15

428 30 1
                                    

Bite (Versi MileApo)

Pairing : MileApo

Warning : Yaoi. OOC. OC. Lime. Lemon. Bahasa kasar. GS (untuk beberapa cast).

Rating : M

Summary : Apo terpaksa menyamar menjadi kakak perempuannya yang baru saja meninggal untuk mendapatkan dana asuransi kesehatan yang dimiliki kakaknya. "Mile tidak akan meninggalkanku!" –Apo /"Berhenti menghalangiku!" –Build /"Aku hanya pergi sebentar untuk mencari sesuatu, kau tetaplah di rumah, jangan kemana-mana. Mengerti?" –Mile. /MileApo/ and other pair.

A/N : Fic ini milik Phi AnonymousTrick aka AnakKirimanSore Selaku author original-nya, Nai hanya mengubah castnya dan sedikit meng-edit aja dan Nai sudah mendapatkan izin untuk me-republish fic yang berjudul Bite ini ke Versinya MileApo jadi bagi Readers yang mugkin sudah pernah baca fic ‘Bite’ yang aslinya, Nai tegaskan ini bukan Plagiat na ^^..

Chapter 15

"Gyaa! Gyaaa! Gyaaaaa!"

Nyaris lima menit aku berlari memutar di tempat sambil berteriak terus-terusan tanpa berani menyingkirkan benda berbulu yang telah mendarat di kepalaku itu. "GYAAAHHH!"

"Haahh...haahhh...haahh..." aku lelah teriak.

"Kyuuu?"

"Heh?" Saat telingaku menangkap suara 'kyuu' aneh itu, aku pun menilikkan iris mataku ke atas yang bersamaan disambut oleh wajah berbulu seperti kucing yang tengah menatap ke bawah untuk melihat wajahku.

Eehhhh?

"Huwaah~ Kereeen! Kau manis sekali...! Anak musang 'kan?" seruku kegirangan sambil menggendong hewan kecil itu tinggi-tinggi.

Sekali lagi hewan itu mendengkur lembut untuk menyahut seruanku.

"Kenapa sendirian? Ibumu mana, hem?" tanyaku sambil tersenyum lebar pada mahluk manis itu.

Heh?

Tu-Tunggu dulu...i-i-ibunya...?

.

.

"GYAAAAAHHHHHHH!" sebelum aku mendengar suara dengkuran lain aku memutuskan untuk segera kabur meninggalkan musang itu dan berlari –berjalan cepat– sampai ke pasar di tengah desa yang sedang ramai-ramainya.

"Haahh...haahh...haahh...fuh! Nyaris saja!" dengusku sambil mengelap dahi.

"Hei! Kau bocah yang disana!" teriak seorang pria paruh baya dengan mata sipit dari balik meja dagangannya sambil melambai-lambai ganas padaku.

"Huh?"

Segera kuhampiri dia dan memasang wajah 'se berbeda' mungkin dari wajah yang aku tunjukkan beberapa hari yang lalu.

"Paman."

"Hoho. Ternyata memang benar Apo. Kau sekarang sudah besar, yah?" seru pria penjual ikan dengan pakaian belepotan dan bau amis di hadapanku ini. Eheh, kita baru bertemu satu minggu yang lalu paman.

"Aku dengar dari para bocah yang menjadi murid saudarimu kalau kemarin lalu kau datang ke desa ini untuk memberi kabar duka. Paman benar-benar ikut berduka untuk nona Navi. Dia benar-benar gadis yang sangat baik. Rasanya baru kemarin dia membeli ikanku. Uhuhu. Benar-benar Tuhan selalu punya rencana yang tak terduga. Aku turut berduka~" paman itu lalu menyemprotkan ingus pada celemek kotornya lalu kembali menatapku dengan mata sembab.

BITE [MILEAPO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang