BITE [MILEAPO]

01

BITE (Versi MileApo)

Pairing : MileApo dan lainnya

Peringatan : Yaoi. OOC. OC. Bahasa kasar.

Rating : K (saat ini)

A/N : Fic ini milik Phi AnonymousTrick aka AnakKirimanSore Selaku author original-nya, Nai hanya mengubah castnya dan sedikit meng-edit aja dan Nai sudah mendapatkan izin untuk me-republish fic yang berjudul Bite ini ke Versinya MileApo jadi bagi Readers yang mugkin sudah pernah baca fic ‘Bite’ yang aslinya, Nai tegaskan ini bukan Plagiat na ^^.

Ringkasan : Apo terpaksa menyamar menjadi kakak perempuannya yang baru meninggal untuk mendapatkan dana asuransi kesehatan yang dimiliki kakaknya. Bagaimana hari-hari yang dilalui Apo selama masa penyamarannya? /MileApo/

Bab 1

Apo POV

Ada banyak jenis makhluk didunia ini. Apa kau percaya vampir itu ada? Tidak? Sayang sekali,di duniaku mereka benar-benar ada.

Aku tidak akan menyalahkanmu jika kau tidak percaya. Awalnya saya juga tidak yakin bahkan membantah mentah-mentah bahwa ‘makhluk penghisap darah’ itu benar-benar beredar di luar sana. Satu-satunya penghisap darah yang kukenal adalah kelelawar, dan aku tau mereka itu bukan vampir yang dimaksud oleh ,meski ada salah satu dari jenis mereka adalah yang bernama kelelawar vampir, tapi bukan berarti merekalah vampir itu sendiri.

Alasan mengapa saya kini percaya adalah karena saya bertemu langsung dengan salah satu dari ‘mereka’, alasan yang klasik memang,tapi itulah yang paling sering terjadi dan menjadi penyebab seseorang tidak percaya? Jika kau benar-benar pernah melihatnya dengan mata kepalamu sendiri maka pilihan tercerdas yang bisa diambil adalah mempercayainya. Dan saya tidak hanya melihat dengan mata rahasianya sendiri, tetapi dengan seluruh bahayanya.

Ol=======*PROLOG*=======LO

“Petugas asuransi tidak akan menyadarinya Apo, percayalah pada Mae” Maeku berusaha meyakinkan ku untuk kesekian malam ini.

Aku memutar bola mataku dan menoleh kesamping dengan malas, “Mae, apa tidak ada pilihan lain?”

Maeku menggerak-gerakkan jari telunjuknya kekiri dan kanan di depan wajahku, “tidak Apo, ini satu-satunya cara terbaik. Hormatilah sedikit mendiang kakak perempuanmu. Tidak maukah kau membantunya untuk membantu keluarga kita ini? Anggap saja sebagai permintaan terakhirnya.”