TCOK 58

2.1K 73 0
                                    

___________________________________________

Transmigrazi clay or kay
____________________________________________

Seorang gadis kini tengah duduk di balkom kamarnya menatap langit yang menampikan fajar.

Sejuk, satu kata untuk fajar kata gadis itu, udara saat fajar sangan sejuk membuat gadis itu nyaman, dan itu salah satu alasan kenapa ia barada di balkon kamar pagi pagi sekali.

Pekirannya melayang ke kejadian beberapa hari lalu, kejadian dimana ia menabrak seseorang yang ia suka dan ternyata itu tunngan dari raga asli pemilik tubuh kay.

Tak terasa satu air matanya jatuh, ia langsung mengusapnya dengan kasar.

" gue ga boleh cengeng, masa cuma gara gara cinta gue  cengeng gini? Ga ga ga ini bukan gue bangetttt" kata gadis tersebut, gadis tersebut adalah calixta.

Ya, calixta cinta sama tunangan kay, tapi ia menepis kasar rasacinta tersebut tapi anehnya semakin ia menepisnya semakin juga ia mencintainya.

" adek?" Panggil seseorang dari arah pintu balkon, dan muncullan pemuda tampan tak lain adalah alva. Saat sedang sibuk menghapus air matanya ia di mejutkan oleh sang abang yang tiba tiba masuk.

" ehhh bang" kata lixta dengan nada suara yang agak serak.

" knpa?" Kata alva mendekat ke arah lixta dan mengusap lembut pipi lixta.

" kenapa apanya bang?" Bingung lixta tak paham dengan maksud abangnya ini.

" siapa?" Tanpa menjawab pertanyaan sang adik, alva langsung bertanya yang lain.

" bang kalau ngomong tuh jangan setengah setengah napa aku tuh bingung apa yang di maksud abang, abang tau sendiri otak aku minim" kata lixta dengan nada kesalnya.

" siapa yang udah buat kamu kayak gini?" Kata alva, walau mukanya datar tapi lixta bisa melihat ada raut khawatis di dalam mata abangnya itu.

" ouhh ini, ini ga papa kok cuma kelilipan debu aja" elak lixta, alva langsung berbiri.

" ga usah bohong" kata alva yang terdengar sangat dingin.

" aku ga bohong bang" kata lixta dengan menundukan kepala takut melihat mata abangnya yang sedang menatapnya tajam.

Alva langsung pergi dari kamar sang adik saat menyadari kebohongan lixta.

" gue ga tau siapa yang bikin lo kayak gini dek, tapi gue akan awasi nanti" gumam alva pada duri sendiri setelah keluar dari kamar lixta.

" sorry bang gue ga jujur sama lo, gue cuma ga mau lo benci gue karna gue suka sama saingan lo" gumam lixta setalah alva pergi dari kamarnya.

#####

Sudah satu minggu semenjak gara dinyatakan meninggal dunia, semenjak satu minggu juga clay tingal di mansion smith.

《Note : kalau kalian tanya apa ada arthan dkk saat meninggalnya gara, jawabannya tidak ada, karna arthan dkk kompak pindah negara karna rasa bersala kepada kay, jadi mereka tidak tau kalau teman meraka ada yang meninggal dunia》

Clay, gadis itu kini tengah mengemudi mobil menuju ke sekolah, di sela sela mengemudi mobil clay menyempatkan dirk menatap ke arah ke pergelangan tangannya melihat jam, jam menunjukan pukul 05.35. Clay emang sengaja  berangkat pagi supaya tak jadi sorotan puplik.

" gue mampir ke rumah nenek aja dulu" gumam clay pada dirinya sendiri lalu membelokan mobilnya menuju ruhan nenek zyza yang tak jauh dari sekolahya.

#####

" assalammualaikum nek" salam clay saat sudah berada di depan pintu, tanganya tak henti hentinya menekan bell rumah minimalis tersebut.

" waalaukumsallam nak" kata nenek zyza saat sudah membuka pintu.

" masuk dulu nak" tawar nenek tersebut kepada clay, clay menganggu dan mengikuti nenek dari belakang, mereka berdua duduk di sora ruang tamu.

" zhyva mana nek?" Tanya clay saat tak melihat xhyva di mana pun.

" zhyva lagi siap siap nak, ouuh iya kamu berangkat sekolah ya kok udah rapi banget" kata nenek zyza mengelus lembut rambut clay.

" iya nek, kay mau berangakat sekolah tapi masih kepagian kayaknya jadi kay ke sini dulu itung itung mampir" kata clay.

" nenek habis ngapain? Kok tanganya ada  sedikit tepung" kata clay menatap bingung nenek zyza.

" nenek mau bikin kue lagi cu buat jualan" kata nenek zyza, emang beliau dari tadi bikin kue.

" apa uwang yang di masih clay kurang nek? Sampe nenek jualan kue lagi, clay ga mau nenek kecapean" kata clay dengan nada khawatirnya.

" bukan kurang cu hanay saja nenek ga mau ngerepotin kamu terus, dan apa dati nak kay menyebut dirinya clay?" Kata nenek tersebut bingung di akhir kata.

" nek, nenek ga ngerepotin clay sama sekalu kok, nenek tenang aja kalau soal masalah hidup clay yang nanggung clay masih mampu kok" kata clay.

" heheheh sekarang nenek panggil aku nak clay aja ya nek, aku ganti nama soalnya" kata clay dengan cengiran tak jelasnya.

Lalu mereka terus mengobrol hal hal asik.

~•_•~

Transmigrasi Clay Or Kay [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang