42

148 21 18
                                    

"Aku pulang..."

Seokjin baru saja memasuki rumah nya sehabis pulang kerja. Ia melangkahkan kaki nya sambil melonggarkan dasinya. Lalu ia melihat ibunya yang terduduk di sofa menatap kosong TV di hadapannya.

"Eomma..." Seokjin langsung menghampiri ibunya

Yoon Seryoung atau ibunya Seokjin dan Seorin.

Wanita paruh baya itu menoleh saat putra nya memanggil. "Kamu akhirnya pulang nak..."

Seokjin ikut duduk di sofa samping Seryoung lalu ia menatap wajah ibunya. "Eomma kenapa?" Muncul pertanyaan dari Seokjin saat melihat wajah ibunya seperti seseorang yang sedang menghawatirkan sesuatu.

Seryoung menghela nafas nya. "Eomma tiba-tiba khawatir sama adik kamu..."

"Memang nya kenapa Eomma tiba-tiba khawatir sama Seorin?" - Seokjin

"Entah mengapa perasaan tidak enak dari tadi. Bahkan eomma udah nelpon Seorin berkali-kali, tapi nggak di angkat-angkat... Eomma takut aja terjadi sesuatu sama adik kamu..."

Seokjin memegang pundak Seryoung untuk menenangkan nya. "Eomma jangan terlalu kepikiran... Bisa saja Seorin sedang sangat sibuk."

"Ta-tapi... Eomma ta-takut..."

"Sepertinya eomma lagi rindu sama Seorin ya... Anak itu memang lagi sibuk banget... Makanya dia nggak angkat telpon dari eomma, nanti biar aku yang nelpon Seorin deh, jadi eomma jangan khawatir lagi ya..."

Perasaan Serupa sedikit tenang mendengar ucapan Seokjin. Sebenarnya Seokjin sendiri sedikit menghawatirkan adik perempuannya itu. Namun ia tetap berusaha tenang dan meyakinkan pada ibunya bahwa Seorin baik-baik saja.

Sebenarnya apa yang terjadi sama Lo dek, kemana Lo bikin gua sama eomma khawatir - Seokjin

***

Mata perlahan Seorin terbuka, ia perlahan mengerjapkan matanya. Pandangan nya masih kabur karena sedikit terkena serbuk-serbuk tepung. Seorin tidak bergerak sama sekali karena kaki dan tangan nya yang masih terikat kursi dengan borgol.

Bahkan ia masih keadaan duduk di kursi.

Lalu ia menatap ke arah jendela, melihat langit yang mulai gelap.

Selama itu gua pingsan? - Seorin

Seorin juga mencium bau busuk dan itu berasal dari tubuh nya yang sudah tercampur telur busuk, tepung dan tomat.

"Gu-gua ba-bau banget..." Tiba-tiba mata Seorin berair, entah mengapa ia ingin menangis melihat keadaan nya saat ini.

"Hiks... Hiks..." Seorin lalu terisak air matanya mulai jatuh. "Hiks... To-tolong... Hiks..." Seorin menangis sambil meminta tolong entah dengan siapa.

"Hiks... Hiks... Hiks..."

Andai saja ada yang mendengar tangisan Seorin. Apakah ada yang menolong nya?

"To-tolong... Hiks...Hiks... Ke-keluar da-dari.. Si-sini.. Hiks hiks..."

Tidak lama kemudian Soobin muncul. Ia terkejut melihat Seorin tengah menangis seugukan.

"Ya ampun Seorin..." Soobin langsung menghampiri Seorin. Setelah itu berjongkok.

"To-tolong... Hiks..Hiks..."

"Gua bakal nolongin lo... Bertahanlah..."

Soobin lalu mengambil kunci lalu dengan cepat membuka borgol. Hingga tangan dan kaki terlepas.

Melihat tangan dan kaki nya sudah di borgol lagi. Seorin menghentikan tangisan nya lalu menggerakkan tangan dan kaki nya. Dengan perlahan berusaha untuk bangun.

MEET THE FIVE GHOST (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang