru Harsa mau buka pintu, keduanya terkejut saat mendapati bunda yang membuka pintu itu lebih dulu dengan tangannya yang memegang sutil di tangan kanannya. "Aa, tolong bunda beliin kecap dulu."

Mitha bengong, Harsa juga bengong. Baru juga datang bun, batin cowok itu.

Bunda tadi mendengar suara motor Harsa, makanya ia langsung membuka pintu dan menitah anak sulungnya itu buat ke warung. Karena menurutnya sekalian capek aja baru pulang, mumpung belum lepas sepatu. Kalau Harsa udah leha-leha dulu di rumah, biasanya makin susah kalau disuruh.

"Eh, ini siapa?" tanya bunda baru menyadari bahwa anak cowoknya yang nomor satu itu datang tidak sendiri. Melainkan bersama anak gadis yang cantik seperti bidadari. Jujur saja bunda kicep melihat Mitha yang tengah tersenyum lembut padanya, membuat bunda reflek ikut senyum karena kecantikan gadis itu.

"Assalamualaikum tante, saya Mitha temannya Harsa," ucap Mitha memperkenalkan diri sambil sun tangan. Bunda masih senyum-senyum sambil melirik Harsa. Tidak menyangka anaknya itu bisa bawa cewek cakep ke rumah.

"Waalaikumsalam. Kamu cantik sekali," puji bunda membuat Mitha terkekeh pelan.

"Makasih tante."

"Jangan panggil tante ah, panggil bunda aja kayak Harsa."

"Fyi, bunda gak suka dipanggil tante," sahut Harsa.

Mitha mengangguk sopan, "iya bunda," ujarnya sedikit canggung.

"Maaf ya, bunda lagi masak ayam kecap kesukaan Harsa tapi kecapnya abis. Aa tolong beliin dulu kecapnya atuh, nanti ayamnya pucet gak enak," titah bunda seraya memberi selembar uang sepuluh ribu kepada Harsa. Cowok itu tidak menolak, ia langsung mengambil uang pemberian bunda kemudian menaiki motornya dan langsung melesat pergi.

"Yuk masuk dulu teh, nanti kita makan bareng. Bunda buat ayam kecap sama sup tahu, dua-duanya kesukaan Harsa," bunda merangkul Mitha lembut sembari mengajaknya masuk ke dalam rumah. Di tengah-tengah Mitha yang sedang merasa canggung berada di dekat bunda, ia menghentikan langkahnya saat memasuki ruang keluarga.

Harsa | Lee Haechan [completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang