03-Mama-Mami

3.8K 286 12
                                    

"Biasa, kan hari kamis jadwalnya anak-anak ekskul, pasti pulangnya lama... eh itu dia mereka!"

Rupanya Mook tengah berkunjung ke rumah Fourth, bercengkrama akrab dengan sang nyonya rumah. Sengaja Mook datang di jam sore sambil menunggu putra tunggalnya yang akan mengantar sang kekasih. Mook sudah berjanji dengan Namtan, ingin menanyakan jawaban yang sudah di janjikan Gemini akan diberikan hari ini.

Para putra yang di tunggu dengan antusias itu justru menghela napas, keduanya bersitatap sebelum mengatakan apa yang ingin kedua ibunya dengar sore ini.

"Mami...Gemini..." Pemuda yang berperawakan tinggi itu menjeda kalimatnya, sekali lagi ia menoleh pada sang kekasih meminta persetujuan untuk menjawab, yang di balas anggukan kecil dari pemuda yang satunya.

Sekali lagi, Gemini menarik napas dalam lalu menghembuskannya sedikit berat, digenggamnya jemari lentik Fourth yang gemar memetik senar gitar tersebut, "Mami...Gemini sama Fourth...mau... nurutin permintaan kalian"

Sontak kedua wanita yang lebih tua berpelukan, senyum mereka begitu lebar dan merekah bak bunga mawar yang baru mekar dari kuncupnya tersebut, "Akhirnya Nam! Kita besanan juga!" Seru Mook bahagia yang di balas dengan anggukan haru dari mama Fourth.

Sementara anak-anak mereka hanya menyandarkan tubuh mereka yang lemas sambil mengamati kedua ibu mereka berpelukan bahagia, memikirkan masalah ini sungguh menguras tenaga, Gemini merasa seperti ada beban yang terangkat dari bahunya. Namun tanggung jawab lain juga menunggu ketua tim futsal SMA Grandita tersebut.

***

Namtan menahan Gemini dan sang mami di rumahnya sampai makan malam tiba, bahkan Namtan juga mengundang Toy yang baru pulang agar ikut makan malam bersama, jadi malam ini keluarga Gemini makan malam di rumah Fourth.

Gunsmile sebagai kepala keluarga dari tuan rumah tersenyum sumringah mendengar keputusan anak-anak mereka. Apalagi Toy, begitu mendengar kabar baik dari istrinya itu bergegas membelikan beberapa bingkisan dan makanan sebagai seserahan sederhana "Baik, sebagai formalitas saja, ya. Saya Toy Puthimpong, sebagai perwakilan dari keluarga Jirawatakul dan sekaligus sebagai ayah dari Gemini Norawit, berniat datang ke sini malam ini, untuk melamar Fourth Nattawat dari keluarga Wongwitthaya"

Malam itu, prosesi lamaran yang formalitas diadakan seadanya dan sederhana, bahkan dengan Gemini yang masih mengenakan seragamnya, dan belum mandi pastinya.

Sang kepala keluarga Wongwitthaya tersenyum dan menerima sesetahan yang di berikan kepadanya, sebenarnya tanpa seserahan pun tak apa, namun ini adalah pemberian, tak baik jika di tolak.

Acara malam itu sangat lancar, diiringi oleh senyuman kedua orang tua, ada Gemini yang mendadak pusing dengan semua ini. Apakah kedepannya akan baik-baik saja?

"Gemi, mami berterima kasih banget sama kamu, karena udah mau nurutin tradisi keluarga kita!" Tutur Maminya sebelum Gemini beranjak tidur, "Pokoknya semua persiapan pernikahan mami dan mamanya Fourth yang urus, kalian tinggal terima bersih aja!" Lanjutnya, kemudian Gemini mengangguk saja, ia sudah lelah dengan apa yang ia lewati hari ini, "Tapi mami, Gemi mau acaranya di rahasiain aja, jangan sampe berita ini nyebar luas, apalagi ada muka Gemi sama Fourth di berita"

"Ck! Aman kalo itu mah! Pokoknya media cuma tau kalo keturunan ke delapan keluarga Jirawatanakul udah nikah, bukan Gemini Norawit udah nikah, puas?" Putranya mengangguk, ia lantas berpamitan untuk istirahat di kamarnya.

Keluarga Gemini adalah salah satu deretan konglomerat yang namanya sudah tidak asing lagi di media. Sebagian besar sanak saudara Gemini adalah orang-orang besar yang kehidupannya di sorot media. Apalagi kedua orang tuanya. Toy adalah pebisnis sukses yang perusahaannya bersih dari campur tangan keluarga Jirawatanakul. Toy menikah dengan penyanyi kondang Mook Worranit, nama mereka sempat melambung saat menggelar pesta pernikahan di pulau pribadi.

Mook rela untuk undur diri dari karir tarik suaranya saat ia mengandung putra kesayangannya itu, dan mengikuti Toy yang juga memutuskan untuk memisahkan diri dari orang tuanya, toh ada kakak dan adiknya, Toy akan berkunjung sesekali.

Semua orang tau siapa Gemini Norawit, tetapi tak ada media yang tahu bagaimana rupa putra dari pasangan pengusaha dan penyanyi kondang tersebut. Keputusan Mook sejak awal yang tidak memunculkan wajah Gemini saat bersamanya dan Toy kepada media, dan keputusan itu di terima amat sangat baik oleh sang putra yang tak ingin di sorot media selalu. Gemini ingin hidup selayaknya orang biasa, apalagi kekasihnya seorang pria. Hal yang belum tentu bisa di terima masyarakat.

Meskipun nama Mook tak lagi tenar sebagai penyanyi, namun posisinya sebagai anggota jeluarga Jirawatanakul membuatnya juga mendapat 'centang biru' di akun media sosialnya. Itu artinya orang-orang masih memperhatikan dirinya.

***

Semua persiapan pernikahan di lakukan Mook dan Namtan dengan seksama, mulai dari dekorasi tempat, pakaian, makanan, semua tersusun rapi, dan diam-diam. Sesuai janjinya, Mook tak akan membiarkan media tahu bahwa putranya akan menikah. Dengan kekuatannya sebagai anggota keluarga Jirawatanakul, Mook bisa memanggil orang untuk bekerja di luar, sementara ia dan Namtan akan memantau dan mengoreksi dari dalam.

Dan pasangan kita itu masih asyik belajar, mengerjakan tugas di perpustakaan kota di hari sabtu yang mana itu adalah hari libur sekolah mereka. Berbagi i-pods berdua sambil asyik mengerjakan tugas, adalah hal yang paling mereka sukai. Library date istilahnya, bahkan Fourth tak berhenti tersenyum sejak awal. Tugas yang sedang menumpuk itu bisa Gemini dan Fourth kerjakan dengan senang hati dan selesai dalam waktu tiga jam. Tentunya setelah menghabiskan tiga album lagu kasmaran di daftar lagu milik Gemini.

"Udah selesai?" Tanya Gemini, Fourth mengangguk lucu sambil membereskan peralatan tulisnya yang hanya beranggotakan pulpen, pensil, penghapus, dan buku tugasnya yang tiga buah tersebut. "Ya udah, abis ini kita ke butik, mami nelpon katanya hari ini kita di suruh nyobain baju"

Senyum Fourth sedikit mengendur, ia kembali diingatkan dengan acara pernikahan yang diadakan beberapa waktu lagi, saat mereka di liburkan karena kakak tingkat mereka akan melaksanakan ujian di sekolah. Sebenarnya Fourth tak mengapa, namun rasanya masih belum rela karena masa mudanya harus ia isi dengan pernikahan.

Di tengah murungnya Fourth, Gemini yang menangkap ekspresi kekasihnya itu tiba-tiba mengusak surai Fourth, "Gapapa, sayang. Semuanya bakal baik-baik aja"

Kehidupan dua remaja yang kasmaran itu memang tak berubah, mereka tetap masih berangkat sekolah, diizinkan mengikuti kegiatan ekstra sampai langit gelap, bahkan seperti tak ada rencana pernikahan sama sekali. Menurut mereka, pernikahan yang di minta adalah permintaan kedua orang tuanya, mereka sudah di janjikan untuk menerima bersih semua persiapan, maka Gemini juga tak ingin stress dengan melihat persiapan orang tuanya.











Bersambung

Rahsa (GeminiFourth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang