Dari balik tirai pintu kamarnya, Manda melihat ayahnya tengah berbicara dengan seorang pria berpakaian rapi. Ini adalah kali ke tiga, pria berpakaian rapi itu datang ke rumah Manda sehingga membuat perempuan cantik berambut pendek itu penasaran.
Setelah mengantarkan minuman kepada ayahnya dan pria itu, Manda terus menguping pembicaraan mereka hingga akhirnya Manda dipanggil oleh ayahnya.
"Man, sini, Ayah mau bicara denganmu," panggil Ayah Manda yang entah kenapa malah membuat sang putri merasa cemas.
"Iya, Yah," jawab Manda sembari menyibak tirai tempat persembunyiannya tadi.
Dengan pelan, Manda berjalan ke arah ayahnya yang tengah duduk di kursi kayu ruang tamu rumah mereka. Di hadapannya, pria berpakaian rapi itu memasang raut wajah datar dan mengangkat salah satu alisnya saat memperhatikan dengan saksama tubuh Manda dari bawah hingga atas.
Manda yang menyadari hal itu kemudian mengangkat wajahnya dan keduanya tak sengaja saling bertatapan. Tatapan itu tidak berlangsung lama karena Bara, Ayah Manda tiba-tiba mengeluarkan suaranya. "Duduk di sini, Man," ucap Bara sembari menepuk sisi kursi yang kosong di sisinya karena Manda masih berdiri di sisinya yang lain.
Sembari mengangguk pelan, Manda duduk di sisi Bara. Dia bergabung dengan ayahnya dan pria yang sampai sekarang tidak dia ketahui namanya.
Setelah cukup lama menunggu ayah atau pria di hadapannya mengeluarkan suara, Manda yang masih merasa cemas kemudian merapatkan tubuhnya ke tubuh Bara. Dengan pelan, perempuan itu berbisik kepada ayahnya, "Yah, ada apa sih? Kenapa Ayah manggil aku?"
Bara menoleh ke arah sang anak dan perlahan mengelus kepalanya. "Maafin Ayah ya, Nak."
Dengan raut wajah kebingungan, Manda sudah siap untuk melontarkan pertanyaan pada ayahnya. Namun tiba-tiba saja, beberapa orang pria bertubuh besar masuk ke dalam rumah mereka. Pria-pria itu masuk dengan kasar dan membuat suara berisik yang cukup menganggu sehingga berhasil menyita perhatian Manda. Siapa mereka?
Belum selesai Manda bergulat dengan pikirannya. Perempuan yang belum 'sah' berumur 17 tahun itu langsung dibawa paksa oleh dua dari lima pria-pria bertubuh besar yang baru saja masuk ke dalam rumahnya.
"Ayah! Tolong aku, Ayah!" teriak Manda meminta bantuan sang ayah yang malah terlihat berusaha tak menatap dirinya.
Tubuh Manda yang ringan, melayang saat diangkat pria-pria bertubuh besar itu. Dia sudah berulang kali memberontak dan berteriak meminta tolong. Namun, tak ada satupun orang yang membantunya bahkan hingga tubuhnya sudah keluar dari rumah.
Walau tubuh Manda kecil, tenaganya berhasil membuat pria-pria yang membawanya kewalahan dan mereka memutuskan untuk memberi obat bius pada perempuan itu agar lebih mudah untuk di masukkan ke dalam mobil yang terparkir rapi di depan rumahnya.
Di dalam rumah, pria berpakaian rapi yang bernama Reza itu langsung berdiri dari duduknya dan mengajak Bara bersalaman dengannya. "Saya suka dengan keputusan anda, sekarang anak anda adalah milik saya."
Tanpa menjawab, Bara membalas salaman Reza dan pria berpakaian rapi itu langsung keluar dari rumah kecil milik keluarga Manda. Sesampai di depan mobil hitam miliknya, salah satu pria bertubuh besar yang membawa Manda sebelumnya, membukakan pintu mobil untuk Reza dan saat pria itu masuk, matanya langsung dimanjakan oleh pemandangan Manda yang tengah pingsan. Menurutnya dalam keadaan seperti itu, Manda terlihat begitu menarik baginya sehingga tanpa sadar salah satu sisi bibir pria itu terangkat.
Namun, karena tidak mau ada yang melihat perubahan sikapnya. Reza langsung menetralkan raut wajahnya seperti semula dan menyuruh sopir pribadinya menjalankan mobil. "Jalan, Pak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kontrak [End]
RomancePernikahan kontrak yang Reza dan Manda lakukan membuat mereka masuk ke dalam hubungan yang cukup rumit, apalagi saat itu Reza masih berstatus sebagai suami sah Oliv yang berarti Manda menjadi istri kedua pria tersebut. Kecemburuan terasa di benak Ol...