Helaan nafas pelan sekali lagi keluar dari bilah plum milik Fourth, pria itu masih terus memikirkan bagaimana nasib calon manusia yang dikandungnya ini. Pandangannya tertuju pada pigura foto yang terletak di sudut kamarnya, beberapa foto berisikan dirinya saat di atas panggung bersama suaminya, dan foto lain di panggung yang berbeda bersama teman-temannya.
Pandangannya yang sendu itu beralih keluar kamar, dimana Ford yang sejak beberapa saat lalu berkutat bersama Phuwin menyiapkan makanan untuknya. Perut besar Ford menjadi atensinya, janin berjenis kelamin perempuan yang akan lahir dalam perkiraan dua minggu tersebut membuat aura Ford terasa semakin cantik saja. Sahabatnya itu juga terlihat bahagia menjalani kehamilannya, Fourth juga tidak lupa, jika sahabatnya itu masih aktif ikut naik ke atas panggung selama hamil sebelum kemarin meminta cuti melahirkan.
Pertanyaannya, apakah ia bisa menjalani kehidupan seperti Ford juga?
Phuwin yang duduk menghadap Fourth langsung itu menyadari jika adiknya tengah termurung, tatapan Phuwin itu langsung disadari Ford, "Bang," tegurnya pelan.
"Samperin, gih! Lo yang ngerti perasaan orang hamil gimana," Titah Phuwin yang langsung dituruti sang adik.
Dengan gerakan pelan dan hati-hati, Ford masuk ke dalam kamar sahabatnya dan duduk bersandar di pinggiran ranjang sahabatnya.
Fourth hanya melirik sekilas, kemudian mengistirahatkan kepalanya di bahu sahabatnya, "Boleh pegang perut lo?" Izin Fourth.
"Boleh,"
Sentuhan lembut Fourth berikan beriringan dengan usapan kecil yang geli dirasakan Ford. Rasanya menenangkan, "Ford, gue bisa, kan?"
Ford tahu betul, sahabatnya ini sedang berada di dalam keraguan yang luar biasa. Rasa rendah diri, kecil hati, juga ketakutan akan hari esok yang belum tahu bagaimana jadinya. Tugas Ford saat ini adalah meyakinkan setiap langkah yang Fourth ambil, meskipun Ford merasa sedikit takut juga.
"Tiap hari ketemu Blue sama Bian, lo udah terlatih, kan? Backing-an lo keluarga Jira, gue yakin ketakutan lo bukan masalah gedein nih anak, omongan netizen mah bisa redup pas anak lo udah lahir nanti," Tutur Ford menjelaskan, "Urusan manggung? Lo masih tetep bisa manggung, apalagi kalo sama Gemini, pasti lebih santai nggak, sih? Kuliah, baru masuk beberapa pertemuan masih bisa cuti setahun, abis itu lo bisa mulai lagi,"
"Lo kok kesannya kayak ngegampangin semuanya, sih?!" Protes Fourth tidak terima, alisnya menukik tanda tidak suka.
Ford menghela nafas pelan, "Fourth, gue tau lo bukan tipe orang nyantai kaya gue, tapi ini soal nyawa orang cuy! Lo tega bunuh anak lo demi hal-hal yang bisa lo lakuin di kesempatan selanjutnya?!" Ford menggeleng tidak menyangka, "Gue tau lo tertekan, tapi lo juga harus inget, rejeki kaya gini gue gak yakin lo bisa dateng dua kali!" Lanjutnya menepuk bahu sang sahabat, "Gue sayang sama lo, gue cuma nggak mau lo nyesel karena ngerelain anak ini," Ford merintih pelan, ia merasakan otot perut bawahnya mengencang, pelan-pelan ia mengatur nafas berulang kali, mengabaikan Fourth yang diam tertampar atas ujaran sahabatnya.
"Bang Phuwin!"
***
Bayi kecil berparas cantik itu menggeliat kecil di brankar bayinya, tangannya mengepak kecil mencari pegangan yang langsung Fourth isi dengan jarinya sendiri. Mata yang belum bisa terbuka sempurna itu membuat garis seperti saat Mark tertidur, sementara bibirnya tercetak persis seperti milik Ford.
Fourth tersenyum kecil, menitikkan air mata haru karena sahabatnya berhasil melahirkan bayi selucu ini. Seketika obrolan kemarin dengan Ford terlintas di benak Fourth, tentang dirinya yang tidak boleh egois meskipun terhadap tubuhnya sendiri.
Apakah anaknya nanti akan lucu seperti bayinya Ford juga?
Sentuhan lembut tiba-tiba Fourth dapatkan, Gemini merangkul pinggangnya pelan seraya ikut memperhatikan pergerakan lucu bayi sahabat mereka, "Lucu, ya?" Tanya Gemini berbisik, tidak ingin mengejutkan bayi kecil di depannya. Hanya anggukan kecil yang Fourth berikan sebagai jawaban, pria itu tak ingin berbicara apa-apa saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahsa (GeminiFourth)
RomanceSatu sekolah udah pada tau kalo Gemini sama Fourth tuh pasangan bucin, bahkan guru-guru juga udah cuek aja sama mereka yang bucin mulu di tiap pelajaran. Tapi mereka gak tau apa yang ada di balik hubungan Gemini sama Fourth, si pasangan bucin SMA Gr...