{12}

28 8 1
                                    

    Bughh...!!!bugh!

Dua orang pria bersaudara itu terpelanting ke lantai di sebuah ruang keluarga, disaksikan seluruh anggota keluarga rumah duka ini

    Saat ini juga rumah tersebut tengah yang dipenuhi oleh pelayat yang membawa ratusan karangan bunga sebagai bentuk apresiasi turut berdukacita atas kematian salah satu anggota keluarga

  V menendang masing pundak kedua putranya yang tengah berlutut menangis di bawah kakinya, menunjukkan rasa bersalah yang teramat besar

  Nana merangkul pundak suaminya untuk menenangkan nya
"Tenanglah V ssi, kita masih dalam keadaan berduka saat ini, kedua putra mu ini pasti juga sangat terluka sama seperti kita semua, mereka sudah menyesali semua nya dan jangan tambah penderitaan mereka lagi V ssi!"

  "Mereka tidak datang saat Kookie butuhkan mereka, mereka mengabaikan adiknya yang tengah sekarat dan tidak menggubris sama sekali Ayahnya yang memohon mohon seperti pengemis!"

  "Kalian malah datang saat aku ingin sekali menghajar kalian habis habisan saat ini, salah apa aku pada kalian sampai kalian tidak mengabulkan permohonan ku kemarin...ha....?"
   " Kookie hanya gadis lemah, mentalnya tidak sekuat lelaki dan dia menanggung beban berat di pundak rapuhnya sendiri an!"
   " Kookie memang melakukan kesalahan besar dulu, dia sangat menyesal karena itu, hingga psikis nya terganggu....kalian tahu?"
   " Dia juga divonis penyakit mematikan saat sudah sembuh dari sakit jiwanya!"
   " Sudah beberapa kali dia meminta maaf pada kalian agar dia mendapatkan ketenangan!"
   "kalian tidak mau memaafkan Kookie tidak masalah, tapi hanya untuk menemui Kookie di detik detik terakhir nya saja kalian tidak mau..!" Bentak V panjang lebar membuat kedua putranya semakin terlihat kacau

  "Tenanglah V ssi... tenang!"
"Bagaimana aku bisa tenang..... Nana ssi! Putri ku mati dengan masih membawa beban penderitaan nya!"
"Betapa hancurnya hatiku saat tidak bisa mengabulkan permohonan terakhir putri ku Nana ssi!"

"Am ..... ampuni kami Ayah!"suara Taejung tersendat karena menahan tangis

   V mendekat dan memaksa kedua putranya itu untuk bangun, V mencengkram kerah depan putra sulung nya itu
"Apakah Taejung menyampaikan pesan ku padamu Vante?"
Vante mengangguk

" Dan kau tetap tidak mau datang sama seperti Taejung?"

" Maaf.... maaf....mohon ampun Ayah...kami menyesal, kami telah begitu jahat pada Kookie!" Tangis Vante pecah

" Bukankah kau juga seorang Ayah, Vante?"
"Kau seorang Ayah, Kim Vante......!"bentak V
"Sebagai seorang Ayah Kau pasti juga tidak mau hal buruk menimpa Putri tercinta mu kan Vante? Lalu kenapa kau melakukan ini pada Ayah yang lain?"
" Kenapa kalian berdua melakukan ini pada ku.....!"

  "Ayah berdoa agar kau dan Putri mu tidak mengalami hal yang aku dan Kookie rasakan, semoga kalian selalu bahagia....aku bersungguh sungguh, ini begitu menyakitkan!" V menyeka air matanya dan berusaha kembali tenang

  " Sekarang kalian boleh angkat kaki dari sini!"
"Kalian boleh mampir ke makam adik kalian, aku tidak melarang, menangislah sepuas kalian disana!"

" Keluarga ini mencoba untuk segera sembuh dari duka, tangisan dan kehadiran kalian di sini memperkeruh keadaan!"

" Silahkan pergi!"






  " Mereka pantas mendapatkan semua itu, seharusnya Eomma membiarkan Ayah menghajar mereka berdua... Biar mereka tahu rasa!" Gerutu Donny di dengar Mingi, mereka berdua saat ini tengah menyaksikan dengan diam diam peristiwa menyedihkan ini, dengan wajah sembab Donny tidak berhenti menyumpah serapahi dua Hyung Noona nya tersebut

  Mingi Diam, lagi lagi Mingi tidak bisa meneteskan sedikit pun air matanya sejak mendengar berita buruk soal kematian Noona -nya kemarin
  Dia masih tidak percaya bahwa orang yang telah membuatnya bisa kembali tersenyum setelah sekian lama karena ditinggal kedua orang tua nya itu kini telah pergi meninggalkannya juga

Selamat tinggal Noona... tuhan dan orang tuamu pasti akan mengampuni dosa dosa Noona di atas sana
Noona pasti sudah bahagia karena keinginan Noona terpenuhi sekarang
Aku akan menunaikan semua janjiku padamu untuk menjadi Hyung yang baik untuk Kiena, aku hari ini belajar dari kesalahan kedua Hyung Noona itu
Aku mencintaimu Noona









  Saat sudah masuk kedalam mobil, Taejung langsung menangis dengan keras dan memukuli dadanya sendiri

"Sekarang kita merasakan rasa bersalah  seperti yang Kookie alami selama ini, ini benar benar menyakitkan Hyung!"
Van menghentikan adiknya yang sedang menyakiti dirinya sendiri tersebut
" Ayo kita ke pemakaman sekarang, tidak ada gunanya menangis, itu tetap tidak akan pernah bisa mengulang waktu untuk kita memperbaiki kesalahan kita Tae, itu tidak akan bisa menghidupkan adik kita lagi!"ucap Vante dengan menahan seluruh luka dalam hatinya

" Kookie...... maaf kan Hyung!" Lirih Taejung

Bonito Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang