{31}

25 3 0
                                    


Enjoy (⁠๑⁠♡⁠⌓⁠♡⁠๑⁠)....................

"Kita akan menjalani hidup masing-masing setelah ini, jangan putus kontak atau kabar ya, kalian semua!" Ucap si bijak Han Sung Woo

"Sekarang kalian benar benar telah membuktikan ucapan kalian waktu di kedai ramen dulu, terimakasih untuk kebersamaan dalam tiga tahun ini, kalian yang terbaik!"

"Itu pasti, Mingi-ah, jangan lupakan kami setelah mendapatkan teman teman baru di universitas nanti, dan coba luangkan waktu jika bisa untuk kita berkumpul di kedai ramen bersejarah bagi persahabatan kita! Ok?" Kata Ahri

"Karena tidak ada makanan yang lebih enak daripada ramen langganan kita, ayo setelah ini kita kesana!" Lanjut Ahri

"Bolehlah.....!/ Terserah/ ya, Baiklah!"

"Kau yakin tidak ingin menjadi atlet bersamaku, Mingi-ah?" Tanya sedih Dowook

Mingi menggeleng kan kepalanya
"Maaf!"

"Yah...sayang sekali, padahal kaulah yang paling unggul di antara para andalan sekolah, bahkan nilai akademik mu juga sangat bagus, sensei sendiri yang menyuruh ku membujuk mu untuk menerima bersekolah asrama atlet gratis bersama ku, apa kau yakin tidak ingin berubah pikiran Mingi-ah?"

"Tidak! Aku tidak ingin sekolah asrama dan jauh dari keluarga dan piano ku, Aku ingin menjadi guru musik seperti Papa dan Haraboji ku, kata Haraboji dan Haelmoni ku, menjadi atlet Kendo juga merupakan cita cita Ayah ku dulu, tapi karena Papaku tidak suka Ayah ku terluka atau cidera, Ayahku mengurungkan niatnya, dan pastinya Papaku juga menentang hal tersebut padaku, benar kan?"

"Cinta memang butuh pengorbanan, dan pengorbanan yang dilakukan Ayahmu untuk Papamu itu luar biasa Mingi-ah, aku jadi iri!" Ucap Dowook

"Pengorbanan apa? Ayahku dengan senang hati melakukan nya karena selepas lulus, Ayahku langsung melamar Papa ku, mereka menikah muda!"

"Benarkah? Wah, Ayahmu gentleman sekali berani menikah saat di usia kita saat ini!" Ucap Ahri

"Biar ku tebak, Papa mu pasti dulu juga populer seperti mu, dan Ayahmu takut Papamu diambil orang lain, aku benar?"

Mingi mengangguk
"Kau luar biasa Sung-ie!"

"Kau sendiri tidak mau mengikuti jejak orang tua mu Mingi-ah? menikahlah dengan Nami, setelah ini!" Ucap Ahri sambil menahan senyum jahil

Mingi menyentil dahi Ahri kesal
"Aduh ...aku bercanda!"

"Kapan kira kira aku bisa seperti kalian, kau, Ahri dan Sung Woo sudah punya, aku tertinggal sendiri disini, apakah karena aku terlalu sibuk menghabiskan waktu untuk latihan ya? karena aku yakin pasti ada yang menaksir padaku karena wajah ku itu lumayan tampan, berprestasi dan bertubuh atletis!"

Mendengar itu mereka semua menertawakan Dowook, Mingi memukul belakang kepala Dowook dan merangkulnya
"Itu bagus, gunakan waktumu dengan hal yang berguna, wanita bukanlah soal penting untuk anak seusia kita, kau pasti akan menjadi yang paling sukses diantara kami ini Dowook-ah!"

"Semoga kita semua menjadi orang sukses dan membanggakan orang tua kita, selamat berjuang sahabat sahabat ku!" Ucap Sung Woo

Mereka berempat berpelukan dan menari ria dalam formasi lingkaran layaknya anak TK

"Gigie Hyuuun.......!"
Pekik seorang gadis kecil berusia empat tahun ini seraya berlari kearah Mingi dan teman teman nya, Mingi pun berjongkok dan merentangkan kedua tangannya untuk menyambut adiknya itu

Bonito Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang