BITE (Versi MileApo)
Pairing : MileApo , BibleBuild, dan lainnya
Peringatan : Yaoi. OOC. OC. Jeruk nipis. Lemon. bahasa kasar. GS (untuk beberapa pemeran).
Peringkat : M
Ringkasan : Apo terpaksa menyamar menjadi kakak perempuannya yang baru meninggal untuk mendapatkan dana asuransi kesehatan yang dimiliki kakaknya. Bagaimana hari-hari yang dilalui Apo selama masa penyamarannya? /MileApo/ BibleBuild/ dan pasangan lainnya.
/N : Fic ini milik Phi AnonymousTrick aka AnakKirimanSore Selaku author original-nya, Nai hanya mengubah castnya dan sedikit meng-edit aja dan Nai sudah mendapatkan izin untuk me-republish fic yang berjudul Bite ini ke Versinya MileApo jadi bagi Readers yang mugkin sudah pernah baca fic ‘Bite’ yang aslinya, Nai tegaskan ini bukan Plagiat na ^^.
Bab 6
Apo POV
Aku depresi berat.
Sangat..
Masalah ini benar-benar membuat saya ingin mati saja.
Kutatapi serakan benda di atas meja dengan tatapan tak bernyawa.. bagaimana.. bagaimana ini..
"AKU TIDAK BISA MEMBEDAKAN SURAT AKTE KELAHIRAN DENGAN SURAT AKTE TANAAAH!" teriakku histeris. Masalah yang mengganggu kepalaku sejak jam makan siang tadi akhirnya meluncur dari mulutku yang sakit itu.
Jika hal ini saja aku tidak tau, Build benar-benar akan curiga padaku! Astaga! Brengsek!
Saat aku tengah sibuk-sibuknya dengan masalah (sepele) ku ini, terdengar seseorang berteriak pintu rumah ini. "Alaiwa? Pagi-pagi begini…"
"Sawadee Khrub! Nona Wattanagitiphat, maaf mengganggumu pagi-pagi begini."
"Tuan Phueng? Ah, tidak. Ada apa?" tanyaku pada pria paruh baya penjual ikan ini. Aku berjalan di sekitar sini dengan putrinya untuk apa? Rumahku jauh dari pemukiman penduduk ataupun kebun orang lain. Rumah ini dikepung oleh hutan. Jadi rasanya aneh melihat ada warga yang lalu lalang di sekitar sini.
"Kami baru saja pulang dari memancing di danau yang ada di dalam hutan dan kebetulan ingin lewat di sini untuk menawarkan hasil tangkapan kami. Apa kau berminat Nona Watta?" sahutnya lalu menyodorkan seekor ikan yang tidak kalah besar dengan yang ia tawarkan di pasar waktu itu, ikan itu digantung menggunakan rotan di rongga kepala dan tembus ke mulutnya.
Aku pun segera membeli. Kebetulan stok makananku habis. Saat aku dan tuan Phueng bercakap-cakap tentang bagaimana dia mendapatkan besaran itu, putri segera menyela.
"Pho, ayo segera pulang, sudah gelap. Aku tidak mau berada di sekitar sini saat malam.."
"Sabarlah dulu nak." Ujar pria bermata sipit di hadapanku ini. Tapi putrinya semakin terlihat gelisah dan mulai berjalan mendekat ke arah kami. Melirik sekeliling seolah berbisik untuk berbisik.
"P-Pho tau 'kan, si tua Tang diserang oleh JTR di sekitar sini.. aku mau pulang sekarang..!"
Eh?
"Ya, ya baiklah. Maaf nona Watta, kami permisi dulu." Ujar tuan Phueng dan segera berjalan terburu-buru pergi menjauh.
Si tua Tang..?
Aku tidak begitu tau soal insiden itu. Meski aku tidak penasaran sama sekali mengenai siapa pelakunya atau siapa si JTR yang gadis itu maksudkan, tapi.. ah lupakan! Kurasa itu hanya sepenggal sejarah kehidupan si vampir yang kini tinggal bersamaku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BITE [MILEAPO]
FanfictionApo terpaksa menyamar menjadi kakak perempuannya yang baru meninggal untuk mendapatkan dana asuransi kesehatan yang dimiliki kakaknya. Bagaimana hari-hari yang dilalui Apo selama masa penyamarannya?