"Halo Elsa.. assalamualaikum nak.."
"Wallaikumsalam pa..., Kenapa pa.."
"Nak, kamu bisa pulang tepat waktu?!, Ada seseorang yang spesial datang kerumah"
"Siapaa... Pa...?!?, Reyna..."
"Salah satunya Reyna & Bu Rossa, mereka bersama Askara" jelas Surya.
"Siapa pa... Askara...?!!! Papa serius!?! ini papa nggak lagi mengigau kan..." Elsa tampak masih belum yakin.
Lalu suara Reyna menyahut "hallo Tante frozen, opa nggak lagi mengigau koq, Tante cepat pulang yaa, kita tunggu Tante di sini".
"ii..ii..iya... Tante akan siap² pulang, tunggu Tante yaa" Elsa nampak haru dan ingin segera pulang.Elsapun bersiap - siap pulang, sambil membereskan barang-barangnya ia nampak tak dapat menahan air mata bahagianya, tanganya gemetar membereskan barang-barang yang ada di depannya.
"mbak Andin, Al, Akhirnya putra kalian benar-benar kembali, saya benar-benar tak sabar bertemu dengannya, sekian tahun penantian ini akhirnya terjawab sudah".Saat Elsa hendak meninggalkan tampatnya, seorang atasannya menegur ;
"Elsa, mau pulang?!? Hari ini kamu ada lembur yaa!!"
"Tapi tadi saya cek hari ini saya nggak ada lembur pak, jadi saya bisa pulang sesuai jam operasional normal" jawab Elsa sedikit kesal namun berusaha sopan.
"Kalau kamu tidak bersedia, silakan ajukan keberatan pada kepala HRD, jika kamu tidak dapat mencari pekerjaan selain di tempat ini, sebaiknya tak perlu banyak protes, lakukan saja selama perusahaan sanggup membayarmu, setidaknya kamu harus tau diri, jangan pelit tenaga jika memiliki kekurangan". Ucap ketus atasannya.Setelah atasannya berlalu dari hadapannya, Elsapun mulai menggerutu, ia merasa sangat kesal & hatinya tersayat, matanya mulai memerah menahan tangis.
"Sial!!, Kenapa ada orang seperti itu. Astaghfirullahaladzim... Jadi kumat kan mulut gue!, Ya Allah... Padahal hari ini yang saya tunggu-tunggu segera ingin bertemu keponakan lelaki saya yang lama menghilang,".Kemudian Elsa dengan cepat kembali ke posisi semestinya ia menyelesaikan pekerjaannya, sesering mungkin ia menengok ke arah jam supaya ia bisa menyelesaikan semuanya dengan cepat.
Sedangkan Surya dan yang lain masih menunggu kedatangan Elsa sambil berbincang santai, lalu Suryapun mencoba menelepon Elsa, namun tak ada jawaban dari handphone Elsa.Karena hari telah menunjukan pukul 21.00 WIB maka Rossa, Reyna, dan Askara memutuskan untuk pulang.
Saat mobil Rossa baru saja melaju meninggalkan rumah Surya, Elsa baru saja tiba tepat di depan halaman rumahnya, Elsa yang masih dengan jelas melihat sorot lampu mobil Rossa dengan jarak beberapa meter berusaha memanggil dan mengejar mobil itu, namun karena jarak, kecepatan mobil serta kaki Elsa yang tak lagi sempurna membuatnya gagal mencapai mobil Rossa yang tengah melaju, Elsapun tertunduk lesu dan menyandarkan kepala di tongkat yang menyangga tubuhnya.
Surya & Sarah yang mendengar suara Elsa berteriak, merekapun bergegas keluar dan melihat keadaan elsa.
"Elsa!!, Kamu kenapa nak.." Surya sedikit terkejut melihat Elsa yang menangis bersandar pada tongkatnya.
"Pa, kalau saja tadi aku bisa pulang tepat waktu, kalau saja hari ini tak ada lembur dadakan, pasti aku bisa bertemu Askara & Reyna, aku ingin meminta maaf pada mereka ma, aku ingin memeluk mereka tidak hanya untuk melepas rindu pada mereka tapi juga pengobat rasa rindu pada mbak Andin, mendekap nyata bayangan mbak Andin dan Aldebaran, meluapkan segala rasa sesal yang pernah menyakiti mereka berdua heu..heu...heumm..." Tangis Elsa serasa marah pada dirinya sendiri."Elsa... Kamu tenang yaa, kita akan bertemu lagi koq dengan mereka, mereka nggak akan pergi kemana-mana, kamu pasti bisa bertemu mereka, tadi bu Rossa juga menyampaikan bahwa mereka akan mengadakan syukuran atas kembalinya Askara, setelah semua urusan dokumen dan semua hal yang menyangkut Askara selesai, mereka segera merealisasikan acara itu". Ucap Sarah sembari menenangkan Elsa.
Elsa sejenak memandang mamanya, lalu memeluk mamanya, dalam hati ia berucap keluh ;
"Jujur saja ma, sebenarnya aku tidak hanya kecewa karena terlewatkan pertemuan ini, pertemuan pertama dengan Askara yang sekian lamanya di nanti, tapi aku juga marah atas keadaanku, orang-orang di lingkungan pekerjaanku, sehingga membuatku begitu emosional, aku sadar tak seharusnya aku bersikap kekanak-kanakan seperti ini, namun pedihnya hati yang kurasa tak mampu ku bendung lagi, aku mencoba mengeluarkan semuanya dengan cara ini untuk membuatku lega karena aku tidak mungkin mengatakan semua kepedihanku pada mama papa, aku tak ingin lagi mereka terbeban atas keadaanku".
Setelah itu Surya & Sarah mengajak Elsa memasuki rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A LIFE & LOVE "IKATAN CINTA"
General FictionBerawal dari rasa prihatin, kecewa, sedih, karena akhir kisah Aldebaran & Andin di pisahkan secara tragis serta alur yang semakin kacau, karakter tokoh²nyapun di rusak hingga Ikatan Cinta kehilangan jati dirinya sebagai sinetron yang berkelas denga...