Selepas dari makam, Rossa & Reyna berkunjung ke rumah Pondok Pelita, istana sejuta kenangan. Tiba di ponpel Rossa & Reyna turun dari mobil.
mata Reyna melihat sekeliling serta melihat bangunan rumah pondok pelita dari halaman gerbang dan terdiam sejenak, lalu tetiba Reyna seperti mendengar teriakan.
"Uya.... Buka gerbang!!!"
"Mass..., Mas Al!!"
"Apalagi..."
Reyna terbayang suara Papa & mamanya, matanya berkaca-kaca sambil tersenyum tersirat kerinduan.
"Reyna, sayang... Ada apa nak..kenapa.." tanya Rossa.
"Emm..nggak ada apa² Oma, cuman sedikit teringat teriakan papa & mama aja" sambil senyum lembut.
"Kita ingat semua kenangan indah mereka di sini yaa sayang" ucap Rossa sambil mengusap halus pipi cucunya.Lalu perlahan Rossa & Reyna perlahan masuk ke dalam rumah, dan akhirnya untuk pertama kali Reyna bertemu langsung dengan Refa anak Rendy & Felice.
Reyna terkejut, bahagia, perlahan ia mendekati Refa yang sedang di gendong Mirna, dalam langkahnya menuju Refa ia terbayang wajah Askara adik tercinta, ia seperti melihat senyum & tawa askara yang menggemaskan.
"Refaa..., Ini aunty Reyna sayang..." Dengan mata berkaca-kaca Reyna menggendong dan mendekap Refa dengan hangat, ia mencium pipi Refa.
Refapun tersenyum melihat Reyna, serasa mereka sudah bertemu sejak lama.
Rossa melangkahkan kakinya ke arah Reyna & Refa. melihat Refa, rossapun juga teringat akan askara, lalu mereka memeluk Refa bersamaan.
Setelah itu Reyna & Rossa mulai menyusuri jejak kenangan mereka masing² bersama Aldebaran, Andin, dan askara kala itu.
Reyna memasuki kamar papa mamanya, ia menyentuh lembut tempat tidur mereka, lalu reyna melihat foto pernikahan papa mamanya iapun tak kuasa menahan tangis sambil menyentuh foto itu dengan lembut.
"Papa, mama.. kalian begitu serasi, Tuhan begitu baik memberiku kesempatan hidup bersama kalian, Tuhan begitu sempurna menciptakan kalian hingga tak rela kalian jauh dariNya, aku sempat marah pada Tuhan kala itu, kenapa hanya sekejap kalian hadir nyata di kehidupanku?!!
Namun aku beruntung Tuhan menempatkan ku di tengah orang² yang sangat bijak.
Aku mulai memahami bahwa rancangan Tuhan bukanlah rancangan kecelakaan tapi sebuah rancangan damai sejahtera & penuh pengharapan, sukacita & dukacita akan selalu bergantian menghampiri kehidupan kita, dan mama papa telah melalui semua itu dengan ikhlas, hingga aku menyadari bahwa waktu terlalu singkat untuk kita sia-siakan".
Lalu Reyna juga menciumi foto² kebersamaan mereka yang berjajar rapi di bawah foto pernikahan mama papanya, Reyna juga membuka isi lemari di kamar itu, ia mendapati beberapa pakaian & benda² milik papa mamanya, ia mengambil salah satu baju papa mamanya dan meletakan di pipinya sambil menciumi baju itu, berharap ada sisa aroma wangi papa dan mamanya, lalu ia melihat sisi lain dalam almari tersebut, ia melihat botol parfum milik papa mamanya seketika ia menyemprotkan kedua parfum itu ke tubuhnya, dan ia berkata "sekarang aku merasa papa & mama sedang memelukku dengan hangat" sambil melipatkan tangan ke tubuhnya.
Kemudian ada suara ketukan pintu.
"Tok..tok..tok.. Reyna.. sayang.." suara Mirna
"Ncuss..."
"Makan yuk, semua sudah nunggu reyna di meja makan" ucap Mirna.
"Hmm.. iya ncuss. Ncuss.."
"Yaa.. kenapa..." Jawab Mirna
"Ncus, trima kasih yaa sudah menjaga rumah ini dengan baik, bahkan tak merubah tata letak semua barang² di rumah ini, terutama di kamar papa & mama"
"Iyaa sayang sama², ini juga berkat pak Rendy & mba Felicia, semenjak mereka tinggal disini, mereka benar² juga turun tangan lansung membersihkan kamar ini setiap bulannya, mereka mengecek ulang barang² pak bos, Andin, dan barang² semua ruangan untuk memastikan tak ada yang hilang, atau berkurang".
Setidaknya rasa kesepian ncuss juga berkurang ketika mereka tinggal di sini, apalagi semenjak Refa lahir, pak rendy & mbak Felice mempercayakan Refa untuk ncuss yang mengasuhnya, ncus bisa bernostalgia setiap hari saat² mengasuh Reyna & askara dulu".
Reyna memeluk Mirna dengan lembut, kemudian Mirna mengajak Reyna menuju meja makan.Saat di meja makan, Rendy & Felice sudah menunggu, Reyna datang dan di susul Rossa menghampiri mereka.
"Ren, kenapa kamu nggak duduk di sini (kursi Aldebaran) saya nggak papa koq, kamu kan kepala keluarga di sini.." ucap Rossa.
"Trima kasih Bu, tapi mohon maaf! Saya tidak bisa, saya tidak hanya menghormati pak Al sebagai pimpinan saya tapi dia seperti kakak saya, saya ingin merasakan kehadirannya setiap di sini, bercengkerama dengan kita"Sambil menyantap makanan, Reyna menyampaikan sesuatu pada Rendy.
"om, besok saya ke kantor siang yaa.. tapi saya mau berangkat sendiri, tak perlu supir atau om rendy jemput saya".
"Hmm.. kamu mau ngapain...sayang, kemanan.." Tanya Rossa.
"Iyaa Reyna, kamu mau kemana.." sahut Rendy.
"Saya mau berkunjung ke suatu tempat terlebih dulu om, Oma".
KAMU SEDANG MEMBACA
A LIFE & LOVE "IKATAN CINTA"
Ficción GeneralBerawal dari rasa prihatin, kecewa, sedih, karena akhir kisah Aldebaran & Andin di pisahkan secara tragis serta alur yang semakin kacau, karakter tokoh²nyapun di rusak hingga Ikatan Cinta kehilangan jati dirinya sebagai sinetron yang berkelas denga...