Hana dan Jimin sedang duduk dibangku taman, kali ini penampilan Hana berbeda dari biasanya, crewneck putih, jeans oversize dan rambut yang di gelung keatas, memamerkan leher jenjangnya. Sudah dua hari dia diantar dan dijemput Jimin untuk kuliah, oleh karena itu dia menyesuaikan penampilannya karena Jimin memakai motor.
Taehyung juga mengambil cuti kuliah, dia sedang fokus dengan profesi barunya sebagai model. Wajahnya memang terlewat tampan kalau tidak digunakan dengan baik. Dan menjadi seorang model adalah salah satu mensyukuri ciptaan tuhan.
"Bagaimana, apa kata ayahmu?"
Hana yang sedang bersandar di bahu Jimin tu membuka suara setelah hampir 10 menit suasana hening menemani mereka."Aku belum menghubunginya"
Jimin menghela nafas, lantas meraih tangan Hana dan menautkan jarinya. Demi apapun saat ini dia sangat tidak ingin membahas masalah kepergiannya."Jangan menghindar Jim, aku tidak ingin terlalu berharap lebih lama lagi, kalau masalah ini selesai kita bisa mempersiapkan diri"
Jimin menoleh, dia menangkap garis lelah di wajah Hana.
"Maafkan aku, nanti malam aku akan mencoba bicara pada ayah"Hana mengangguk, apapun keputusan Jimin nanti dia setidaknya sudah tau kalau kepergian akan selalu jadi akhir kisah cintanya.
Dering ponsel membuat Hana mengangkat tubuhnya, dilihatnya Taehyung yang sedang memanggil.
"Hmmm ada apa Tae"
"Cepat ke bandara sekarang"
"Memangnya kenapa?"
"Jungkook akan berangkat, ayahnya mendadak sakit dan dia harus pergi hari ini juga, sekarang aku sedang dijalan menuju bandara, kau cepat kesini"
Ponsel Hana terjatuh sesaat setelah mendengar penjelasan Taehyung.
"Jimin, antarkan aku ke bandara sekarang"
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Hana berlari sekuat tenaga, meninggalkan Jimin dibelakangnya yang sedikit kesusahan menerobos beberapa orang yang menghalangi jalan mereka, sedangkan Hana dengan mudah menyelip diantara orang-orang karena memiliki tubuh yang kecil.
Dari jauh Hana sudah melihat Jungkook dan Taehyung sedang berpelukan. Langkahnya tiba-tiba terhenti, entah kenapa hatinya ingin berbalik dan seolah menolak kenyataan dihadapannya.
"Hana....tunggu aku"
Jimin setengah berteriak ketika mendapati Hana terhenti didepan tak jauh darinya, suara Jimin sukses membuat Jungkook dan Taehyung menoleh. Taehyung menatap Jungkook dan Hana bergantian, dia tau apa yang terjadi didalam hati Jungkook, tapi dia sudah berjanji untuk tidak ikut campur.
Jungkook menatap Hana dari kejauhan, dibalik topi hitamnya dia memindai Hana dari jauh, mematri ingatannya tentang seberapa ia menyayangi sahabat kecilnya itu.
Jungkook merentangkan tangan, ransel yang tersampir dibahunya terjatuh ketika Hana berlari dan menubruk dadanya. Terisak dengan hebat ketika aroma Jungkook melesak masuk kedalam indera penciumannya. Aroma yang akan sangat dia rindukan.
Jungkook memeluk Hana, tangannya mengelus lembut rambut yang sudah tergerai indah karena sibuk berlari mencari Jungkook. Hampir 3 menit tapi Hana enggan melepas pelukannya. Dia ingin tetap seperti ini, tapi sayangnya Jungkook mengangkat bahunya dan berhasil membuat mata mereka bertemu.
"Jangan menangis, kau sudah besar"
Jungkook menangkup pipi Hana dan menyapu airmatanya dengan kedua ibu jari. Demi tuhan Jungkook ingin mencium bibir ranum itu, tapi kenyataan menyadarkannya, bahwa apa yang sedang dipikirkannya tak bisa menjadi kenyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY YOU ✔️ (AKAN SEGERA DI REVISI)
RomanceTidak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan, itu hanya mitos. Terlebih laki-laki itu adalah Jungkook dan Taehyung. Dua pria yang sempurna dari fisik dan kehidupan. Namun sayangnya perempuan yang beruntung itu menyukai orang lain. Choi Hana...