Selamat membaca!!
---
"Nanti malam akan ada tamu spesial, jadi persiapkan diri kalian."
Perintah Petra hanya diangguki oleh Diana. Sedangkan Elly masih dengan tatapan mata penuh kemarahan tertahan.
Diana sudah bisa menebak tamu tersebut adalah kakak tiri nya. Itu sudah pasti.
Sepanjang Diana berada di sekolah, rasanya sangat suram. Ia tidak menemukan Arcas di mana pun. Dari gosip nya sih anak itu ijin tidak masuk hari ini. Dan Diana sudah mengirimkan bejibun pesan namun tidak di baca sama sekali oleh pria itu.
"Apa Arcas sakit?"
Haruskah Diana mampir setelah pulang sekolah ini. Entah Diana sadar tidak, jika kehadiran Arcas memberikan pengaruh besar. Bersama Arcas membuat nya lupa dengan dunia nya.
Pulang sekolah ini Diana ada tes kemampuan akademik lagi bersama partner olimpiade nya. Namun dirinya sangat khawatir dengan keadaan Arcas. Pria itu ketiduran di pelukannya semalam dan Diana harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengangkat nya di kasur.
"Semoga aja Arcas nggak sakit." Guman Diana tidak berhenti khawatir.
Jalan nya di hadang oleh siswi yang dikenali nya. Di belakang gadis itu terdapat dua siswi lain nya.
"Kak Diana, aku mau ngomong sama kakak! Empat mana." Tegas gadis itu.
Diana menggangguk tenang, "Mau ngomong apa Saffa?"
"Nggak di sini."
Sesaat Diana melihat jam tangannya sekilas. Ia menghela nafas panjang, semoga saja Fero partner olimpiade nya tidak marah untuk keterlambatannya lagi.
Dirinya mengikuti Saffa yang membawa nya ke taman sekolah. Katanya empat mata tapi di sini mata nya lebih dari empat.
"Oke, kalian mau ngomong apa?" Tanya Diana menatap ketiga nya.
"Sejak kapan kalian pacaran?" Tanya Saffa menahan emosi nya.
"Kenapa juga kalian berdua nggak go publish?" Sonia berkacak pinggang.
"Iya kak, ayo jawab!" Seru Vela penuh selidik.
Hahh.. sudah lama sekali tidak ada yang melabrak Diana. Dulu semasa bersama Marvel, anak itu juga tidak jauh berbeda fans nya. Bahkan tidak sekali dua kali Diana jadi sasaran empuk. Jadi Diana tidak merasa kaget sih.
Diana menarik senyuman manisnya, "Sebelum aku jawab tolong sedikit sopan, terlepas dari semua itu aku sama Arcas tetep kakak kelas kalian."
Sonia dan Vela sontak memperbaiki tingkah mereka. Saffa menggigit bibirnya menahan marah.
"Kak Diana jangan senioritas-"
"Itu bukan senioritas tapi tata krama, kalau aku senioritas yang ada aku nggak akan ngikutin kalian jauh-jauh sampe ke taman."
Diana menghela nafas sesaat, ia tidak akan terpengaruh oleh intimidasi siapapun. Bayangkan saja jika Elly lebih menakutkan dari mereka.
"Tapi tetep aja kan kakak duluan yang-"
"Hoi, jaga sikap anj*ng. Udah diturutin jangan ngelunjak."
Sebuah suara berat dingin memotong ucapan Saffa. Mereka langsung menunduk takut melihat siapa yang berdiri di sini.
Glekkk
"Ka-kak Reggan-" Ungkap terbata-bata Sonia.
Hii, ekspresi Reggan saat marah adalah hal yang lebih ditakutkan dari apapun. Anak itu duduk diam saja sudah menakutkan lha ini malah mendatangi mereka. Bisa-bisa nya datang tanpa hawa keberadaan sama sekali.
![](https://img.wattpad.com/cover/294278252-288-k379215.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Drummer And His Sister | NAVIGASI SERIES
RomanceArcas si drummer band terkenal di SMA nya berniat balas dendam kematian ibunya. Ia mengajak pacaran Diana, siswi yang tidak pernah absen sama sekali jika menyangkut olimpiade sekolah. Mereka berdua akhirnya berpacaran tanpa tau niatan Arcas untuk m...