12-Besok Sekolah

2.4K 219 10
                                    

Gemini dan Fourth tak bisa menemani Dunk sampai keluar dari rumah sakit, meski hanya dehidrasi namun ternyata selama Joong belum kembali, Dunk masih belum bisa menelan makanan apapun dengan baik. Sehingga Dunk harus berada di rumah sakit selama satu minggu lamanya di temani ibu dan ibu mertuanya, sedangkan Gemini dan Fourth yang lenggang sejak Dunk masuk rumah sakit itu kini harus kembali ke sekolah.

Satu hari sebelumnya, Gemini dan Fourth pulang ke rumah masing-masing untuk mengambil barang-barang yang tersisa. Kemudian pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa perlengkapan tambahan.

Gemini sengaja mengajak Fourth ke tempat yang lumayan sepi, sebab Mook mengatakan akhir-akhir ini media sedang senang sekali mengorek informasi tentang hubungan cucu Jirawathanakul dan Wongwithaya. Meskipun agak elit sehingga membuat Fourth sedikit tidak suka, namun mau bagaimana lagi? Ia tak mau wajahnya masuk dalam berita gosip esok hari seperti siaran langsung di apartemen tempo hari.

***

Kepulan asap yang beraroma itu menggoda penciuman Gemini dan perutnya yang keroncongan belum di isi sejak pagi. Sampai di apartemen, Fourth dengan sigap langsung mengolah beberapa bahan makanan menjadi menu sehat sederhana yang ia pelajari dari sang mama.

Dua piring berisikan makan siang itu Fourth letakan di meja, satu untuk Gemini dan satu untuknya, "Selamat makan!"

Sejak dulu, saat makan adalah saat-saat kesukaan Gemini, karena ia dapat duduk bersama orang-orang tersayangnya dan bercengkrama banyak hal. Dulu ia duduk dengan papi dan mami, sekarang ia hanya berdua dengan Fourth, kekasih yang kini sudah menjadi suaminya. Memandangi Fourth yang makan dengan lahap itu sudah membuatnya kenyang duluan.

"Gemi, makan," Ujar Fourth salah tingkah di pandangi sebegitu lekatnya oleh Gemini, "Makan, abis itu beresin balkon"

Namun Gemini tetap menatap suami kecilnya itu, nampak imut, tetapi memang selalu imut. Dan jangan katakan hal ini secara gamblang di depan Fourth, ya! Atau Fourth akan mengeluarkan sabuk hitamnya, taekwondo.

Rencana hari ini cukup padat, Fourth membeli beberapa tanaman yang bisa di tempatkan di balkon unit mereka yang berada jauh di atas daratan, pohon saja tak bisa menyamai tinggi unit mereka. Fourth tak mau unitnya sejuk hanya karena pendingin ruangan, maka dari itu Gemini mengizinkan Fourth membeli tanaman yang memiliki kandungan klorofil untuk tempat tinggalnya.

Siang menjelang sore, matahari tak begitu terik dan cenderung mendung. Sedikit cocok untuk waktunya menata tanaman yang Fourth beli di pusat perbelanjaan siang tadi. Gemini sebagai suami yang baik ingin ikut menanam tanamam kecil tersebut, namun Fourth melarangnya dan menyuruh Gemini membereskan tumpukan barang yang ada di sudut dapur unitnya. Sekali lagi, sebagai suami yang baik, Gemini hanya menurut saja dengan Fourth.

Pukul lima lebih dua puluh tiga, Fourth selesai menata balkonnya dengan kondisi tubuhnya kotor akan tanah, ia harus merendam pakaiannya dengan air nanti. Fourth hendak masuk ke dalam kamar mandi, namun tertutup, ada suara gemercik air cukup memberitahu Fourth jika Gemini sedang menggunakan kamar kecil satu-satunya di unit ini.

Unit elit, kamar mandi sulit

"Gemi sayang! Buruan dong! Gantian! Badan aku kotor semua!" Seru Fourth agar Gemini tidak berlama-lama di dalam kamar mandi.

Ceklek

Gemini menyembulkan kepalanya dari balik daun pintu, ada busa shampo di rambutnya, "Aku masih lama, masuk aja kita mandi bareng!"

Apa-apaan?! Gemini kurang ajar! Meskipun sudah menikah namun tetap saja, umur pernikahan mereka belum ada satu bulan, ya Tuhan...

Sial! Seketika wajah Fourth memerah, hawa di kamarnya mengapa mendadak jadi panas? Apakah efek hujan di luar? "Gak! Enak aja mandi bareng, aku tunggu di luar!"

Dengan segala keributan yang ada, akhirnya Fourth dapat menyelesaikan acara mandinya tanpa di ganggu Gemini yang sedang dalam mode usil. Dan khusus malam ini, Fourth malas memasak sehingga Gemini berinisiatif memesan makanan lewat aplikasi. Mereka makan dengan tenang.

Kegiatan mereka malam ini tak berleha-leha, mereka kembali membuka buku catatan fisika yang pasti akan di tanyakan oleh pak New yang rajin masuk walau hujan badai menerpa itu. Pasangan ambisius ini kembai

"Kenapa kalo bebannya semakin berat, waktunya semakin lambat?" Gumam Fourth yang tengah asyik membaca buku pelajarannya.

"Ayunan sistematis, ya, sayang?"

Kemudian Gemini menyelinap dari ketiak Fourth yang masih wangi tersebut, "Di ambil logika aja dong, sayang. Coba gini, kamu gendong Bian, sama kamu gendong aku yang lebih berat..."

"Mana bisa aku gendong kamu?!" Protes Fourth, perumpamaan suaminya ini terlalu membuatnya salah tingkah.

Gemini menghela napas, "Misalkan, sayang, misal aja. Waktu kamu gendong Bian, sama kamu gendong aku yang lebih berat, gerakan kamu lebih lambat pas gendong siapa?"

"Eum...gendong kamu?" Tebak Fourth.

Yang masih setia di ketiak Fourth itu mengangguk, kemudian memposisikan dirinya merebah di pangkuan Fourth, "Sama kayak konsep ayunan sistematis, semakin berat bebannya, semakin lambat waktu pergerakannya"

Biasanya, diskusi seperti ini Gemini lakukan lewat panggilan video, kini rasanya menjadi lebih menyenangkan di lakukan secara langsung dengan sang kekasih yang kini menjadi suaminya. Dengan bonus bermanja-manja.

"Udah Fourth, ngantuk,"

Jam digital yang baru di beli siang tadi telah menunjukan angka dua puluh dua, jam sepuluh malam. Gemini sudah merengek pada suaminya untuk segara beranjak ke tempat tidurnya.

Melihat tingkah laku Gemini, Fourth terkikik gemas, "Oke, kita tidur, tapi beresin buku buat besok dulu!"

"Siap, bos!"

Keduanya kini telah merebah nyaman, sudah beberapa kali namun entah kenapa rasanya canggung. Fourth tak suka suasana seperti ini.

"Gem"

"Ya?" Yang lebih tua memiringkan tubuhnya menghadap Fourth, memusatkan atensinya pada sosok di sampingnya.

Fourth menarik napas dalam, "Gem, kita masih muda banget, dan kita udah nikah..." Sial! Fourth mati kata, tatapan Gemini begitu memujanya.

"Sayang, aku takut"

Yang lebih tua menaikkan sebelah alisnya menghadapi kekhawatiran Fourth untuk mengungkapkan kalimat-kalimatnya, "Apa kita bisa ngelewatin semuanya?"

Lalu Gemini tersenyum teduh, tangannya ia bawa merengkuh sang suami, "Aku harus tanya kamu dulu, kamu siap, gak?"

"Kamu sendiri, gimana?" Fourth membalikkan.

"Aku siap, dan aku yakin kalo kita bisa hadapin semuanya. Tapi yang pertama, kita hilangin dulu semua rasa ragu kamu itu, baru kita bisa ngelewatin semuanya, mau?"

Fourth menatap Gemini bingung, "Mau...apa?"

Yang lebih tua tiga bulan itu terkekeh, rengkuhannya di eratkan, "Terus tumbuh berdua, sampe beruban sama aku"

"Yes i do"









Bersambung

Guys, Vee masuk rumah sakit, update selanjutnya di tunda dulu yahh, Vee mau istirahat dulu😕

Rahsa (GeminiFourth)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang