17

346 24 1
                                    

Bite (Versi MileApo)

Pairing : MileApo

Warning : Yaoi. OOC. OC. Lime. Lemon. Bahasa kasar. GS (untuk beberapa cast).

Rating : M

Summary : Apo terpaksa menyamar menjadi kakak perempuannya yang baru saja meninggal untuk mendapatkan dana asuransi kesehatan yang dimiliki kakaknya. "Mile tidak akan meninggalkanku!" –Apo /"Berhenti menghalangiku!" –Build /"Aku hanya pergi sebentar untuk mencari sesuatu, kau tetaplah di rumah, jangan kemana-mana. Mengerti?" –Mile. /MileApo/ and other pair.

A/N : Fic ini milik Phi AnonymousTrick aka AnakKirimanSore Selaku author original-nya, Nai hanya mengubah castnya dan sedikit meng-edit aja dan Nai sudah mendapatkan izin untuk me-republish fic yang berjudul Bite ini ke Versinya MileApo jadi bagi Readers yang mugkin sudah pernah baca fic ‘Bite’ yang aslinya, Nai tegaskan ini bukan Plagiat na ^^.

Chapter 17

TUK

Mug terbuat dari tanah liat nampak diletakkan di sudut meja.

Suara dengusan ambigu sesekali terdengar dari sosok pria yang tengah bersandar di sebuah kursi. Tepat di balik meja yang berada di tengah-tengah ruangan. Ruangan yang begitu gelap, kalau saja lampu baca yang disematkan di sisi meja kerja tersebut tidak ada. Seluruh dindingnya hanya dipenuhi oleh rak-rak buku yang menjulang hingga ke langit-langit, tak menyisakan seinchi pun untuk sebuah jendela bahkan lubang tikus.

Iris matanya bergerak dan mendelik ke kiri dan ke kanan berusaha menyortir semua informasi yang ia butuhkan dari semua kertas dan buku tebal yang memenuhi meja kerjanya. Sudah lebih dari tiga jam ia berada di ruangan itu –sejak kembali dari dinas rutinnya, duduk dan membaca serta sesekali menulis catatan-catatan kecil yang hanya akan dimengerti olehnya saja. Beberapa kali ia bangkit dan berjalan mengelilingi rak-rak buku di sekitarnya, mengambil satu atau dua buah buku yang nyaris rapuh lalu mengumpulkannya di atas meja bersama kertas-kertas yang tak kalah tuanya, mengisi daftar bacaannya sebentar lagi.

Satu-satunya yang ganjil dari kegiatannya malam itu adalah tema research-nya. Semua buku bersampul gelap –coklat, hitam, hijau tua– serta kertas-kertas dari potongan dokumen kuno yang bertebaran tidak hanya di meja kerjanya tapi juga di seluruh ruangannya itu adalah kumpulan informasi mengenai legenda-legenda kuno. Sangat bertentangan dengan profesinya yang seorang dokter.

Namun sebagai seorang dokter –dan gelar itu tidak hanya sebuah gelar, namun sebuah bukti kejeniusannya, jelas bahwa alasan ia menggeluti semua data yang tidak berkaitan dengan keahliannya itu adalah untuk menemukan solusi medisnya.

"Aku ingin kau melakukan sesuatu untukku. Akan kubayar dengan apapun." Ujar seorang pria manis dengan wajah stoic beberapa hari yang lalu sebelum sang dokter bergelut dengan kertas-kertas kuno itu di dalam ruangan kerjanya.

"Kupikir kau tidak akan datang lagi." sahut Bible, si dokter muda.

"Aku butuh bantuanmu." Sahut si pria manis kemudian, membuat pria berambut coklat yang sejak tadi membelakanginya untuk memeriksa daftar pasien selanjutnya akhirnya berbalik menatapnya.

"Sesuatu yang penting rupanya."

Ada yang tidak Bible mengerti awalnya mengapa si pria manis yang bernama Build itu tiba-tiba bertanya padanya 'Apa kau percaya ada manusia yang bisa meminum darah?' sebagai tema pembuka. Namun segera di pastikan, betapapun Build berusaha menutupi maksud sebenarnya dengan melontarkan alasan-alasan logis, otak Bible jelas mampu menangkap keganjalan di sana. Dan hanya butuh waktu untuk mempolakan teka-teki 'si manis' itu dengan sempurna.

BITE [MILEAPO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang