32

12K 1K 55
                                    

WARNING ⚠️

Jangan lupa vote dan komen!

Jangan sider, hargai penulis!

•••••

23:23 -

"Hyuck! Mau ikut bareng gue gak?" tawar Mark yang baru masuk di dalam apartemen Haechan.

"Lo gak diajarin sopan santun, ya? Main masuk apart orang tanpa ngetuk pintu atau tekan bel! Kalaupun lo udah tahu sandi apart gue, seenggaknya lo bisa tahu adab bertamu di kediaman orang lah!" sinis Haechan.

Mark menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Sorry..." jawab Mark pelan.

Haechan mendengkus kesal.

"Mau kemana emang?" tanya Haechan malas.

"Bareng anak-anak Stewars, mereka mau bawa lo ke suatu tempat yang gue jamin lo pasti suka," jelas Mark.

Haechan mengangkat alisnya dengan tinggi.

"Kalau gak gue suka? Lo gue apain bareng temen-temen lo itu?" tanya Haechan santai.

"Apa aja asalkan lo puas," jawab Mark malas.

"Termasuk gue nikah sama orang lain?" tanya Haechan santai.

Kedua mata Mark langsung menatap Haechan dengan tajam.

Wajahnya yang tadi tampak berseri-seri langsung berubah menjadi tak bergairah.

Mark mengalihkan pandangannya dan menatap ke arah lain.

"Ya udah awas! Ngalangin jalan, gue mau siap-siap," jawab Haechan malas.

Mark menghela napas panjang, lalu bergeser pelan untuk memberi akses pada Haechan.

Sekitar beberapa menit Haechan bersiap-siap, lalu tak lama Haechan berjalan menghampiri Mark.

"Gas! Malas gue nung-"

Belum sampai ucapan Haechan, Mark langsung pergi begitu saja menuju parkiran.

"Bangsat," gumam Haechan datar.

Saat diperjalanan, tak ada percakapan antara Haechan dan juga Mark, membuat Haechan yang paling benci dengan situasi sepi langsung memasang wajah kesal dan muram.

"Mark ... Kenapa gak bicara?"

"Gak ada yang perlu dibicarain."

"Gue mau nanya sama lo."

"..."

"Kita mau ke mana?"

"Bukan surprise kalau lo tahu tempatnya."

"Yah ... Padahal gue penasaran banget loh."

"..."

"Mark! Kenapa diam, sih?!"

"Gak usah banyak omong. Gue lagi fokus nyetir!"

Haechan akhirnya diam saat mendengarkan permintaan Mark, lalu dia mendengkus kesal dan menatap keluar jendela mobil.

Sekitar beberapa menit perjalanan, Mark berhenti di depan sebuah hotel mewah.

"Ngapain bawa gue ke sini, Mark? Ngajakin ngewe?" tanya Haechan polos.

Mark menghela napas panjang, lalu membantu Haechan turun dari mobil.

Mark menuntun Haechan masuk ke dalam hotel, lalu berbicara dengan resepsionis hotel.

Bad Romance | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang