POV HANA
Ini hari kedua masa period ku, masih sakit. Biasanya akan hilang setelah 2 atau 3 hari. Bibi Ahn sudah memeriksa sesaat ketika kami pulang kemarin. Dia menyuruhku memeriksakan kesehatanku lebih lanjut kerumah sakit. Aku tertegun mendengarnya, ada perasaan takut menghampiriku. Aku takut hasilnya tidak bagus.
Aku meminta Bibi Ahn merahasiakan ini pada dua orang itu, mereka akan sangat cerewet jika tau. Aku kadang lupa mereka teman laki-lakiku bukan wanita. Sudah cerewet, protektif, tapi sayangnya aku menyukai perhatian mereka. Katakan lah aku egois.
Aku memainkan ponsel dan berseluncur di sosial media milikku. Melihat-lihat koleksi pakaian terbaru musim panas ini, sudah hampir tiga puluh menit akhirnya aku bosan juga.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu, aku kan menyimpan nomor Jimin.
Harimu pasti tenang tidak ada aku..
[Sent]Aku mengirim pesan padanya, hampir lima menit menunggu pesanku belum dibaca juga.
"Ck, menyebalkan!"
Seharusnya aku tau dia tidak mungkin fast respon padaku.
Tapi notifikasi yang menyala dilayar ponselku berhasil memperbaiki mood ku.Kau, oke?
Aku membulatkan mata, Jimin membalas pesanku, walau dua kata dan enam huruf tapi entah kenapa seperti sebuah novel yang berisi 40.000 kata.
Sedikit, belum terlalu baik. Apa kau sedang ada kelas?
[Sent]Sedang di perpustakaan
Aku melirik jam, benar saja. Saat ini semua kelas sudah berakhir. Ah pasti menyenangkan jika menggodanya sekarang. Tiba-tiba aku merindukan kernyitan dahi seorang Jimin atau ketika dia memutar bola matanya malas, bagiku itu seperti love languagenya padaku.
Maaf soal jaket mu, aku akan menggantinya.
[Sent]Kau selalu sakit seperti itu?
Ck, lihat aku bicara apa dia balasnya apa. Entah kenapa aku menyukai dia yang ingin mengetahui ku lebih banyak seperti ini.
Hm, selalu. Tapi kali ini lebih parah
[Sent]Dua guardsman itu selalu ada setiap kau sakit?
Mereka selalu ada bahkan sejak aku mengalaminya pertama kali, kau cemburu? Tenanglah mereka hanya temanku 🤗
[Sent]Are you kidding me?
Hehe, slow down baby. Besok aku sudah bisa kekampus, bersiaplah 💃💃💃
[Sent]👋👋👋
Dia kembali membuatku tak bisa berkata-kata, singkat padat jelas. Oh aku menyukai Jimin sedingin ini, ambisi ku untuk meruntuhkan dinding es itu menggebu-gebu. Selain egois aku juga pantang menyerah orangnya.Aku menelepon Jungkook, aku lapar dan memintanya membelikan ku burger king yang tak jauh dari kampus. Sempat menanyakan keadaanku dan bertanya apakah dia bolos saja dan mendatangiku, aku menolaknya dengan cepat. Aku baik-baik saja walau sakit nya terus datang tapi tidak separah kemarin.
Jungkook berlebihan.Taehyung mahasiswa fakultas seni, sedangkan Jungkook fakultas teknik dan aku sendiri fakultas bisnis. Kami mengambil fakultas yang sebenarnya tidak sesuai keinginan, hanya menuruti kemauan orang tua.
Aku dan Jungkook suka menggambar, dan melukis. Dulu kami sering pergi bersama ke danau hanya untuk melukis. Tapi sekarang sudah jarang, mungkin karena aktivitas kuliah yang menyita waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY YOU ✔️ (AKAN SEGERA DI REVISI)
RomanceTidak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan, itu hanya mitos. Terlebih laki-laki itu adalah Jungkook dan Taehyung. Dua pria yang sempurna dari fisik dan kehidupan. Namun sayangnya perempuan yang beruntung itu menyukai orang lain. Choi Hana...