35. Cinta itu kamu [END]

415 69 22
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH HARSA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA KISAH HARSA

---
"Sebab kau terlalu indah dari sekedar kata. Dunia berhenti sejenak menikmati indahmu."
-Raim Laode
---

bacanya pelan pelan ya love :)






Beberapa bulan kemudian..

"Aa, perut bunda sakit!"

Teriak bunda dari dapur, hingga membuat Harsa dan Jiel yang tengah bermain ps itu langsung melempar stick ps mereka dengan sembarang lalu segera menghampiri bunda yang tengah memegang perutnya seraya meringis.

Kedua putranya langsung panik. Hal pertama yang Harsa lakukan adalah mematikan kompor karena bunda saat ini tengah memasak. Jiel yang langsung memegang pundak bunda siap memapahnya untuk beranjak dari sana.

Untung hari ini ayah sedang libur, ia yang baru saja tiba sehabis membeli lampu bohlam karena lampu kamar Bagas dan Bagus semalam terputus. Ayah langsung berlari menghampiri istrinya yang sedang kesakitan.

Tanpa ba-bi-bu ayah langsung membawa bunda ke rumah sakit bersalin.

Sedangkan Harsa langsung menjemput Mitha, laki-laki itu mengetuk pintu rumah Mitha dengan perasaan cemas. Kebetulan beberapa bulan yang lalu bapak Mitha sudah pulang dari rumah sakit, bapak sudah tidak di rawat lagi. Hanya saja ia masih berbaring lemah di ranjang dan belum bisa beraktivitas seperti dulu.

Mitha membuka pintu, kemudian mendapati Harsa dengan napasnya yang tersengal-sengal.

"Loh, Harsa?"

"Mit, bunda mau melahirkan!" ucapnya langsung membuat Mitha terkejut.

"Ya udah ayok kita ke rumah sakit sekarang!" ujarnya. "Tapi gue ambil tas dulu."

Harsa mengangguk, kemudian gadis itu menitah Harsa untuk duduk dulu di dalam sembari menunggunya bersiap-siap.

Harsa menggigiti ujung jari-jarinya, perasaannya sangat tidak tenang. Selepas Mitha keluar dari kamar, ibu datang menghampiri mereka.

"Eh ada Harsa," ucap ibu membuat Harsa langsung salim.

"Pada mau kemana ini?" tanyanya seraya tersenyum.

"Mau ke rumah sakit bu, bunda kayaknya mau lahiran."

"Aduh, udah mau lahiran? maaf ya, ibu belum bisa ikut. Nanti kabarin aja kalau bunda udah lahirannya," kata ibu tidak enak. Karena ia harus menjaga ayah di rumah. Berhubung ibu dan bunda sekarang sudah saling kenal, katanya sih calon besan. Masa iya gak saling kenal. Lagian mereka sudah sering tukar-tukaran kabar melalui whatsaap.

"Iya bu, gak papa. Nanti Harsa kabarin lagi ya," kata Harsa tersenyum.

"Kita pergi dulu bu," pamit Mitha disusul oleh Harsa. Keduanya salim dan mengucapkan salam.

Harsa | Lee Haechan [completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang