Saat bangun tidur, kepala Manda terasa begitu sakit dan membuatnya tak sanggup untuk membuka mata, dahinya mencetak kerutan saat merasakan sakit yang cukup mengganggu itu.
"Ar, Arni," panggil Manda dengan pelan. Namun sayang, orang yang dipanggil malah tak kunjung menjawab.
Mau tak mau Manda harus membuka matanya secara perlahan dan memperhatikan sekeliling kamarnya yang begitu sepi, tanpa tanda keberadaan manusia lainnya. Arni kemana ya?
Di tengah kesibukannya memikirkan dimana Arni berada, tiba-tiba pintu kamar perempuan itu terbuka. Manda tidak bisa langsung melihat siapa yang membuka pintu kamarnya karena posisinya yang masih tertidur. Badannya begitu letih dan tanpa tenaga untuk sekedar mendudukkan dirinya di atas kasur.
"Arni."
Bukan jawaban yang Manda terima dari panggilannya tadi, melainkan dia mendengar suara langkah kaki yang mendekat ke arahnya berada.
Layaknya gerak lambat, perlahan Manda melihat sosok yang baru saja masuk ke dalam kamarnya. Reza ... ngapain dia ke sini?
"Baru bangun lo?" tanya Reza sembari melipat kedua tangannya di depan dada berlagak layaknya mengajak Manda bertengkar.
Manda yang malas menanggapi pertanyaan pria di dekatnya, memutuskan untuk membalik tubuhnya agar tidak menatap langsung wajah pria yang kini sudah berstatus sebagai suaminya.
"Kalau orang nanya tuh dijawab! Apalagi kalau yang nanya tuh, suami sendiri!" sindir Reza yang langsung membuat Manda menghela napasnya. Apalagi setelah pria itu menekan kata 'suami' diucapannya.
Sebelum sempat membalas ucapan Reza, kepala Manda kembali terasa sakit. Lagi-lagi, perempuan itu menutup matanya rapat-rapat dengan dahi yang mengerut.
Saking kuatnya menahan rasa sakit yang kembali menyerang, keringat pun tiba-tiba muncul dan membasahi dahi perempuan cantik itu.
Reza yang masih memperhatikan Manda kemudian menatap heran ke arah punggung istrinya yang sejak tadi tak membalas ucapannya.
"Lo kenapa?" tanya Reza dengan penuh kekhawatiran. Pria itu berjalan ke sisi lain kasur dan terkejutnya dia saat melihat wajah istrinya yang begitu pucat.
Reza perlahan memegang dahi Manda yang ternyata begitu panas. "Lo sakit?" tanya pria itu yang sebenarnya tak perlu dia ucapkan.
Untungnya, Reza yang panik masih bisa berpikir jernih dan langsung berlari keluar dari. Dia bergegas mencari Arni yang entah tengah berada dimana.
Tempat pertama yang didatangi nya adalah dapur dan sampai di sana, Reza bertemu dengan salah satu pembantunya yang juga dekat dengan Arni. "Arni mana?" tanya Reza dengan wajah panik.
Pembantu yang ditanya ikutan panik setelah mendapati majikannya tiba-tiba bertanya. Dengan gugup, pembantu itu menjawab, "Arni lagi di taman, Pak."
Tanpa membuang-buang waktu, Reza kembali berlari. Tujuan utamanya adalah taman belakang rumah, tempat Arni berada.
Benar kata pembantu yang ditanyai oleh Reza tadi, perempuan yang dicarinya tengah berada di taman belakang rumah besar miliknya.
"Ar!" panggil Reza dengan sedikit berteriak karena posisi berdirinya cukup jauh dari Arni yang tengah sibuk menyiram tanaman.
Mendengar panggilan Reza, penjaga Manda itu kemudian menoleh ke arah majikannya berada. Dimatikannya keran yang menyalurkan air untuk tanaman yang dia siram dan segera berlari mendekat ke arah pria tersebut.
"Iya, Pak. Ada apa?"
"Manda, Manda sakit!"
Mata Arni membulat sempurna setelah mendengar ucapan majikannya. Tanpa berpikir panjang, perempuan itu berlari masuk ke dalam rumah walau alunan napasnya yang begitu cekat. Tak sampai lima menit, Arni sudah berada di kamar Manda.
![](https://img.wattpad.com/cover/332149143-288-k825063.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kontrak [End]
RomancePernikahan kontrak yang Reza dan Manda lakukan membuat mereka masuk ke dalam hubungan yang cukup rumit, apalagi saat itu Reza masih berstatus sebagai suami sah Oliv yang berarti Manda menjadi istri kedua pria tersebut. Kecemburuan terasa di benak Ol...