18. 𝐔 𝐍 𝐂 𝐋 𝐄:Bulan madu

17.1K 525 133
                                    

Update
_______________

Typo tandai
.
.
Selamat membaca

_______________

"Kita berapa hari di sini?" Gisel bertanya kepada Daniel saat senja ini mereka menghabiskan waktu bersama di halaman belakang penginapan mereka, duduk bersama dengan untuk menghabiskan sisa-sisa waktu mereka sebelum kembali ke aktivitas biasanya.

"Dua minggu cukup?" Daniel memperhatikan Gisel yang merebahkan diri di sampingnya, sepertinya Gisel kelelahan setelah aktivitas yang meraka lakukan sejak sampai di tempat ini dua hari lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dua minggu cukup?" Daniel memperhatikan Gisel yang merebahkan diri di sampingnya, sepertinya Gisel kelelahan setelah aktivitas yang meraka lakukan sejak sampai di tempat ini dua hari lalu.

"Cukup--" Suara Gisel terputus saat Daniel tiba-tiba menciumnya, kegiatan seperti ini selalu terjadi antara mereka, padahal Gisel masih ingin bicara banyak hal kepada Daniel, tetapi pria ini terlalu tidak sabaran, kesabaran Daniel ibarat tissue dibelah dua.

Suasana yang sebelumnya cerah berhenti hembusan angin yang membawa langit abu-abu, sepertinya hujan akan turun tiga puluh menit atau satu jam kemudian, tetapi Daniel nampak tak peduli dengan cuaca di sekitarnya, yang terpenting baginya adalah Gisel berada di sisi nya, lebih tepatnya di bawahnya.

Hembusan angin menerpa kulit Gisel yang beberapa detik lalu ditelanjangi oleh Daniel, ini memalukan, tetapi memang seperti inilah kelakukan Daniel sejak mereka tiba di sini.

Gisel mencengkram erat pundak Daniel saat tangan Daniel kembali meremas dada Gisel, lihatlah dua benda itu memerah karena ulah tangan Daniel. Ini menyakitkan, tetapi Daniel enggan untuk menghentikannya.

Cengkraman di pundaknya tidak Daniel pedulikan, tangannya terus meremas dua benda di dada Gisel. Tangan Daniel menyakiti Gisel.

Melihat Gisel kesakitan, bukannya berhenti Daniel malah menambah kesakitan di bagian lagi. Ya, di bagian bawah Gisel.

"Sakit" Protes Gisel, entah sudah berapa kali Daniel menyakiti tubuh Gisel. Gisel tahu mereka diperbolehkan untuk melakukan apa saja, tetapi Daniel sedikit brutal dalam melakukannya dan itu menyakiti Gisel.

"Kali ini tidak akan sakit" Gisel tidak membalas perkataan Daniel, kata-kata ini sering Daniel ucapkan, tetapi tidak sekalipun Daniel membuktikannya.

Sekarang Gisel kembali kesakitan karena Daniel, pria itu melakukannya dengan kasar, membuat Gisel berteriak kesakitan di bawahnya adalah hal yang Daniel sukai, teriakan Gisel selalu menambah gairahnya, Daniel menyukai suara Gisel saat kesakitan memanggil namanya.

Rintik hujan mulai turun, tetapi tidak ada niat untuk mereka menghentikan aktivitas ini. Air hujan sedikit demi sedikit mengenai tubuh mereka, terutama Daniel. Tubuh kokoh pria ini terlihat panas di hadapan sang istri.

Perlahan Gisel mulai menikmati yang Daniel lakukan, yang tadinya Gisel bersuara kesakitan, kini suara itu berubah menjadi lebih pelan karena sensasi yang ia rasakan. Kesakitan yang tadinya begitu menyakitkan hingga membuatnya hampir menangis, kini berubah menjadi racauan yang terdengar manja di telinga Daniel.

𝐔 𝐍 𝐂 𝐋 𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang