21. Gudang Sekolah

3.1K 100 10
                                    

Selamat membaca!!

---

Aku ada di gudang olah raga

Setelah mengirimkan pesan tersebut, Diana membaringkan tubuhnya di atas matras. Rasanya ia menyukai tempat ini, hening tanpa ada orang. Dan Diana akan istirahat sebentar di sini.

Baru saja memejamkan matanya, Diana ingat perkataan Olivia tadi.

"Tuh anak cuman modal tampang Diana, Arcas mandang hubungan tuh sebelas dua belas kayak game. Dia gampang bilang bosen dan ujungnya minta cewek-cewek operasi plastik aja. Bangs*t banget kan kan?!"

Wahh, Diana tidak mau mempercayai Arcas yang kejam seperti itu. Tanpa sadar dirinya menggangguku ucapan Olivia. Menyuruh anak orang operasi plastik?

Lama berkutat dengan ucapan mantan kekasih Arcas. Dirinya di tarik kenyataan saat mendengar suara pintu gudang terbuka, Diana menoleh. Orang yang dipikirkannya berdiri di sana dengan tatapan yang bisa dibilang err- dingin menakutkan?

Kenapa Arcas terlihat marah? Apakah dirinya ketahuan berbicara dengan Olivia tadi?

"Arcas?"

Arcas mendatanginya lalu duduk di pinggir matras. Diana otomatis duduk tegak.

"Kamu okay?" Khawatir Diana.

"Lo ke mana aja?"

"Aku nonton kamu tadi, terus beli minuman dan langsung tiduran di sini." Balas Diana setengah jujur.

"Lo ketemuan sama Levin?"

Diana mengeryitkan dahinya, ia sontak menggeleng. Bertemu Levin? Untuk apa?

"Enggak."

"Lo nggak bohong kan?"

"Apa aku pernah bohong ke kamu?" Tanya balik Diana.

Mereka bertatapan, sorot mata dingin Arcas mengendur.

Diana tidak tau apa yang terjadi pada Arcas. Tubuh Diana mendekat perlahan, ia mendekap kekasihnya agar emosi pria itu surut. Entah kenapa bawa-bawa Levin di sini. Tapi emosi murka pria itu seperti nya bisa di tebak oleh dirinya sendiri.

Tenang, Diana tidak ada niatan berselingkuh. Arcas sudah sangat baik dan mau menerima apa adanya dirinya sekarang. Lagian saat ini Diana berusaha menghapus perasaanya pada Levin.

"Lo nggak pernah." Balas Arcas kaku, perlahan ia membalas pelukan Diana.

Diana mengelus belakang kepala Arcas, "Hm, kalo kamu punya masalah kamu bisa cerita Arcas."

Hening mendera keduanya, Diana masih memeluk nyaman Arcas.

"Tapi kalau belum bisa-"

"Gue berantem sama anak-anak, Levin bilang dia suka sama seseorang. Gue nggak mau orang itu Lo."

Di satu sisi Arcas tidak akan mungkin menceritakan keseluruhan. Ia tidak mau Diana berbalik pada sahabat alim nya itu. Mengingat berapa tahun perasaan sepihak anak itu terpendam kepada Kalevin Stefandy.

Usapan tangan Diana semakin mundur, perempuan itu melepaskan pelukannya. Tatapan mata teduh itu menjadikan perasaan Arcas tenang.

Arcas bisa merasakan sapuan lembut tangan Diana di pipi nya.

"Aku bakal terus sama kamu Arcas, meskipun perasaan aku belum seratus persen. Tapi aku butuh kamu di hidup aku."

Diana sangat jujur mengatakan hal ini pada Arcas. Ia akan memberikan Arcas dunia nya agar pria itu tetap bisa menjadi tempat bersandar nya. Pria itu sudah resmi menjadi obat nya yang tidak bisa digantikan.

The Drummer And His Sister | NAVIGASI SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang