My You 1

129 9 0
                                    

Tiga orang manusia terlihat sedang menyantaikan diri di sebuah taman yang penuh dengan pepohonan dan permainan anak. Dua orang pria dan satu orang perempuan yang tampak terlelap di atas sebuah jaket hitam milik salah satu pria. Sedangkan pahanya ditutup posesif oleh jaket abu-abu milik pria satunya lagi.

Sekilas dari jauh mereka seperti tiga pasang kekasih, tapi percayalah saat ini ketiga orang itu bahkan tidak saling menyukai sebagai pria dan wanita. Mereka tumbuh bersama dengan rumah yang berdekatan pula. Kisah ini mungkin dimulai sejak mereka berusia lima tahun, dan terus berlanjut hingga mereka berumur 20 tahun.

"Hanna, ayo bangun. Sudah sore!"
Pria yang diketahui bernama Kim Taehyung menepuk lembut pipi wanita bernama Choi Hanna yang sedang merebahkan diri di jaketnya.

Hana menggeliat pelan dan mencoba membuka matanya yang terasa berat. "Hm, aku masih mengantuk," sahutnya serak.

Taehyung berdecak sebal, pasalnya sudah dua jam dia menunggu wanita itu bangun, setelah kelas mereka dibubarkan karena dosennya tidak masuk, mereka akhirnya menuju sebuah taman dan berakhir dengan tidur disini.

Taehyung melirik pria d isebelah Hana, rasa kesalnya semakin bertambah. "Ya! tukang tidur, ayo bangun. Aku lapar!" ucap Taehyung dengan meninggikan suaranya.

Hanna mengernyit dan mengusak telinganya. "Berisik sekali, sih!" Hana kemudian memiringkan wajahnya dan memeluk pinggang pria di sampingnya yang masih tertidur nyenyak tanpa terganggu sedikit pun oleh omelan Taehyung. Hanna mencari kenyamanan di punggung pria itu dengan mengusak dahinya dan kembali mencoba untuk tidur.

Taehyung mengacak pinggangnya, tidak ada jalan lain, dia harus membangunkan dua orang ini. Taehyung melirik ke kanan dan ke kiri mencari sesuatu, setelah matanya menemukan apa yang dia cari lantas dia berlari kecil. Dengan cepat Taehyung kembali, di tangannya sudah penuh dengan air, dan dengan sengaja Taehyung menyiram dua orang yang masih nyaman di rumput itu.

"Shit!"
Pria yang sebelumnya tidak terganggu dengan teriakan Taehyung tadi harus bangun cepat lantaran mukanya basah.

"KIM TAEHYUNG!"
Dia menggeram kesal, lantas bangun dan segera berlari mengejar Taehyung yang sudah lebih dulu menjauh darinya.

Hanna yang sedang menyeka wajahnya dengan jaket abu-abu yang menutupi pahanya hanya bisa tertawa.
"Tangkap dia Jungkook, jangan sampai lepas."
Hanna kembali dibuat terpingkal kala melihat Taehyung sudah kehabisan napas dan mengangkat kedua tangannya sebagai tanda menyerah.

Jungkook dengan kesal menduduki tubuh Taehyung dan menggelitikinya tanpa ampun.

"Berhenti Jung! Ku mohon berhenti, yak!"
Taehyung memohon, nafasnya sudah hampir habis karena dikejar Jungkook dan ditambah dia digelitiki sampai rasanya ingin kencing.

Jungkook berdiri dan membantu Taehyung bangun. Mereka tertawa bersama dan kembali bergandengan bahu. Hanna sudah bangun, dia menepuk kepalanya yang sepertinya kotor karena beberapa daun kecil yang gugur.

"Ayo pulang!" Ucap Hanna dan dibalas anggukan oleh Jungkook dan Taehyung. Taehyung mengambil jaket hitamnya , dan Jungkook mengambil jaket abu-abu. Mereka bertiga menenteng tas dan kembali berjalan menuju parkiran.

Setelah hampir lima belas menit berkendara, dikemudikan oleh Jungkook dan di sampingnya Taehyung serta Hanna yang sepertinya kembali memejamkan diri di kursi belakang, mereka akhirnya sampai di komplek perumahan elit.

Mobil memasuki halaman rumah yang nampak mewah, sangat cocok bersanding dengan rumah-rumah disekitarnya. Jungkook melirik spion dan mendapati Hanna yang tertidur lagi.
"Dasar putri tidur!" ejek Jungkook.

"Kau saja yang angkat, aku lelah sehabis kau kejar tadi." Taehyung membuka pintu mobil dan masuk kedalam rumah tanpa peduli dengan Hanna.

Jungkook mendesah, selalu saja jika urusan angkat mengangkat dia yang jadi sasaran Taehyung, mungkin karena Jungkook lebih berotot daripada Taehyung.
Jungkook membuka pintu mobil belakang, tanpa ragu dia mengangkat tubuh mungil Hanna, mencoba merapikan rok yang dipakai wanita itu hingga akhirnya dengan sempurna Hanna sudah ada di dalam gendongannya.

Mata Hanna sedikit terbuka, dan dengan nyaman dia mengalungkan tangannya di leher Jungkook. Hidungnya sudah terbiasa dengan aroma khas Jungkook. Wangi laut dan hutan serta ada sedikit bau hujan, menenangkan dan membuat nyaman.

Jungkook meletakkan Hanna di sofa yang Taehyung tempati. Taehyung kembali berdecak melihat Hanns yang bahkan semakin nyenyak padahal baru saja digendong.

"Kau tidak mandi, bajumu kemarin masih ada di lemariku," ucap Jungkook sambil melepas jaket dan topi hitamnya kemudian melemparnya ke atas sofa.

"Aku mandi di rumah ku saja, sekarang tanya chef mu apa ada makanan, aku lapar!" sahut Taehyung sambil mengeluarkan ponsel dari balik saku celana kemudian memeriksa media sosial miliknya.

Foto Taehyung di like hampir satu juta orang, dia memang terkenal di kalangan wanita, terlebih Taehyung menjadi Brand Ambassador beberapa merk pakaian, walaupun belum terlalu dalam terjun di dunia model karena sibuk kuliah, Taehyung masih menerima satu atau dua orang yang ingin bekerja sama dengannya.

Jungkook menuju dapur dan mencari asisten rumah tangga, setelah memberitahukan apa keinginan Taehyung, Jungkook naik kelantai dua dan berniat membersihkan dirinya.

Taehyung, Hanna, dan Jungkook tinggal berdekatan. Tapi mereka lebih sering berkumpul dirumah Jungkook. Karena disini selalu ada chef yang selalu siap sedia ketika mereka ingin makan sesuatu. Selain tukang tidur, Taehyung dan Hanna juga tukang makan. Mereka pemakan semuanya tapi anehnya Hanna tidak pernah gendut sama sekali begitu juga dengan Taehyung. Proporsi tubuh mereka pas, dan tentu membuat orang lain iri.

Makanan sudah siap di meja makan, pelayan Jungkook memanggil Taehyung agar bisa menikmati makanannya.
"Han, bangun! Kau mau makan tidak?" bisik Taehyung di telinga Hana, sedetik kemudian mata Hanna terbuka dengan cepat, dia mengerjapkannya beberapa kali dan bangun dengan segera.

"Mana?" tanga Hanna dengan suara serak khas bangun tidur, kalau membangunkan Hanna untuk makan itu tidak susah sama sekali. Percayalah!

"Di meja makan, ayo!"
Taehyung membantu Hanna bangun, kemudian berjalan menuju meja makan Jungkook yang besar dan panjang.

Ada 16 kursi berwarna putih gading dengan beberapa ukiran khas eropa, di tengah meja marmer putih itu tampak bunga sakura sintetis tertata rapi di atas guci besar berwarna nude. Ibu Jungkook benar-benar ahli menata ruangan makan ini. Beliau sangat suka bunga dan semua furniture bergaya eropa klasik.

Taehyung dan Hanna sudah duduk di meja makan, di hadapan mereka ada sekitar sepuluj macam masakan khas korea, tangan mereka sudah gatal ingin menyendok, tapi Jungkook belum juga datang. Kebiasaan mereka bertiga adalah selalu makan bersama, tidak ada yang mendahului satu sama lain.

"Lama sekali sih! dia sedang apa?"
Hanna menggerutu, sesekali dia melirik tangga berharap Jungkook sudah turun dan bergabung dengan mereka di meja makan.

Taehyung juga tak kalah kesal, dari tadi perutnya sudah demo minta diisi, tapi batang hidung Jungkook bahkan belum terlihat. "Aku akan melihatnya," putus Taehyung dan bangkit dari duduknya.

Hanna mengangguk dan membiarkan Taehyung meninggalkannya di meja makan. Taehyung naik ke lantai dua dan menuju kamar Jungkook. Membukanya tanpa ketukan, kebiasaannya yang semua orang di rumah itu sudah hafal. Seakan rumah itu miliknya.

"Jungkook!" seru Taehyung sambil mencari Jungkook di kamar itu yang terlihat kosong.

"Apa!?!" Terdengar sahutan halus Jungkook yang berada d isisi kamarnya yang lain. Taehyung membuka pintu walk in closet yang terbuat dari cermin itu dan masuk kedalam.

Terlihat Jungkook tengah memasang hodie abu-abu, tapi hanya memakai pakaian dalam ketat bermerk calvin klein. Pahanya sintal terlihat dengan puas oleh Taehyung. Mungkin paha Jungkook adalah tempat duduk ternyaman yang diidamkan semua wanita.

"Cepat! kami menunggu mu dimeja makan." Setelah mengucapkan itu Taehyung kembali berbalik dan meninggalkan Jungkook yang sedang memasang celana training abu-abu bermerk LV.

Dengan tergesa-gesa Jungkook berlari, dia tidak ingin membuat dua orang temannya itu menunggunya makan lebih lama. Bisa-bisa dia terkena siraman rohani nantinya.

MY YOU ✔️ (AKAN SEGERA DI REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang