34. Anak keenam

263 52 13
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH HARSA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA KISAH HARSA

---
"Ini kalau nambah satu personil lagi kita udah bisa bikin boyband, kayak NCT Dream."
---


"Selamat Harsa! Kamu bakalan punya adik baru, bunda kamu hamil lagi."

Mendengar ucapan yang dilontarkan ayah barusan, membuat Harsa mematung. Pasti ayahnya ini tengah bercanda, ia langsung memicingkan matanya curiga. Namun wajah ayah benar-benar terlihat serius, kemudan ia tersenyum getir.

"Ayah serius, deh!" ujar Harsa. Lagi-lagi ayah menghela napas panjang. Pasalnya bunda sudah tidak muda lagi, tahun ini usianya akan menginjak 40 tahun. Sementara ayah beberapa tahun lagi akan pensiun. Namun hari ini keluarga mereka dikejutkan kabar bahwa bunda tengah mengandung anak keenam dan usia kehamilannya yang sudah nemasuki tiga bulan. Ini adalah kabar gembira, namun menimang-nimang keadaan yang sangat tidak memungkinkan, ayah sedikit khawatir. Sejujurnya, dia juga bersyukur karena Tuhan berarti sangat amat percaya memberikan satu momongan lagi untuk mereka. Tapi mengingat usia bunda sudah tidak lagi muda, sangat rawan untuknya.

Harsa langsung ikut masuk bersama ayah ke dalam ruangan tempat di mana sang bunda di periksa, di sana ia melihat bunda yang masih berbaring di ranjang pasien. "Aa..," lirih bunda ketika bertemu dengan anak sulungnya.

Harsa tersenyum getir, "bun. Aku mau punya adik lagi?"

Mendengar pertanyaan Harsa, bunda mengangguk lemas.

Entah apa yang harus Harsa rasakan saat ini, senang atau sedih. Senang ternyata dia bakalan punya adik baru, tapi sebetulnya punya empat orang adik saja rasanya sudah cukup.

"Anak bunda banyak banget. Ini kalau nambah satu personil lagi kita udah bisa bikin boyband, kayak NCT Dream," ujar Harsa.

"Ensiti drim naon, a?" tanya ayah yang tidak tahu persoalan boyband asal negeri ginseng.

"Itu yah, boyband korea."

Ayah hanya beroh ria, kemudian manggut-manggut.

Setelah dokter kembali tiba, ia memberitahu kiat-kiat untuk menjaga kandungannya dengan baik, tentu menyarankan bunda agar tidak terlalu capek dan banyak mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Setelah itu mereka memutuskan untuk pulang.

Selama di perjalanan pulang, Harsa hanya diam. Bunda dan ayah juga sama. Selang beberapa menit kemudian, ayah memilih untuk menyetel musik di tape mobilnya. Lagu i started a joke milik The Bee Gees adalah lagu andalan ayah yang ia biarkan memecah keheningan.

Harsa memandangi kaca jendela, melihat jalanan yang cukup ramai dan langit pun perlahan mulai menggelap. Laki-laki itu bersenandung kecil mengikuti irama musik.

Sepersekian detik berikutnya, bunda bersuara hingga mengalihkan atensi ayah dan Harsa. "Bunda, mau muntah."

Dengan sigap ayah menepi, Harsa dari kursi belakang sibuk mencari kantong kresek yang sudah siap sedia berada di dalam mobil karena Bagas yang kemana-mana selalu mabuk kalau pergi-pergi. Sialnya, saat genting seperti ini kantong plastik yang selalu dibawa-bawa itu tidak ada.

Harsa | Lee Haechan [completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang