Bad Romance | MarkHyuck

13

- Bad Romance -

- Chapter 13 -

- Written By HwangFitri127 -

- ✨✨✨ -

20:34 -

"Ini apart siapa, Mark?" tanya Donghyuck.

"Ini apartemen Koeun," jawab Mark.

Donghyuck ngebulatin matanya lebar banget saat dengar jawaban Mark.

"Buat apa lo bawa gue ke sini, sih?!"

Donghyuck bertanya dengan nada suara yang benar-benar enggak suka dan enggak terima.

Kenapa Mark malah bawa dia ke apartemen milik cewek sialan itu.

"Loh kenapa nggak suka? Bukannya lo bilang kalau lo minta maaf sama gue, kan?" tanya Mark.

"Dan gue bakalan nganggap permintaan maaf lo itu tulus kalau lo juga minta maaf sama Koeun," jelas Mark.

Donghyuck natap Mark dengan tatapan yang tak habis pikir, sedangkan Mark dengan santai melipat kedua tangannya di depan dada dan enggak lupa alis kanannya terangkat tinggi.

"Gue bakalan maafin lo kalau lo juga minta maaf sama Koeun. Jadi, mau minta maaf sama dia atau enggak?" tanya Mark.

Donghyuck tersenyum meremehkan, habis itu dia ngelepasin genggaman tangan Mark pada tangannya.

"Lo kira gue bakalan minta maaf sama cewek kayak dia?!"

"Gue terima aja kalau gue harus minta maaf sama lo dan juga sama Jeno."

"But, apologizing to that woman is an exception."

"Gue tulus minta maaf sama lo dan juga Jeno. Tapi, untuk meminta maaf sama cewek sialan itu nggak akan pernah terjadi!"

"Kalaupun terjadi, itu cuma ada di dalam mimpi lo doang."

Mark menatap marah ke arah sahabatnya itu.

"Anjing! Jadi, lo cuma jadiin minta maaf lo sama gue itu alibi doang?!" tanya Mark emosi.

Donghyuck tertawa pelan sambil gelengin kepalanya.

"Bukannya gue udah bilang kalau gue minta maaf sama lo itu dengan tulus? Tapi, nggak untuk cewek murahan dan pelacur kayak dia!" tegas Donghyuck.

Mark ngangkat tangannya dengan tinggi dan berniat untuk menampar pipi Donghyuck, tetapi cowok mungil itu lebih dulu menahan tangannya.

"Gue nggak apa-apa kalau lo nyakitin fisik gue. Tapi, kalau cewek itu alasan lo buat nyakitin fisik gue. Maka, lo jangan berusaha untuk nyakitin gue!" tegas Donghyuck.

Donghyuck dorong Mark dengan kasar dan perlahan air matanya turun dari kedua bola matanya.

"Apa lo enggak ingat siapa gue, Mark?"

"Gue sahabat lo yang udah bersahabat dari zaman bayi bareng lo."

"Dan lo kenapa lupa tentang kebiasaan buruk gue dalam menilai seseorang, Mark?"