{14}

24 7 0
                                    

Flashback (⌐⁠■⁠-⁠■

   "Ayo kita masuk sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   "Ayo kita masuk sayang..!"
Mingi masih mendongak menatap megahnya gedung galeri seni bersejarah di negara yang kini ia kunjungi, Mingi ingin melihat pertunjukan orkestra dan hal hal yang menarik di sana, Mingi sangat tertarik dengan musik dan telah Nana turuti

  Setelah dari teater bar piano Philharmonic, Nana mengajak nya ke sini, tempat pertunjukan seni dua dimensi ternama di kota ini, setelah puas berkeliling menikmati lukisan lukisan indah dan unik bahkan ada yang tidak mereka bisa pahami, mereka pun duduk di sebuah tempat makan mewah di sana

  "Sebentar ya, Eomma mau ke toilet dulu, jangan kemana mana dan jangan mau diajak bicara dengan orang asing, Eomma hanya sebentar!"
"Tunggu, untuk apa Eomma melarang mu bicara? kau mau membuka mulut saja sudah hal yang mengherankan!"
" Is Eomma...!"Mingi merajuk membuat Nana tertawa
"Kena kau Park sundere!"
"Eomma akan segera kembali!"
Mingi mengangguk

  Setelah kembali dari toilet kini Nana tengah menyusuri lorong lorong gedung, karena fokus pada ponsel nya Nana jadi menabrak tubuh seseorang yang tengah membawa beberapa kaleng cat, menyebabkan barang bawaan orang tersebut berserakan di lantai
"Oh God.. im so sorry mister!"

" Is Ok!"

  Orang tersebut langsung pergi begitu saja setelah mengumpulkan dan membawa barang bawaannya nya kembali, bahkan tidak sempat melihat wajah Nana

  Nana memungut satu kuas dari lantai, pasti milik seniman tadi, saat hendak mengembalikan, tapi orang tersebut sudah tidak terlihat lagi

  Nana sebisa mungkin mengelilingi gedung ini untuk bisa mengembalikan kuas ini pada orang tadi dan akhirnya ia melihat seniman tadi di sebuah ruangan, ia tengah melukis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Nana sebisa mungkin mengelilingi gedung ini untuk bisa mengembalikan kuas ini pada orang tadi dan akhirnya ia melihat seniman tadi di sebuah ruangan, ia tengah melukis

  Nana terkejut dan menghampiri seniman tersebut karena melihat seniman itu tengah kesakitan, matanya kecipratan cat saat hendak membuka tutup kaleng cat
" Mari aku antar ke wastafel!"Nana menuntun seniman tersebut dengan sigap

  Nana tidak berkedip saat melihat wajah rupawan seniman tersebut yang basah oleh air, Nana merasakan getaran cinta pada sosok di depannya ini, Nana tahu rasa ini tak asing, seperti Dejavu saat dulu ia pertama kali jatuh cinta pada mendiang kekasihnya

  Setelah berpuluh puluh tahun lamanya Nana kembali merasakannya

"Are you okay?"

"Yeah...! Thanks!"

"I say goodbye!"

" Tunggu...!" Seniman tersebut menahan tangan Nana dan menggunakan bahasa Korea
" Kau orang Korea?" tanya Nana, ia terkejut
" Aku Kim Vendetta!" matanya belum bisa terbuka sepenuhnya tapi V mencoba mengajak berkenalan, V mengulurkan tangannya untuk dijabat Nana!"
"Namaku Seo Young-Na!" Nana menyambut

" Kau tidak terlihat seperti orang Korea Vendetta Nim, kulit mu berwarna Tan dan mata coklat terang, kau lebih mirip seperti orang timur tengah!"
"Kau...."
"Tampan.... Maaf!"lanjut Nana walaupun dia berakhir kikuk
V tersenyum sambil mendengus tipis
"Terimakasih!"

"Oh aku juga orang yang menabrak mu tadi tuan Kim, dan aku ingin mengembalikan ini, tadi terjatuh!"

"Kau susah susah mencari ku hanya karena kuas ini? Masih ada banyak sekali kuas di sini Seo ssi, tapi terimakasih!"

Nana tertawa dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling, memerhatikan karya karya tuan Kim
"Kau seorang maestro, lukisan lukisan yang luar biasa, bisakah aku membeli satu?"
"Ha.. tentu pilihlah!"
Nana tertarik pada lukisan kecil terlukiskan bunga lavender
" Berapakah harga untuk ini?"
V mengambil lukisan itu Dan menyerahkan pada Nana
"Ini percuma, khusus untuk mu, sebagai tanda terima kasih atas bantuan mu tadi!"
Nana membungkuk hormat
"Aku permisi tuan Kim, senang bertemu dengan anda dan sampai jumpa lagi!"
V mengangguk
"Hati hati!"

Astaga aku belum pernah melihat manusia setampan dia, tinggi hidung mancung, rahang tegas dan mata indah berwarna cokelat

Flashback off ■⁠-⁠■

Setelah panjang lebar Nana bercerita tentang pertemuan pertama nya dengan sang suami di meja makan pagi ini, reaksi V tetap tidak berubah, V hanya menyimak dengan menundukkan kepalanya

"Kau mengingatnya V ssi?"

"Ya! maaf waktu itu aku tidak melihat wajah mu dengan jelas!"

"Aku bisa mengerti itu V ssi!"

V berusaha menutupi kecanggungan nya dengan fokus pada piring kosong bekas sarapan di hadapannya dan memainkan garpu di tangannya
" Kau .... tidak bekerja kan hari ini V ssi?"

" Tidak Nana ssi!"

" Bisakah kau menemaniku check up kandungan hari ini?"

"Tentu kenapa tidak, sebentar aku siap siap dulu!"

Aku benar-benar mencintaimu Vendetta ssi -Seo Young Na

Aku tidak bisa melupakan mu Jungkookie, aku ingin bisa melupakan mu tapi ini benar benar sulit
Aku akan berusaha membalas perasaan Nana ssi
- Kim Vendetta

TBC (⁠´⁠ ⁠.⁠ ⁠.̫⁠ ⁠.⁠ ⁠'⁠)

Bonito Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang