30. Jadi, mau apa enggak?

301 59 39
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH HARSA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA KISAH HARSA

---
"Kayaknya kalo kita pacaran bakalan seru, mau nyoba gak?"
---

Play song : jadi kekasihku saja-keisya levronka


Sejak pagi Harsa datang ke kelas, ia hanya duduk di bangkunya memandang gugup ke arah Mitha yang tampak seperti biasanya. Wira yang sejak tadi merasa ada yang aneh dengan teman sebangkunya itu langsung menepuk paha Harsa hingga sang empunya meringis. "Lo sakit?" tanyanya.

Harsa menggeleng kuat, kemudian dia langsung menidurkan kepalanya di meja menghadap dinding.

Wira semakin heran. Apalagi saat bel istirahat berbunyi, cowok itu sama sekali tidak mau beranjak dari tempat duduknya. Wira sudah mengajak ke kantin, tapi dia tetap enggan. Bahkan Harsa mengirim pesan singkat di grup ahli surga, mengatakan bahwa jangan ada yang mengajaknya ke kantin hari ini.

Semalam ia tidak bisa tidur, membayangkan bagaimana cowok itu menyatakan perasaannya kepada Mitha. Aneh, padahal belum juga mulai tapi cowok itu sudah keringat dingin duluan. Gawat, melihat Mitha saja jantungnya sudah berdegup sangat kencang.

Hingga akhirnya sepulang sekolah, Harsa menemukan Mitha yang masih berdiri di ujung koridor hendak memesan ojol. Tanpa berpikir panjang, ia langsung menghampiri gadis itu. "Mit, ada yang mau gue omongin."

Kemudian ia langsung menarik lengan Mitha, membuat gadis itu membelalakan matanya terkejut. "Mau kemana?" tanyanya, namun Harsa tetap diam dan membawa Mitha ke arah taman belakang sekolah.

Sesampainya di sana, mereka memilih untuk duduk di sebuah bangku. Mitha yang terus memandang Harsa dengan heran, karena kalau dilihat-lihat cowok itu sangat gugup hingga jari-jarinya sedikit gemetar. Bahkan ia sesekali mengigit bibir bawahnya.

"Lo sakit Har?" tanya Mitha sedikit khawatir, melihat Harsa yang tampak tidak seperti biasanya. Mendengar pertanyaan Mitha barusan langsung membuat cowok itu menggelengkan kepala.

"Lo mau ngomong apaan dah? tumben banget," cewek itu memicingkan matanya. Sial, untuk menjawab tidak saja bibir Harsa kelu. Ia bahkan sulit sekali untuk meneguk saliva yang membuat tenggorokannya tercekat. Jantungnya semakin berdegup kencang seakan-akan tengah diadakan konser dadakan di sana. Harsa langsung menghela napas panjang, mencoba mengontrol degup jantungnya itu.

Sembari meremat celana yang ia kenakan, dengan gerakan perlahan ia langsung melepaskan tas yang masih betengger di pundaknya. Sembari mengingat-ngingat ucapan Juno semalam, dan tutorial video yang sudah ia tonton. Cowok itu rasanya ingin tergelak, merasa dirinya sangatlah konyol.

Di dalam tasnya terdapat bunga mawar yang sudah Juno beli untuknya, namun cowok itu sama sekali tidak berani memberikannya kepada Mitha sekarang. Ia malah tertawa hambar, hingga Mitha semakin merasa kebingungan.

Harsa | Lee Haechan [completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang