11. 𝐔 𝐍 𝐂 𝐋 𝐄: Bertemu

11.4K 681 64
                                    

𝐔 𝐍 𝐂 𝐋 𝐄
Update
_______________

Typo tandai
.
.
Selamat membaca

_______________

"Gisel, Papa dengar kemarin kamu  Meeting sama Om Daniel, itu benar?" Galvin bertanya di tengah suasana makan malam keluarga, pertanyaan itu untuk Gisel, tetapi justru Lydia yang bersemangat menjawab pertanyaan Galvin.

"Serius Pa, Gisel ketemu Om Daniel?" Lydia memperhatikan Gisel yang lebih memilih menghabiskan makanannya, daripada menjawab pertanyaan Galvin.

"Tanya aja sama Adik kamu" Balas Galvin.

"Gisel--"

"Emang kenapa kalau aku jawab iya?" Balas Gisel tanpa menatap Lidya atau pun Galvin.

"Kok kamu enggak bilang ke Kakak?" Balas Lydia yang membuat Gisel tertawa saat mendengarnya.

"Perlu aku garis bawahi pertemuan aku sama Om Daniel membahas masalah bisnis, pemasaran, saham dan hal-hal berbau bisnis, "

"Bukan membahas tentang kencan buta" Jawab Gisel, jawaban itu langsung membuat Lydia berhenti bertanya, ia enggan dipermalukan di hadapan Dylan yang juga ada di ruang makan.

"Kapan kamu rencana ketemu Om Daniel lagi?" Tanya Galvin.

"I don't know, "

"Kita belum buat janji" Jawab Gisel, ia beranjak dari kursi nya, Gisel masih memiliki jadwal pekerjaan.

Melihat Gisel pergi, Dylan justru menyusul kepergian Gisel. Tentu saja Dylan akan kembali memancing amarah Gisel.

______________

"Gisel, sebelum ketemu sama Daniel kenapa kamu enggak ketemu dulu sama aku" Ujar Dylan dengan percaya diri di hadapan Gisel yang sudah rapi dengan kacamata dan beberapa berkas di tangannya, senyuman percaya diri Dylan tampilkan agar menarik perhatian Gisel, meski nyatanya sama sekali tidak.

"Aku anterin ya?" Gisel hanya melirik jijik ke arah Dylan, kemudian melanjutkan langkah, Gisel tak punya waktu untuk meladeni orang seperti Dylan.

"Gisel, tunggu!!"

Brak

Dengan sengaja Gisel mendorong kencang tubuh Dylan hingga menabrak sebuah lemari kaca yang ada di ruang keluarga, lagipula siapa yang menyuruh Dylan menghalangi langkah Gisel?.

"Gisel sakit" Rintih Dylan.

"Aku bisa kok bikin kamu lebih sakit, kalau kamu mau" Balas Gisel, ia melangkah pergi tanpa menunggu jawaban Dylan, terlebih sore tadi ada kejadian tak menyenangkan yang Dylan lakukan kepada Gisel.

Dylan mendobrak paksa pintu kamar Gisel, sialnya saat Gisel baru saja keluar dari kamar mandi dan hanya mengenakan bath robe bahkan Dylan berusaha untuk menyentuh tubuh Gisel. Dylan benar-benar keterlaluan.

"Tahu gini mending setia sama Gisel" Ujar Dylan sembari menahan sakit di pelipis mata nya.

"Walaupun dia gendut kan setidaknya punya Gisel sama gede nya kayak punya Lydia"

Dugh

"Aaww!" Dylan kembali berbuat konyol, ia menendang kaki meja di dekatnya kencang, tetapi di sisi lain Dylan berteriak kesakitan.

Satu kata untuk Dylan, bodoh.


___________________

Gisel sesekali menyeruput minuman pesanannya sembari menyelesaikan sedikit pekerjaannya, malam ini Gisel berada di salah satu Cafe ternama yang sering kali Gisel kunjungi hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya seperti yang di lakukan setiap pengunjung di tempat ini. Setidaknya di tempat ini Gisel bisa menghindari Dylan.

𝐔 𝐍 𝐂 𝐋 𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang