Pagi ini Reyna telah bersiap ketempat yang akan ia tujuh, tempat dimana seorang Andini Kharisma Putri mendedikasikan ilmu yang ia punya.
Sampai di tempat tujuan, Reyna turun dari mobilnya, ia menatap sejenak gedung itu, lalu perlahan ia melangkahkan kakinya memulai menyusuri jejak kenangan sang mama.
"Sinar mentari pagi ini yang dulu slalu mengiringi perjalanan mama ketempat ini, dan hari ini sinarnya menemaniku ke tempat ini" Ucap Reyna dalam hati.
Ia mulai memasuki gedung itu perlahan melihat sekeliling, kemudian mengintip beberapa ruangan demi ruangan, ia perlahan menyusuri lorong demi lorong Universitas Pelita Nusa, lalu seseorang menghampirinya dan bertanya.
"Maaf, ada yang bisa saya bantu... Anda mencari ruangan dosen kah? apa anda mahasiswi baru??" Tanya orang itu.
"Ohc.. bukan Bu, saya bukan mahasiswi, saya hanya ingin melihat-lihat kampus ini saja karena dulu mama saya pernah mengajar di sini, jadi saya ingin menyusuri kenangan mama saya saja". Jawab Reyna.
"Kalau boleh tau siapa mama kamu...?!!"
"Mama saya,,, Bu Andin, Andini Kharisma Putri, dulu mama saya mengajar sebagai dosen Manajemen Bisnis" jelas Reyna.
"Bu Andin?! Jadi anda ini putri Bu Andin..??!
yang...siapa... (Sambil mengingat nama)"
"Saya Reyna Bu..., Menyebut namanya sambil tersenyum manis"
"Ohc.. iyaa.. Reyna.. apa kabar kamu sayang... Ohc.. saya rekan dosen mama kamu dulu, lebih tepatnya dulu saya dosen senior mama kamu, saya Tiara, biasa di panggil Bu Tiara"
"Ohc.. bu Tiara.., jadi ibu cukup mengenal mama saya yaa" tanya Reyna.
"Saya tidak hanya mengenal mama kamu, tapi juga mengenal papa kamu, ada banyak cerita tentang mereka yang mungkin tak banyak orang tau pada waktu itu" ucap Bu Tiara.
"Ibu apa ada waktu? mungkin kalo tidak mengganggu ibu bisa menceritakan tentang mama saya pada saat menjadi dosen di sini, atau menceritakan tentang yang tadi ibu bilang sesuatu yang tak banyak orang tau tentang papa mama saya".
"Ohc.. bisa, jadwal kelas saya masih lama, kita bisa ke kantin saja".
Mereka saling berbincang, dan apa yang di sampaikan Bu Tiara cukup membuat Reyna mengobati kerinduannya, lalu Reynapun pamit, dan Bu Tiara menuju ruangan dosen.
Beberapa dosen ada di ruangan, dan Bu Tiara memasuki ruangan, tiba² seorang dosen bertanya pada Bu Tiara.
"Bu Tiara baru datang.. tumben ibu, tapi sepertinya saya sudah melihat ibu datang dari kejauhan, apa itu bukan Bu Tiara..."
"Saya memang sudah datang dari tadi, tapi tadi saya bertemu dengan seorang anak dosen yang dulu mamanya mengajar di sini, dan mereka cukup familiar di sini, anaknya baru kembali setelah lama tinggal di luar negeri, dan ia kesini ingin menyusuri kenangan mamanya, karena mama papanya sudah berpulang 15thn yang lalu". Jelas bu Tiara.
"Memangnya siapa Bu..." Tanya dosen tersebut.
"Itu.. Reyna, anaknya Bu Andin & pak Aldebaran Alfahri"
Dan seketika ada dosen muda lain yang tetiba menyahut dan memotong.
"Ibu tadi bilang siapa... Reyna, anak bu Andin & pak Al, Bu Andini Kharisma Putri kah.... Di mana dia sekarang Bu.." Tanya sambil bergetar
"Iyaa.. Bu Andini kharisma putri, dia tadi sih pamit pulang sama saya, sepertinya sekarang menuju lobby, kenapa..."Bu Tiara dengan wajah heran.
Kemudian dosen muda itu berlari dengan cepat mengejar Reyna, dari lantai atas dia berteriak "Reynaa...Reynaa..." Lalu berlari lagi, karna ia tak mengetahui sosok Reyna ia berlari sambil berteriak lagi "Reyna..Reynaa..."
Lalu Reyna yang berada di ujung pintu keluar mendengar suara yang memanggilnya, iapun membalikkan badannya mencari asal suara itu.
Dan Reyna mendapati orang yang berlari memanggil namanya.
"Anda memanggil saya?!" Dengan suara lantang untuk mengkode keberadaannya.
Lalu dosen muda itu menghampirinya.
"Kamu Reyna...?! Reyna Putri Alfahri?!?"
"Iyaa.. betul, anda mengenal saya..."
Dosen muda itupun terkejut, iapun membungkam mulutnya dengan kedua tangannya dengan mata berkaca-kaca, lalu dengan sedikit gemetar ia berkata.
"Reyna ini aku, JOANA, teman sekolah kamu dulu, apa kamu masih ingat..."
"Joana... Kamu Joana..."
Seketika mereka saling berpelukan melepas rindu, dan menangis tertawa mengutarakan rasa rindu. Setelah itu mereka berbincang tentang kehidupan masing², Joana sedikit menceritakan tentang dirinya yang bisa menjadi dosen di Universitas Pelita Nusa, begitupun Reyna menceritakan kehidupannya selepas kepergian papa mamanya hingga harus meninggalkan Indonesia dan hidup di negara asing bersama Omanya, tak lupa Joana juga bertanya tentang keberadaan askara, dengan sedih Reyna mengatakan bahwa sampai sekarang adiknya belum di temukan.
Lalu Joana bertanya usaha apa saja yang selama ini telah di lakukan pihak keluarga, Joana juga ingin membantu mencari keberadaan askara. Setelah mendengar penjelasan Reyna, tetiba Joana menyampaikan inisiatifnya.
"Rey, gimana kalau kita mulai mencari askara tidak hanya dari lokasi kecelakaan itu, team keluarga kamu meskipun sudah berulang kali melacak di daerah itu dan belum menemukan juga. bisa saja askara tidak di temukan di daerah itu, mungkin sedikit lebih jauh dari sekitar lokasi kecelakaan, gini Rey... Saya punya saudara yang bekerja di dinas kependudukan kita juga mungkin bisa meminta bantuannya, di mulai kita meminta saran ke mereka harus menelusuri data dari mana, mungkin kita bisa meminta bantuan mereka mengecek data kependudukan di sekitar lokasi kejadian dan beberapa lokasi yang sedikit jauh dari situ, mungkin saja saat di temukan askara di adopsi orang namun belum didaftarkan dengan cepat kependudukannya saat itu".
"Tapi om rendy pernah melakukan itu juga"
"Rey, nggak ada salahnya kita coba lagi di luar wilayah itu, segala kemungkinan bisa saja terjadi"
"Oke, nanti aku akan sampaikan ini ke om Rendy, aku ingin askara segera ditemukan bagaimanapun caranya & dalam keadaan apapun"Ditempat berbeda terlihat sosok pemuda gagah nan tampan dengan kehidupan yang cukup keras. yaa dia adalah Askara namun saat ini namanya bukanlah Askara melainkan Arya Hermawan.
Saat ini Arya bekerja sebagai kurir di sebuah Jasa ekspedisi, namun sepulangnya bekerja sebagai kurir, ia juga mempunyai pekerjaan sampingan dengan menjadi ojek online, dan melakukan berbagai pekerjaan sampingan lainnya.Saat kecelakaan 15 tahun silam, Askara terlempar ke sungai bersamaan dengan car seat yang mengikatnya, ia hanyut di sungai dengan arus yang cukup deras yang membawanya semakin jauh dari lokasi kecelakaan.
Malam itu Sepasang suami istri melewati jalanan sekitar sungai yang sama dengan yang menghanyutkan askara.
Suami istri ini memberhentikan mobilnya karena merasa mobilnya bermasalah, lalu suaminya keluar mobil untuk mengecek kondisi mobilnya, setelah selesai mengecek dan memperbaiki beberapa saat ia pun menutup kembali kap mobil / Bonnet.
Ketika pria ini hendak memasuki mobil ia seperti mendengar sebuah ocehan anak².
Lalu ia menutup kembali pintu mobilnya dan melihat sekeliling sambil mencari arah dari mana asal suara itu, lalu istrinya membuka jendela mobil dan bertanya.
"Sayang, ada apa..." Tanya sang istri.
"Saya seperti mendengar suara ocehan seorang anak, kamu nggak mendengar apa²??!?"
Istrinya mencoba terdiam sejenak, lalu..
"Oaoo..aawawa.. paa..paa.., abebabaa...yyaa.."
"Sayang, aku denger suara itu" seketika istrinyapun juga turun dari mobil dan melihat sekeliling.
Suaminya bergegas mengambil lampu senter lalu mengarahkannya ke berbagai sudut, dan ia melihat benda cukup besar, lalu ia mencoba turun ke pinggiran sungai itu.
"Sepertinya ada sesuatu di sebelah sana, saya turun yaa, kamu tunggu di sini". Kata sang suami.
Istrinya sangat kuatir namun ia mengijinkan suaminya turun.
Dan betapa terkejutnya ia, benar saja itu adalah suara balita yang masih terikat di seat car dengan kondisi basah kuyup, namun ia sangat tenang, dan tidak menangis. Lalu sang suami berteriak ke istrinya.
"nik... ini seorang anak, ia masih hidup"
"Cepet bawa naik" jawab sang istri sambil terkejut.
Lalu sang suami melepaskan anak itu dari ikatan seat car, dan menggendongnya naik ke atas.
"Ayo kita cepat bawa anak ini ke klinik atau dokter terdekat dulu" kata sang istri.
Anak itupun di berikan ke sang istri lalu mereka bergegas pergi menuju klinik untuk mengecek keadaan askara.
KAMU SEDANG MEMBACA
A LIFE & LOVE "IKATAN CINTA"
General FictionBerawal dari rasa prihatin, kecewa, sedih, karena akhir kisah Aldebaran & Andin di pisahkan secara tragis serta alur yang semakin kacau, karakter tokoh²nyapun di rusak hingga Ikatan Cinta kehilangan jati dirinya sebagai sinetron yang berkelas denga...