Harsa | Lee Haechan [completed] ✔

19. Tentang rasa

SELAMAT MEMBACA KISAH HARSA

---
"Memang benar, tidak ada yang tahu kepada siapa perasaan tersebut akan dijatuhkan."
---

Seperti biasa, ketiga cowok bengal SMA Nusa Bangsa kalau lagi istirahat di kantin pesan gorengan bi Encun. Mereka juga pesan pop es dengan rasa yang berbeda-beda; permen karet, taro, cokelat. Hari ini Harsa sedang tidak ingin memalak adik-adik kelas, karena selain mager dia juga sudah dijajanin Juno. Lumayan, uang jajannya masih utuh bisa buat top up diamond game di ponselnya.

Sedangkan Mitha dan Siska duduk di pojokan kantin sembari menyantap makannya masing-masing. Sesudah mendapatkan pop es, Harsa terlihat melengos dan malah pergi ke tempat Mitha dan Siska.

"Gue boleh ikut duduk gak?" tanya Harsa membuat Siska malah menengok langsung ke arah Mitha. Gadis itu mengangguk kemudian mempersilahkan Harsa duduk di sana, cowok itu cengar-cengir sembari mengambil posisi di sebelah Mitha.

"Kok boleh sih Mit?" ujar Siska merasa heran, biasanya kan gadis itu selalu menolak keras akan kehadiran cowok gila modelan Harsa.

"Asal gak ganggu aja," ucapnya masih mengunyah bakso.

Harsa kembali nyengir sembari menaikan alisnya ke arah Siska, membuat gadis itu mendengus kesal.

"Lutut lo udah baikan Mit?" tanya Harsa kemudian, Mitha mengangguk sambil memperlihatkan lutut kanannya yang sudah ditutup plaster bermotif bintang-bintang. "Udah," jawab gadis itu seadanya.

Harsa tersenyum melihat plaster yang menutupi luka Mitha dengan motif yang lucu.

Kemudian Juno dan Yanhar ikut menyusul, bergabung dengan mereka. Mitha cuman diam-diam saja, masih fokus menyantap baksonya yang tinggal setengah. Sedangkan Juno yang duduk berhadapan dengannya malah fokus memperhatikan gadis itu makan, sambil minum pop es rasa taro.

Tiba-tiba Mitha terdesak kuah bakso, tenggorokannya perih akibat kuahnya yang pedas membuat ia terbatuk-batuk dengan wajah yang memerah dan mata yang sudah berair.

"Ohok ohokk..."

Dengan sigap Juno dan Harsa memberinya segelas air minum secara bersamaan. Mitha malah jadi bingung mau ngambil minum siapa. Tapi karena segelas air milik Juno yang tepat di depan matanya, gadis itu dengan cepat mengambil minun yang diberikan cowok itu.

"Pelan-pelan dong kalau makan, kebiasaan," cibir Juno dengan raut wajah yang sedikit khawatir.

Setelah meneguk air itu hingga tandas, gadis itu menepuk-nepuk pelan dadanya karena masih terasa sakit akibat tersedak.

"Lo sih, ngasih sambel banyak banget," Siska menyahut yang dibalas cengiran oleh Mitha.

"Mau minum lagi gak?" tanya Juno.

Mitha menggelengkan kepalanya, sedangkan Harsa yang masih memegang segelas air yang masih penuh itu hanya diam. Karena Mitha tidak memilih air minum miliknya, akhirnya cowok itu meminumnya sendiri. Padahal dia juga lagi minum pop es, alhasil perutnya kembung dan begah kebanyakan minum.