TCOK 37

3.8K 136 2
                                    

____________________________________________

Transmigrazi clay or kay
____________________________________________

Kay, lixta, dan ara berhenti di depan sebuah warung makan dekat taman.

" makan?" Kata lixta menatap kedua sahabatnya.

" boleh gue juga laper" kata kay dengan anggukan kepala.

" ara juga" kata ara dengan semangat 45.

" yaudah yok" kata lixta menggandeng tangan ke duanya.

Setelah sampai di warung.

" mang pesan nasi ikan lele 3 porsi ya mang, yang dua pedas yang 1 biasa aja, sama tiga teh angat ya mang " kata lixta kepada penjual makanan.

" siap neng gelis" kata sang penjual. Lixta pun meninggalkan mamang tersebut dan berjalan ke arah meja kay dan ara.

" udah?" Tanya kay saat lixta baru saja duduk di sampingnya, di depan ara.

" udah " kata lixta seadanya, kay hanya mengangguk.

" eh- itu bukannya celine sama bang el ya?" Kata ara sambil menunjuk celine dan elang yang duduk di salah satu bangku taman dengan minuman kaleng di tangan masing masing.

Kay yang penasaran bukan main langsung mendongak menatap arah telunjuk ara.

" mana?" Kata lixta dengan celingukan.

" itu lho yang ada di bangku bawah pohon" kata ara sambil menunjuk celine dan elang.

" lah iya" kata lixta menutup mulut tak percaya.

" gausah drama" kata kay membuat lixta menatap malas kay

" ck, gue tuh mencoba untuk beracting " kata lixta menjelaskan.

" heleh" kata kay dengan nada mencibir.

" serah lo, emang lo ga keget abang lo dekat celine" kata lixta menatap kay

" ga tuh, kan udah lo kasih tau kemarin" kata kay menatap malas lixta.

" lah iya" gumam lixta pada diri sendiri kay hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan adik iparnya ini.

" ehh mereka menuju je sini " kata ara yang terus memperhatikan gerak gerik mereka.

" neng ini pesanannya" kata sang penjual menaruh pesanan lixta.

" makasi mang." Kata mereka bertiga secara bersamaan.

" iya sama sama neng" kata sang penjual lalu pergi dari sana.

" waw! Bagus punya pacar ga inget kita" sindir lixta saat celine dan elang belum menyadari keberadaan mereka bertiga.

" eh ada kalian disini?" Kata celine dengan raut merah di pipinya.

" ih idi kiliin di sini, nye nye nye mana pj nya?" Kata kay dengan mengarahkan tangan nya di depan mereka berdua.

" ga ada dek" kata elang.

" yaudah untung gue legi baik hati saat ini lho harus bayar makanan kita ber tiga, baik kan gue?" Kata kay dengan mengibaskan rambutnya ke belakang. Mereka yang mendengarnya hanya mendengus, baik dari mana? Pikir mereka.

" serah" kata celine dan elang pasrah.

Mereka pun makan dengan khimat tanpa ada hambatan, lalu setelah itu mereka pulang masing masing.

#####

Kay pulang ke mansion dengan keringat menempel di bedannya, bajunya saja sudah basah setengahm.

"Assalammualaikum" kata kay. Hening, tidak ada yang menjawab salammya, kay yang bodo amat langsung saja menaiki tangga lantai dua tempat kamarnya berada.

####

Pukul 08.23 kay berjalan menuruni tangga menuju ruang keluarga untuk menonoton televisi.

Tapi siapa sangka saat ia turun ia melihat abangnya AKA gara tengah memegang telfon rumah dan air mata bercucun.

"Kenapa lo?" Kata kay dengan sinis.

Tanpa menghiraukan pertanyaan kay gara langsung lari begitu saja keluar mansion.

" kenapa tuh anak?" Gumam kay pada diri sendiri.

Tanpa menghiraukan kelakuan gara kay langsung melanjudkan langkahnya menuju ruang keluarga.

#####

Pukul 18.06

Kay, gadia itu tengah rebahan di atas kasur queen zise nya. Selama beberapa jam ia tetep di posisi yang sama dengan tangan memegang benda pintar yang tak laain adalah ponsel.

Tok

Tok

Tok

" permisi non" kata seorang maid mengetuk pintu kamar kay.

Kay membuka pintu, mengangkat sebelah alisnya seakan bertanya 'kenapa?' , maid yang mengerti maaksud nona nya pun angkat bicara.

" itu nona jam sudah memasuki jam makan malam, nona sudah di tunggu oleh tuan muda" kata maid tersebut denga sopan.

" pergi" kata kay deengan dingin, maid tersebut membungkukkan badannya sedikit.

"Saya pamit undur diri nona" kata maid tersebut sopan, kay hanya menganggukan kepala, maid tersebu langssung pergi, kay langsung saja menutup pintu bersiap untuk makan malam.

Kay turun dengan rambut di cempol asal, baju piyama berwarna hitam, terlihat kesan dewasa pada dirinya.

"Night" kata kay dengan sopan, walau begotu gara tetap saja abang nya.

"Hmm" balas gara dengan deheman.

" selamat makan" kata ke duanya, lalu mereka makan denga khimad.

~•_•~

Transmigrasi Clay Or Kay [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang