Media penyebaran informasi di era sekarang sudah lebih canggih. Contohnya para remaja Grandhita, yang sudah mendaftarkan anggota kelasnya lewat ponsel pintar untuk partisipasi lomba antar kelas. Padahal panitia baru menyebarkan pengumuman pagi tadi, dan rapat briefing baru di lakukan sore kemarin.
Semua di lakukan secara cepat, karena jeda waktu setelah ujian kenaikan kelas dan hari penerimaan rapor hanyalah satu minggu. Belum lagi pegelaran antar kelas yang akan diselenggarakan bersamaan dengan hari penerimaan rapor.
Semuanya sibuk, lomba antar kelas, dan persiapan lain-lain menjadi alasan. Di kelas C5, setengah kelas menghilang dari penampakan mereka yang masih terlihat jam delapan pagi. C5 termasuk kelas yang memiliki siswa aktif kegiatan di luar kelas. Saat ada acara besar, bisa dalam satu minggu hanya ada setengah jumlah siswa yang aktif belajar di dalam kelas, sisanya andil di dalam persiapan.
"Amel, Andre, Chandra, Dindra, Fourth, Ford, Satang ke band sama Choir, terus Gemini, Ghina, Irza, Jessy, Karin, Mark, sama Zidan ke osis, terus siapa lagi yang keluar kelas?"
Prigkhing memijat keningnya. Menjadi pekerjaan tambahan baginya di setiap kegiatan kelas, yang mana banyak siswa yang absen karena menjadi panitia di luar kelas.
"Lo absen aja anak-anak yang ada di sini, sisanya selain yang gue sebut tadi udah gabung ke panitia persiapan pagelaran, yang di sini yang pada free," Bahu Prigkhing ditepuk tanda semangat, gadis tersebut butuh dukungan.
Semua orang sibuk dengan segala persiapan dan perlombaan antar kelas dengan jumlah sisa anggota kelas kurang dari setengah siswa untuk mengikutinya. Sengaja diberlakukan begitu, tujuannya agar tidak ada siswa yang berleha-leha.
Namun masih ada saja siswa yang terlihat bersantai di kantin dan siswa yang terlihat sibuk mondar-mandir, kesenjangan terjadi. Fourth menjadi salah satu siswa yang sibuk; latihan band bersama teman-temannya untuk pagelaran seni saat pagi, ketika siang hari para personel Backstreet Boys tersebut berada di kelas membantu membuat karya yang akan di pamerkan.
Sementara Gemini full berada di lapangan. Sebagai ketua osis yang baik, ia tak akan membiarkan dirinya yang paling santai. Remaja tersebut sudah melakukan banyak hal sejak pagi, berlalu lalang kesana dan kemari mengerjakan sesuatu.
Pertemuan antarkelas kali ini di isi oleh pertandingan bulutangkis dan futsal. Lapangan upacara di bagi menjadi delapan bagian. Empat untuk bulutangkis, dan empat sisanya untuk futsal. Dua lomba olahraga ini harus selesai dalam waktu satu hari sampai juara utama, dengan jumlah kelas yang membuat panitia kebingungan menentukan durasi pertandingan, Fourth bahkan sampai mengirimkan makanan-makanan pendukung kepada pengurus osis selama beberapa waktu agar mereka tidak tumbang.
Sebenarnya tujuan awal Fourth hanya untuk Gemini, namun rasanya tidak adil karena bukan hanya Gemini saja yang lelah. Dan juga...Fourth memiliki asisten pribadi a.k.a Ford yang entah mengapa bersemangat membantu ketika Fourth bercerita padanya.
"Selanjutnya, kelas 11C9 melawan 10G2, di mohon untuk perwakilan agar menuju meja sekretariat segera!"
"Buat lo," Mark yang tengah mengusap keringatnya itu tiba-tiba menerima sebotol air mineral yang berembun, alias dingin. Siang itu cukup terik, di tambah lagi Mark bertugas sebagai komentator bulutangkis.
Mark menoleh ke asal suara, ada Ford yang mengambil posisi duduk di sebelah kirinya, "Hari ini panas banget, kalo lo nggak minum bisa dehidrasi," Tuturnya.
"Makasih, nanti gue ganti airnya,"
"Ga perlu, santai aja sama gue,"
Ford dan Mark adalah teman satu bangku di kelas, tidak aneh jika sepasang teman tersebut saling memberi perhatian, kan?
Namun yang di lihat Gemini dan siswa kelas C5 lainnya, Mark dan Ford tidak berada dalam pertemanan seperti Mark dengan Gemini, atau Ford dengan Fourth. Mark dan Ford lebih terlihat seperti Gemini dan Fourth.
"Lo ikut lomba gak?" Tanya Mark seraya mengawasi jalannya pertandingan.
Ford menggeleng, "Gue ngikut tim pameran sih, masih gak enak badan gue,"
Tiba-tiba Mark menyentuh kening Ford, wajahnya juga seketika menjadi panik. Tetapi Ford hanya tersenyum seraya menurunkan tangan teman sebangkunya itu, "Gue gapapa, lebay lo,"
"Whatever, tapi lo jangan sampe ga masuk sekolah, ya! Gue kangen nanti,"
Sosok manis di sebelah Mark tersedak ludahnya sendiri, "Hah? Gimana?" Ford menegang, tiba-tiba seperti ada jutaan kupu-kupu yang singgah di perutnya, rasanya begitu menggelikan. Apakah ini wajar diamtara teman sebangku?
Sementara itu Mark juga panik, buru-buru ia memfokuskan dirinya pada pertandingan yang ia awasi, mengabaikan Ford yang mengerjap lucu.
Tanpa Mark dan Ford sadari, Winny dan Satang duduk tepat di belakang mereka, mendengarkan semua percakapan antar 'teman sebangku' tersebut. Winny menatap pacarnya, "Sayang, yang kayak gitu, kalo nggak pacaran, aneh nggak sih?"
Bersambung, khusus ini nanti Vee double up deh, soalnya dikit banget
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahsa (GeminiFourth)
RomanceSatu sekolah udah pada tau kalo Gemini sama Fourth tuh pasangan bucin, bahkan guru-guru juga udah cuek aja sama mereka yang bucin mulu di tiap pelajaran. Tapi mereka gak tau apa yang ada di balik hubungan Gemini sama Fourth, si pasangan bucin SMA Gr...