19. 𝐔 𝐍 𝐂 𝐋 𝐄:Berduka

11.9K 561 37
                                    

𝐔 𝐍 𝐂 𝐋 𝐄
Update
_________
Typo tandai
.
.
Selamat membaca

_____________

"Kamu serius enggak mau tinggal di sini lagi?"

"Emang kamu yakin buat tinggal sama Om Daniel?"

"Maaf ya sebelum, maaf banget kalau aku salah ngomong---"

"Hey lato-lato terbang, bukannya bantuin malah minta maaf" Sahut Ariana terhadap ucapan Dylan. Mereka saat ini berada di kamar Gisel untuk melihat Gisel membereskan barang-barang yang akan ia bawa keluar dari Rumah keluarga nya, setelah menikmati bulan madu, Gisel memilih untuk tinggal bersama Daniel, maka dari itu hari ini di bantu oleh Ariana, Gisel memilih beberapa barang penting untuk ia bawa pergi.

"Denger dulu gue ngomong Ri" Sambung Dylan, ia kemudian menatap Gisel yang sibuk dengan urusannya.

"Kamu enggak takut di-KDRT sama Om Daniel, mohon maaf ya kalau aku lihat-lihat kayaknya Om Daniel itu cowok enggak bener"

"Lan Lan kalau ngomong tuh ngaca Lan" Sahut Ariana dengan tatapan sengit kepada Dylan.

"Bini lo nonton Lan" Seketika Dylan melihat ke arah pintu, aman, tidak ada Lydia di sana.

"Udah ngehamilin anak orang, sekarang jadi pengangguran" Dylan menelan ludah kasar, ini baru roasting-an dari Ariana, belum lagi roasting-an dari Gisel yang singkat, tetapi menyakiti mental nya.

"Kaca di kamar ini buat kamu aja, Lan"

"Buat jaga-jaga siapa tahu kamu enggak punya kaca" Ujar Gisel, ia menatap datar ke arah Dylan yang mengalihkan pandangan karena sedikit merasa malu setelah mendengar perkataan Gisel barusan.

"Gisel, aku tuh cuma enggak mau kamu kenapa-kenapa" Ucap Dylan yang sekali lagi tak di gubris oleh Gisel ataupun Ariana, tak ada untungnya meladeni orang seperti Dylan.

"Nih ya, ibarat kamu itu berlian, Om Daniel itu cuma biji nangka--"

"Kalau Mas Daniel aja biji nangka, terus kamu biji apa?" Balas Gisel yang sudah mulai terpancing kesal karena mulut emak-emak yang Dylan miliki, rupanya ini sifat asli Dylan.

"Biji peler Dylan mah" Sahut Ariana yang cukup mewakili hati Gisel, kerja bagus.

"Ri kok lo kasar sih, kan gue cuma ngomong sejujurnya"

"Kasar banget--

"Kan anda yang mulai" Balas Gisel kesal, tangan Gisel mengambil salah satu botol parfum miliknya, harganya cukup fantastis, tetapi dengan hati kesal Gisel melempar botol parfum itu hingga mengenai pipi Dylan.

"Aww sakitt!"

"Ya ampun ya ampun!!" Ariana berteriak panik, lalu berlari ke arah Dylan.

Tujuannya adalah.. "Ya ampun untung parfum nya enggak pecah" Ariana mengusap-usap botol parfum itu tanpa peduli Dylan yang sedang kesakitan, lagipula apa untungnya menolong Dylan?.

"Mentang-mentang orang kaya, lempar parfum mahal sembarangan" Ujar Ariana.

"Udah ambil aja" Balas Gisel sembari melanjutkan kegiatannya, sementara itu tentu saja Ariana senang karena memegang salah satu parfum yang ia inginkan.

"Ri, lo enggak ada niat bantu gue?"

"Ogah, bantu parfum gue dapet parfum, kalau bantu lo, gue dapet apa?" Balas Ariana, ia lalu beranjak kembali membantu Gisel.

𝐔 𝐍 𝐂 𝐋 𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang