17. Kembali Bertengkar

257 6 1
                                    

Entah perlu bahagia atau malah sedih, Oliv sekarang. Setelah acara perpisahan sekolah Manda, Reza dan perempuan itu terlihat saling menjauh. Keduanya terus menghindar bahkan saling membuang muka saat tak sengaja bertemu. Apa yang perlu aku lakukan?

Ruang keluarga yang biasanya hangat dengan celotehan polos milik Manda, terasa begitu sunyi saat perempuan itu memutuskan untuk tetap diam sembari memperhatikan televisi yang tengah menayangkan sebuah film.

Di tengah kecanggungan itu, Oliv beberapa kali melirik ke arah Reza. Namun, perhatian suaminya itu tak kunjung dia dapat bahkan sampai film yang tayang tersebut selesai.

Manda yang sebelumnya duduk di sofa lain, langsung beranjak dari tempatnya, tetapi tiba-tiba Oliv mengeluarkan suaranya dan menahan pergerakan perempuan itu.

"Man," panggil Oliv dengan pelan. Bukan hanya Manda yang langsung menatap ke arahnya, suami perempuan itu juga melakukan hal yang sama.

"Ada yang mau aku omongin sama kalian berdua," ucap Oliv lagi yang seketika membuat Reza menunjuk dirinya sendiri.

"Aku juga perlu ikut?"

Sebelumnya, tatapan Oliv menatap lurus ke arah televisi. Namun kini, beralih pada suaminya yang sudah berdiri dengan sempurna seakan ingin cepat beranjak dari sana.

"Iya, kamu juga."

Reza berinisiatif untuk duduk kembali dan Manda melakukan hal yang sama. Keduanya terdiam menunggu Oliv kembali berbicara.

Di sisi lain, Oliv tengah memikirkan apa yang perlu dia ucapkan pada suaminya dan Manda guna memperbaiki hubungan mereka.

"Kalian ada masalah apa?" tanya Oliv sembari bergantian menatap wajah Manda dan Reza.

Si pria malah menghela napas dan langsung menyandarkan tubuhnya ke punggung sofa. Sama seperti Reza, Manda juga terlihat begitu malas membahas masalahnya dengan pria tersebut.

"Kalau kalian ada masalah, lebih baik diselesaikan sekarang daripada masalahnya nanti tambah besar. Apalagi kalian mau nikah."

Benar kata Oliv, pernikahan Manda dan Reza akan terlaksana dalam waktu dekat. Manda sendiri akan berulang tahun bulan depan. Berarti, pernikahannya dengan Reza berlangsung sekitaran bulan yang sama dengan ulang tahun perempuan itu.

Di tengah menunggu jawaban dari Manda dan Reza, Oliv mencoba memegang tangan suaminya yang terlipat di depan dada. "Mas, alangkah baiknya. Kamu yang minta maaf duluan ke Manda. Ya walaupun aku nggak tau masalah kalian apa, tapi lebih baik seperti itu."

Suara halus milik Oliv membuat hati Reza melunak. Tanpa sadar, pria itu menoleh ke arah Manda yang juga menatap ke arahnya. Keduanya, saling bertatapan untuk waktu yang cukup lama.

Setelahnya, Reza menghela napasnya kembali entah karena apa. "Ya sudah. Ayo, kita bicara empat mata."

Ucapan tersebut jelas ditujukan kepada Manda, Reza kemudian berdiri kembali dan Manda mengikuti pergerakan pria itu dari belakang. Keduanya berjalan pergi dari ruang keluarga, meninggalkan Oliv yang sedikit cemas dengan keadaan mereka.

Seperti sebelumnya, mereka memutuskan untuk berbicara di taman belakang rumah. Duduk berdampingan sembari menatap jauh ke depan.

"Gue mau minta maaf sama lo."

Bukannya merasa empati, Manda malah berdecih pelan. Dia yakin, Reza tidak benar-benar merasa bersalah atas kejadian malam itu.

Suara decihan Manda terdengar cukup keras dan membuat Reza langsung menoleh ke arahnya." Lo nggak percaya sama ucapan gue?"

"Lo pikir aja sendiri," jawab Manda santai.

Manda tidak menyadari bahwa dirinya tengah mendeklarasikan perang pada Reza. Wajah pria itu tiba-tiba memerah karena lonjakan amarah di benaknya. "Terus, lo mau apa sekarang!"

Pernikahan Kontrak [End] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang