My You 32

25 5 0
                                    

Mereka sampai di depan sebuah rumah yang sangat besar dan bercat putih. Ketiganya melongo tepat ketika merek keluar dari mobil.

"Mama memang berlebihan sekali bukan?"
Jungkook bergumam dan dibalas anggukan oleh Hana.

"Dari dulu memang selera mama itu rumah-rumah kerajaan. Aku penasaran berapa biaya sewanya"

Jungkook menoleh dan mengernyitkan dahi.
"Serius, itu yang kau pikirkan?"

Hana terkekeh kemudian segera menggandeng Jungkook untuk segera masuk kedalam. Didepan pintu ada satu pelayan wanita berumur paruh baya dengan penampilan khas orang Belanda menyambut mereka.

"Welcome Mr dan Mrs Jeon"
Pelayan wanita itu membungkuk kearah Jungkook dan Hana.

Hana tersenyum kikuk mendengar sebutan itu kemudian segera melepas tangannya yang menyangkut dilengan Jungkook.
Pelayan wanita itu nampak bingung melihatnya, hingga sedetik kemudian Lusi datang dan menggamit lengan Jungkook sebelahnya.

"Thank you madam"

Hana mundur dengan perlahan dan membiarkan Jungkook dan Lusi memasuki rumah terlebih dahulu. Jungkook terpaksa membiarkan Lusi menggelayut manja pada lengannya karena tidak ingin pelayan suruhan mamanya ini akan melaporkan hal yang tidak-tidak.

"Kamar utama diatas tuan, hanya satu. Untuk kamar lainnya semua berada dibawah"

Jungkook hanya berdehem tanda mengerti, dan membiarkan pelayan itu menuntunnya menuju kamar utama bersama Lusi yang masih menempel padanya.

"Madam, aku ingin sofa besar ada dikamarku sebelum malam. Tolong carikan"

Madam hanya mengulum senyum kemudian mengangguk. Pengantin baru pasti ingin mengeksplor lebih banyak tempat pikirnya.

Lusi melempar syal dilehernya kemudian berjalan melewati Jungkook yang sedang melepas mantel abu-abunya. Menuju sebuah balkon yang menghadap ke taman belakang. Dihiasi oleh kandang kuda dan kebun anggur yang sepertinya dirawat dengan baik.

"Balkonnya bagus, aku ingin menikmatinya bersamamu nanti"

Jungkook membelalakkan matanya, Lusi mulai bicara kurang ajar ternyata.

"Dalam mimpimu"
Ucap Jungkook sarkas.

Lusi tertawa, senang sekali rasanya menggoda suaminya itu. Dia masih belum cukup gila melakukan hubungan intim di balkon, tapi idenya tidak buruk juga.

"Ingat sayang, kalau kau mengabaikanku, maka bersiap orang tuamu akan tau semuanya"
Lusi mengelus dagu Jungkook yang langsung ditepis olehnya.

"Jangan membuat aku bersikap kasar padamu Lusi, kau harusnya duduk manis seperti pertama kali kau menginjakkan kakimu di penthouse ku dulu. Kalau kau jadi isteri yang penurut aku akan mencoba memikirkan lagi keinginanmu untuk mempunyai anak"

Telak, kata-kata Jungkook benar-benar menggoyahkan tekad Lusi yang ingin dominan dibanding Jungkook. Tapi nyatanya dia lemah, dia memerlukan perhatian yang sama yang diberikan Jungkook pada Hana.

Jungkook tersenyum miring mendapati bola mata Lusi yang bergetar karena ragu. Mudah sekali rupanya, cukup dengan kata-kata manis maka Lusi akan luluh padanya.

"Nah istirahatlah isteriku, kau perlu banyak tenaga untuk menyiram api cemburu mu nantinya"

Jungkook menepuk pucuk kepala Lusi, kemudian segera berlalu meninggalkan kamarnya. Menyisakan Lusi yang menatap tajam kepergian Jungkook.

"Baiklah Jungkook, kita buktikan siapa yang lebih dulu siapa takluk dan mengemis"

***

Jungkook mendapati Hana tengah membuka kulkas yang berada disamping tangga.
"Mencari apa?"

MY YOU ✔️ (AKAN SEGERA DI REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang